Pelukan

43 2 2
                                    

   Raka di buat sangat cemas oleh gadis itu. Memanglah Raka selalu bertengkar jika di dekat Radhita, tapi di hati Raka terselip rasa cinta.
     
"Dhit lo di mana sih, gue takut lo kenapa napa"Ucap Raka panik.

                ********************
  Saat ini Radhita hanya bisa menangis, ia benar benar takut.

"Raka tolongin gue, gue takut"Ucap Radhita dengan menangis.

Entah bagaimana, namun saat ini harapan Radhita hanyalah Raka.

                                 ****
Sedangkan Adit ia pun sangat mencemaskan Radhita. Ia masih terus mencari. Aditiya memang sudah lama menyimpan perasaan untuk Radhita, namun karena sikap Radhita yang sangat cuek, Aditiya belum mempunyai keberanian untuk mengungkapkan perasaanya.

"Radhita lo di mana"Teriak Aditiya sambil berjalan kesana kemari.

                               ****
Raka mulai putus asa mencari keberadaan Radhita.

"Dhit lo di mana sih, gue khawatir banget sama lo, gue sayang sama lo Dhit, gue gak mau lo kenapa napa"Ucap Raka benar benar cemas.

"Tolong"Terdengar suara lirih dari balik pohon besar.

Dan sontak membuat Raka terkejut.

Raka mendekati sumber suara itu. Dan Mata Raka langsung berbinar ketika melihat siapa pemilik suara itu.

"Radhita"Ucap Raka girang. Tak salah lagi pemilik suara lirih itu adalah Radhita.

Radhita yang namanya merasa terpanggil. Langsung melihat kearah orang itu.Mata Radhita langsung berbinar dan secara cepat langsung memeluk Raka dan Raka langsung membalas pelukan Radhita.

"Gue takut"Ucap Radhita tanpa melepaskan pelukannya.

"Sekarang lo gak usah takut, ada gue disini"Jawab Raka berusaha menenangkan Radhita.

              ********************
Aditiya yang sekarang sudah benar benar putus asa, ia pun memutuskan untuk kembali ke tenda.

"Itu Adit"Ucap Citra antusias.
Tapi Citra merasa bingung mengapa Adit kembali tanpa Radhita.

"Dit Radhita mana"Tanya Citra.

Adit hanya terdiam..

"Dit kenapa lo diem!Radhita mana! "Citra kembali bertanya dengan
nada membentak.

"Gue belum nemui Radhita"Jawab Aditiya dengan penyesalan.

"Lo gimana sih Dit, Radhita kan anggota lo, seharusnya lo jagain dia, bukan palah biarin dia jalan sendiri di tengah hutan"Citra sudah benar benar kesal dengan Adit.

"Gue udah coba nemenin dia, tapi dia nolak Cit"Jawab Raka lirih.

"Ya ampun Radhita.. Kenapa sih lo selalu keras kepala"Kesal Citra.

            **********************
Radhita enggan melepas pelukannua dari Raka. Begitupun sebaliknya.

Raka membuka suara.

"Dhit sekarang kita harus cari jalan keluar"Ucap Raka.

"Gue takut"Lirih Radhita.

"Ada gue!"Tegas Raka.

Dan perkataan itu sontak membuat Radhita mulai melepaskan pelukannya dari Raka. Mereka saling memandang.

"Dhit lo gak perlu takut, kita bakal keluar dari sini"Ucap Raka sambil memandang wajah Radhita.

Radhita hanya menganggukan kepalanya.

"Sekarang lo pegang tangan gue"Perintah Raka.

  Dan Radhita langsung mengikuti perintahnya.

Mereka berjalan terus tanpa melepaskan genggaman.

                            ******
Anggota yang terus mencari keberadaan Radhita dan Raka tiba tiba mendengar suara dari arah berlawanan.

"Itu mereka"Ucap ketua dari tim sar.

  Raka dan Radhita belum menyadari jika tim sar telah berhasil menemukan mereka.

"RADHITA... RAKA"Teriak seseorang dari anggota yang mencari mereka itu.

  Sontak membuat keduanya terkejut.

  Namun seketika mata mereka berdua berbinar ketika melihat siapa yang sudah berhasil menemukan mereka.

Para anggota yang mencari mereka langsung membawa keduanya keluar dari tempat itu.
































































































































































































Ketemu lagi sama Radhita dan Raka lagi nih.. Hehehe
Udah mulai ada benih asmara nihh eak.. 😂
Jangan lupa voment guys:)
Tunggu part selanjutnya..
Seu you^^




























EMPAT BELAS HARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang