2🥀

8K 525 12
                                    


Hai guys
Jangan lupa vote dan comment ya
Happy reading^^







"Mas..."

"..."

Bella menghampiri Sehun yang sedang berada di balkon kamar.

Dipeluknya mesra sang suami dari balakang.

"Masss"

"..."

"Bella bosen ihh"

"Jalan-jalan yuk" Bella bergelayut manja pada suaminya sambil tangannya melingkar pada leher sang suami.

"..."

"Diam berarti iya" Ucap Bella kegirangan.

"Yaudah, ayo kita jalan"

Kemudian mendorong kursi roda Sehun agar masuk.

"Enaknya kita kemana ya?" Tanya Bella pada Sehun yang sudah pasti terabaikan.

"Emm, ke mall? Atau ke taman aja?"

"Eh mas jawab dong, Bella capek ngomong sendiri terus"

"..."

"Yaudah lah, masnya sombong ih ga mau jawab" Ucap Bella mempoutkan bibir seolah marah.

"Non" Panggil seorang bodyguard Sehun ketika mereka baru saja keluar dari lift dan berjalan menuju pintu.

"Ehh iya kenapa?" Bella menoleh.

"Non mau bawa Tuan kemana?"

"Kita mau jalan jalan ke taman"

"Tuan ga boleh keluar rumah, batasnya cuma sampai pintu gerbang aja, selebihnya ga boleh"

"Loh loh, kamu siapa bisa ngatur-ngatur saya?" Tanya Bella tak terima.

"Maaf Non, tapi saya cuma mengikuti perintah Nyonya Laras. Beliau ga mengizinkan saya membiarkan Tuan keluar selangkah dari gerbang rumah" Ucap pria berbadan besar itu sambil mengambil alih kursi roda Sehun.

"Tapi Mas Sehun itu keluar sama saya. Kamu orang baru ya? Kamu ga kenal sama saya? Saya ini juga istri sahnya Mas Sehun. Sah secara hukum dan agama" Cerocos Bella.

"Saya tau kok, tapi saya cuma menjalankan tugas dari nyonya Laras.  Beliau itu kan istri pertamanya Tuan, jadi beliau pasti punya alasan khusus"

Tak berapa lama, adegan tarik menarik kursi roda terjadi di antara keduanya.

"Lepasin ih"

"Ga bisa, Tuan ga boleh keluar"

"Mas Sehun keluar sama saya kok"

"Tetap aja ga boleh"

"Lepasssss"

"Ga bisa, Non sebaiknya jangan ngelawan"

Emosi Bella memuncak kala si bodyguard menarik kasar kursi roda Sehun sehingga membuatnya terduduk dilantai. Sedangkan Sehun, ia sangat terkejut karena hampir saja terjatuh dari kursi roda. Bagaimana tidak, kursi rodanya ditarik begitu saja dengan kasar hingga hampir terjungkat.

"LEPASIN TANGAN KAMU DARI KURSI RODA SUAMI SAYA"

"CEPATTTT"

"LEPASSSS"

Bella berteriak marah hingga membuat beberapa pelayan lainnya keluar mengerumuni mereka.

Mereka mengira apa yang telah terjadi hingga membuat Nona mereka berteriak sangat keras.

"Lepas" Ucap Bella dengan nada dingin kemudian mengambil alih kursi roda Sehun dan mendorongnya menuju lift untuk kembali naik.

Wajahnya masih terlihat begitu dingin bahkan ketika mereka tiba di kamar.

Sehun saja ngeri melihat wajah istrinya.

"Mas gapapa?" Raut wajah Bella berubah menjadi khawatir, tatapannya menghangat.

Sehun cukup lega melihat Bella sekarang. Ia tadinya cukup takut karena tingkah istrinya yang berubah-ubah. Istrinya cukup labil ternyata, pikirnya.

"Mas kaget ya" Bella mengelus pelan dada suaminya untuk menenangkan.

Dan ya, perbuatan Bella cukup menenangkan bagi Sehun. Dadanya yang tadinya naik turun secara brutal karena jantung yang berpacu sangat cepat akibat terkejut mulai kembali normal. Nafasnya yang memburu kembali secara perlahan.

Sehun pov

"Mas kaget ya" Bella mengelus pelan dadaku untuk menenagkan.

Dan ya, perbuatan Bella cukup menenangkan bagiku. Dada yang tadinya naik turun secara brutal karena jantung yang berpacu sangat cepat akibat terkejut mulai kembali normal. Nafas yang memburu kembali secara perlahan.

Kemudian gadis itu memberikan pelukan hangat.

Dapat ku hirup aroma tubuhnya yang kini menjadi aroma favoritku.

Rambut panjangnya yang hitam terurai begitu saja.

Gadis ini cukup membuatku nyaman dan tenang disisinya.

Ah, bagaimana bisa seorang pria cacat sepertiku berharap lebih padanya.

Kurasa memang benar, aku mulai menaruh rasa pada gadis ini.

Tingkah labilnya, kadang bersikap sangat manis dan juga bisa berubah menjadi singa seperti tadi.

Senyum manisnya, sungguh menawan.

Semua tentangnya mulai membuatku menaruh rasa.

Semua tentangnya begitu indah, kecuali nasibnya.

Nasibnya cukup malang karena di usianya yang masih muda, ia harus menikah dengan pria cacat sepertiku yang bahkan telah memiliki seorang istri. Di usia ini harusnya ia sedang berada di puncak karirnya dan hidup layaknya anak muda lainnya.

Tapi tak pernah terdengar sekali pun kata mengeluh darinya. Ia merawatku dengan sabar, bahkan sangat sabar dalam menghadapiku yang tidak bisa apa-apa ini.

Sehun pov end

"Yaudah deh, gapapa kita ga bisa jalan-jalan hari ini, tapi besok aku ga akan tinggal diam sama pengawal tadi"

"..."

"Liat aja besok kalo dia berani ngelarang lagi, bakal aku robek mulutnya" Ucap Bella dengan wajah lucu yang tak disadarinya.

Melihat tingkah Bella yang seperti anak kecil, lantas Sehun menarik bibirnya secara tak sadar namun cukup disadari Bella.

"Eh eh, aku ga salah liat kan Mas?" Tanya Bella sembari mengucek matanya.

-----

Abu Abu [PINDAH KE KUBACA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang