1🥀

9.9K 550 29
                                    

Setelah selesai membantu Sehun berbenah, Bella mendorong kursi roda suaminya menuju meja makan.

Disana Laras, madunya, sudah duduk manis sambil tersenyum ke arah Sehun.

"Sayang..." Laras berhambur ke pelukan Sehun.

Bella memutar bola matanya malas.
Ia malas jika harus melihat madunya berpura-pura baik.

"Bagaimana kabarmu sayang?" Tanya Laras pada Sehun yang tentu saja tidak mendapat respon apapun darinya.

"Mas Sehun baik-baik saja kan saat aku pergi?" Laras beralih pada Bella.

"Ya, tentu saja"

"Dia minum obat dan check up dengan teratur kan?"

Aduhh, wanita ini benar-benar membuat Bella ingin mencakar wajahnya.

"Hmm, aku kan menjaga Mas Sehun dengan baik, jadi akan aku pastiin Mas Sehun ga akan lupa minum obat dan check up" Ucap Bella tersenyum manis.

"Mbak ga usah khawatir ya, urus aja kerjaan mbak kayak biasa" Bella menambahkan.

Ucapan Bella berhasil membuat wanita itu diam dan kembali ke tempatnya.

"Emm, Mas Sehun biar aku yang suapin ya" Laras kembali bersuara.

Bella terdiam dan menatap madunya lama, kemudian memberikan makanan yang memang dibuat khusus untuk Sehun pada Laras.

"Silahkan"

Laras menerimanya dengan senyum yang tidak luntur sedikitpun.

Sedangkan Bella terus saja memperhatikan gerak gerik Laras yang mencurigakan.

"Sini Mas, buka mulutnya yang lebar" Kata Laras sambil membuka mulutnya juga.

'Ada apa sih? Kok perempuan itu tiba tiba baik?'

Tak lama, terdengar suara langkah kaki yang tergesa menuju ke arah mereka. Bella langsung menoleh dan mendapati kedua mertuanya yang datang. Mereka terlihat tergesa-gesa menemui anak semata wayang mereka.

Akhirnya Bella tau penyebab madunya bersikap manis pagi ini.

Bella tersenyum pada keduanya dan menyapa.

"Selamat pagi pa, ma" Ucapnya, namun tak di gubris oleh keduanya yang langsung fokus pada Sehun.

"Sayang, kamu baik-baik aja kan?
Gimana waktu Laras pergi? Kamu ga diapa-apain kan sama perempuan itu" Ibu Sehun menatap sinis Bella.

"Engga kok ma, Sehun baik-baik aja, nih sekarang Laras lagi nyuapin Sehun makan" Ucap Laras sambil menunjukkan senyum termanisnya.

"Ya ampun Laras, kamu tuh baik banget sih, mama bangga punya mantu kayak kamu, udah wanita karir terus masih sempat-sempatnya ngurusin suami kamu" Yuna, mama Sehun terus memuji Laras.

"Iya ma hehe, kan udah kewajibanku"  Laras menjawab dengan wajah yang dibuat-buat menjadi sok manis.

"Yaudah, kamu suapin Sehun lagi kalau gitu, mama mau liat"

"Iya ma"

"Ayo Hun, buka mulutnya"
"Aaaaa" Laras mengangkat sendok ke depan wajah Sehun, namun sekali lagi Sehun tak merespon apapun.

"Loh, kok Sehunnya ga makan sih?" Tanya Yuna.

"Ga tau nih ma, biasanya Sehun langsung makan kalau disuapin. Apa Sehun belum lapar ya?" Alibi Laras, padahal ia sama sekali tidak pernah menyuapi Sehun makan.

"Jalang, kamu apain anak saya sampai ga mau makan gini?" Hardik Yuna pada Bella.

"Ma...Jangan ngomong gitu ah, Bella kan juga mantu kita" Ucap papa Sehun membela Bella.

"Terserah deh pa"

Mama Sehun memang tidak pernah menyukai Bella, ia hanya menganggap Bella sebagai perawat anaknya, bukan sebagai menantunya. Bahkan ia memanggil Bella dengan sebutan jalang karena berani tidur dengan anaknya.

Memang apa salahnya seorang istri tidur bersama suaminya?
Bella tidak begitu menghiraukan perkataan mama mertuanya. Ia sudah biasa dan sudah menjadi kebal. Toh, Papa mertuanya berpihak padanya.

