Masalah Baru

825 147 19
                                    

Vira berjalan pelan dengan napasnya masih belum teratur di karenakan masih lemas. Dia tidak bisa mengikuti jam pelajaran saat kondisi basah kuyup dari ujung kepala hingga ujung kaki. Vira memutuskan untuk berjalan di koridor sekolah yang sepi.

"Semangat Vira, hadapi semua dengan tenaga lebih dan senyuman. Ini suatu ujian untukmu jadi kamu pasti —" Perkataan gadis itu terhenti karena melihat pemandangan di depan sana.

Vira melotot kaget refleks membalikkan tubuh lalu melangkah secepat mungkin menjauhi orang-orang itu.

"Ya Tuhan, ini bahkan lebih parah dari kelima geng cewek gila tadi, ini mah melebihi setan seramnya!"

Vira semakin mempercepat langkah kaki bersama jantungnya berdetak tidak karuan. Dia bertemu dengan kelima cowok yang dia ketahui sebagai most wanted-nya sekolah idolanya para cewek. Vira rasanya ingin meledak sekarang kenapa di antara ribuan siswa dan siswi di sekolah ini mesti kelima cowok itu yang bertemu dengannya?!

Vira tidak ingin berurusan dengan mereka lagi. Menghadapi satu di antara mereka sudah membuatnya jengkel apalagi harus menghadapi kelimanya sekaligus? Dia bisa gila sekarang.

"Aku harus ngumpet sekarang tapi di ma — aw!" Ringis Vira memegangi keningnya.

Dia merasakan membentur tubuh seseorang dan mendongak cepat. Raut wajahnya langsung berubah jadi pucat juga matanya melotot sempurna. Gadis itu kaget menyadari kalau dia menabrak seorang cowok yang Vira kenali namanya Galih Arandra.

Bagaimana mungkin cowok ini ada di hadapanku sekarang?! Bukannya mereka masih jauh di belakang tadi, Mama tolong Vira! Batin Vira panik.

Vira melangkah mundur dan baru menyadari kalau punggungnya menabrak tubuh seseorang lagi. Dia menoleh semakin kaget melihat Gilang dan Elvent berdiri di belakangnya. Vira kembali menoleh ke depan lalu kaget lagi karena Galih di dampingi Stevan juga Arga.

Mama tolongin Vira! Tadi dihadang lima cewek dengan penyakit gangguan kejiwaan! Sekarang mesti dihadang lagi dengan kelima cowok aneh nyebelinnya ngalahin hamster peliharaan Mama di rumah! Vira membatin frustasi.

"Habis nyebur di mana?'' Tanya cowok Vira kenali sebagai Elvent.

Nada bicara cowok tersebut sungguh terkesan dingin. Vira bahkan merasakan kinerja jantungnya dua kali lipat lebih cepat sekarang.

"Kamu bosan sekolah? Sampai tas aja dibuang ke tempat sampah." Kali ini yang bernama Arga berbicara dengan pandangan tajam. Vira menoleh ke arah tempat sampah menemukan tas putih miliknya. Baru saja dia ingin mengambilnya tapi dengan sigap Stevan mengambil tas miliknya. Cowok itu melempar tas putih itu ke Vira yang langsung ditangkap Vira.

"Aku bahkan sejak tadi cari di mana tasku yang hilang," Gumam gadis itu masih bisa di dengar mereka.

"Kurang kerjaan ya? Main air saat jam pelajaran." Kata Gilang tentunya dengan nada tidak bersahabat juga.

"Aku ng ... tadi itu kepeleset di kolam ikan belakang sekolah iya! Jatuh licin tadi dan untuk tasnya terima kasih ya Kak, udah diambilin kalau gitu aku permisi duluan!"

Mereka berlima menatap datar kepergian Adik kelas yang aneh itu. Mereka jelas tahu kalau di belakang sekolah tidak ada yang namanya kolam ikan.

Sementara itu Vira menghentikan langkahnya di depan ruang laboratorium. Dia melirik jam di pergelangan tangan kirinya waktu baru menunjukkan pukul delapan. Dia bingung mesti ngapain dengan keadaan basah seperti ini. Yang Vira lakukan hanya berjalan mondar-mandir tidak jelas dengan harapan seragamnya cepat kering.

"Mau sampai kapan mondar-mandir kayak gitu?"

Vira berteriak dan secepat itu menutup mulutnya kaget.

"Kak Gi ... Gilang?"

PRINCE'S CHARMINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang