Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
matahari sedang terik, namun sepertinya atmosfer diantara sepasang manusia ini sedang mendung. kedua bahunya bergetar di dalam pelukan felix. isakan kecil berhasil lolos dari dirinya.
felix menyumpahi dirinya sendiri yang kelewat brengsek dan membuat jien menangis untuk sekian kalinya mungkin.
tanggannya bergerak untuk memeluk kesayangannya lebih erat seolah hembusan angin pun tak akan memisahkan mereka.
" maaf. " bisik felix lirih
setengah mati dia menahan air mata yang sudah menumpuk dan menunggu untuk terjun ke pipinya. air mata yang berisi ribuan rindu di tiap bulirnya.
felix gak bisa bohong, dia juga hancur. dan berpikir tentang keadaan jien yang dia campakkan selalu menambah penyesalan dan membuatnya semakin hancur.
jien mulai mengangkat kepalanya dan menguatkan diri. irisnya mulai menatap felix. sejenak mengagumi dari dekat keindahan kedua mata laki-laki yang nyatanya menggores hatinya secara berkala.
jien mengingat kembali hari-hari yang dia lalui tanpa felix. meskipun tadinya mereka juga belum terlalu lama dekat, tapi terlalu banyak kenangan yang mereka miliki bahkan dalam waktu yang singkat.
jien akui rasanya sangat sakit dan hancur ketika serpihan-serpihan kenangan mereka terlintas di kepalanya. tak ada yang bisa dilakukan selain menghabiskan tenaganya menangis sebagai kamarnya yang menjadi saksi bisu kehancuran jien.
" m─ maaf. ." ucap felix meminta maaf untuk yang kesekian kalinya.
jari-jari indah jien bergerak untuk menghapus air mata yang mengalir dari pipi felix.
" jujur, gue emang sakit. tapi ngehapus lo, adalah hal yang gak pernah bisa gue sanggupi. " kata jien yang kemudian menenggelamkan wajahnya di pelukan felix, menyalurkan seluruh rasa yang dia pendam selama ini.
" apa lo masih sudi nerima gue lagi? " tanya felix dengan nada yang penuh ketidakpercayaan diri.
jien menatap felix─ jarinya bergerak menyentuh rahang laki-laki itu hingga kedua benda kenyal itu saling bertemu. felix ikut memejamkan matanya, menganggap ini adalah jawaban dari pertanyaannya barusan.
felix tersenyum di sela-sela ciuman mereka. felix menangkup wajah gadisnya untuk kembali menyatukan bibir mereka.
kali ini dengan sedikit lumatan dari felix yang tidak mendapat penolakan dari jien.
sampai sini sudah cukup jelas bukan bagaimana perasaan mereka?
✓
" makasih justin― gitu kek, giliran udah baikan aja lupa jasa-jasa gue. " kata justin yang ngambek karena seketika jadi nyamuk antara felix dan jien yang lagi berduaan di ruang tamu.
karena merasa gak di hiraukan, justin berjalan mondar-mandir di depan felix dan jien yang sedang menonton film.
jien hanya terkekeh melihat tingkah kekanakannya.
" minggir, ganggu aja anjing! " kata felix sambil melempar bantal sofa ke arah adiknya.
justin mengeluarkan pout nya dan memutuskan pergi ke kamarnya karena tidak dipedulikan.
" jahat banget ih " kata jien yang tergerak setelah melihat ke-uwu-an justin.
chup!
" biarin " kata felix setelah mencuri ciuman dari jien.
mana sempat, keburu di sosor.
. . . to be continue. . .
HYYY! banyak hal yang terjadi hari ini guys dan agak bikin gue galau sih jadi ya part ini agak galau + baku + cringe gimana gitu. hope u guys like it!
oh ya, makasih banyak buat kalian yang udah baca, vote, comment, bahkan nyemangatin aku, it means a lot to meㅠㅠㅠ.
oke, sekian dulu bacod nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.