"Mas Sehun bukannya ga mau makan, tapi Mas Sehun ga bisa makan pakai sendok makan ini" Bella akhirnya membuka suara setelah cukup lama diam.

Bella mengambil sendok yang lebih kecil. Seukuran sendok untuk menyuapi bayi makan.

"Mas Sehun biasanya makan pakai sendok ini, jangankan untuk buka mulut lebar-lebar, ngomong aja Mas Sehun tuh ga bisa" Ucap Bella dengan santainya.

"Maksud kamu apa? Kamu ngatain anak saya?" Yuna emosi dengan kalimat terakhir Bella.

"Maksud aku bukan gitu, maksudnya tuh-"

"Apa maksud kamu?" Yuna segera memotong ucapan Bella.

"Ma, udahlah, Bella benar kok" Papa Sehun menengahi.

Sedangkan Laras hanya menonton keributan ini sambil tersenyum sinis.

Bella benar-benar merutuki dirinya, harusnya ia tidak sespontan itu di hadapan mama mertuanya.

"Maaf ma, Bella ga maksud"

"Terserah kamu, awas saya dengar kamu ngomong kayak gitu lagi, saya robek mulut kamu"

Bella langsung mengatupkan bibirnya dan melipatnya kedalam.

Tiba-tiba terdengar suara perut Sehun yang berbunyi. Ah, suaminya lapar, perutnya sudah minta diisi.

"Itu Sehun udah lapar, sana suapin" ketus Yuna.

Bella segera menyendokkan makanan Sehun dan langsung mendaratkan ujung sendok pada bibir Sehun. Tak lama, Sehun membuka mulutnya sedikit. Bella tersenyum dan langsung memasukkan makanan itu kedalam mulut Sehun dengan tangan kirinya yang berada di bawah dagu Sehun.

"Itu Sehun mau, kok sama Laras ga mau sih?" Tanya Abymana selaku papa Sehun.

"Bella kan udah ahli pa" Jawab  Bella sambil menyengir. Kemudian ia segera menunduk begitu melihat tatapan tajam Yuna.

"Yaudah, mama sama papa ikut makan yuk, biar Sehun Bella aja yang suapin" Ucap Laras manis.

"Hmm" Jawab Yuna.

Setelah Laras, Yuna, dan Abymana selesai dengan kegiatan makan mereka, Bella masih pada kegiatannya menyuapi Sehun.

Sehun makan cukup lama, kadang ia butuh waktu 30 menit untuk menghabiskan makanannya yang lunak. Celakalah bagi orang yang tidak sabar. Untung Bella sangat sabar mengurusi Sehun.

Ia benar- benar memastikan semua makanan itu terkunyah, padahal makanannya memang sudah lunak dan tidak perlu dikunyah. Tapi bagi Sehun yang mengalami kelumpuhan total, ia bisa saja tersedak dengan makanan maupun minuman apapun.

Setiap satu suapan makanan, Bella memberikan sedikit air agar makanan dimulut Sehun terdorong ke dalam. Benar-benar seperti menyuapi bayi, bahkan bayi pun bisa menelan makanannya sendiri.

"Kayaknya mama sama papa harus pergi deh" Ucap Yuna.

"Iya ma, Laras juga mau ke kantor nih, kita keluar barengan aja ya"

"Iya sayang" Yuna tersenyum ramah.
"Sehun, mama sama papa pamit ya nak, kamu cepat sembuh ya" Ucap Yuna sambil menepuk pelan paha putra semata wayangnya lalu memberikan kecupan pada kening Sehun.

"Hun, aku ke kantor dulu ya" Pamit Laras.

"Sehun, Bella, kami jalan duluan ya, titip Sehun ya nak" Ucap Abymana kemudian mengelus pelan pucuk kepala Bella.

"Iyaa, hati-hati semuanya" Balas Bella.

Lantas Bella kembali pada kegiatan membosankannya, yaitu menyuapi Sehun.

Ia bahkan belum makan, bagaimana bisa ia makan jika Sehun saja makan sangat lama.

-----

Hai guys, jangan lupa vote dan comment ya :)

Maaf buat yang kecewa karena aku mengubah ceritanya. Tapi seperti yang udah aku sampaikan di work sana, kalau aku ga nyaman menulis disana dan aku udah buntu sama ceritanya.
Maaf sekali lagi ya:(

Abu Abu [PINDAH KE KUBACA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang