18

2.5K 154 63
                                    

Sesuai janji mereka berdua, Sarada dan Chocho berkunjung ke apertment Boruto, tak lupa pada oleh oleh yang ada di tangan Sarada.

Chocho memencet bel, beberapa detik berikut nya pintu terbuka menunjukan gadis bersurai hitam.

"Kak Sarada! " panggil gadis itu sembari memeluk Sarada dengan erat.

"Hima, Boruto nya ada gak?" Tanya Chocho.

"Ada kok dia lagi demam, kakak mau jenguk kak Boruto ya?" Tanya Himawari pada Sarada setelah melepas pelukan nya.

Sarada hanya mengangguk dengan senyum, ia gemes dengan tingkah Himawari, sedangkan Chocho nyelonong masuk dan meninggalkan diri nya.

Himawari mengajak Sarada masuk ke kamar Boruto, terlihat pemuda itu terbaring lemah dengan handuk basah berukuran kecil di atas kepala nya, Sarada menghampiri ranjang Boruto.

Ia melihat keringat bercucuran di pipi Boruto, seperti nya Boruto mengalami mimpi buruk.

"Dari tadi pagi, kak Boruto kayak gitu terus," ucap Himawari duduk di kasur Boruto, sedangkan Sarada duduk du kursi.

Chocho masuk kedalam kamar ia duduk di sofa dengan memakan keripik sembari memandang Boruto dengan malas.

"Hima, ini ada oleh oleh," ucap Sarada.

"Makasih kak Sarada," Himawari menaruh oleh oleh keranjang buah tersebut di atas meja.

"Kak Sumire khawatir dengan kak Boruto, dia pernah bilang sama Hima, kalau kak Boruto itu sayang banget sama kak Sarada, jadi jangan bikin kak Boruto kecewa ya kak, karena aku sayang kak sumire, kak Sarada, dan kak Boruto Hima gak mau salah satu dari kalian bertiga sakit hati," ucapan Himawari membuat Sarada sadar banyak yang sayang dan peduli pada perasaan nya.

"Meski aku masih kelas 2 smp, tapi aku tau apa yang di rasakan oleh kak Boruto saat dia ingin memiliki kak Sarada, aku mohon sama kakak kalau ada sesuatu yang terjadi sama kalian berdua pilih Kak Boruto ya," Himawari tersenyum dengan tulus, ia benar benar menyayangi Boruto.

Himawari memengang tangan Sarada lalu mengelus nya dengan lembut.

"Hima!" Teriak Sumire dari luar kamar.

"Aku pamit dulu ya kak," Himawari  bergegas keluar kamar.

"Si Himawari hebat banget yak, gitu gitu dia udah tau yang nama nya patah hati, apa jangan jangan dia punya pacar terus, pacar nya mutusin dia, makanya dia sedih banget waktu dengar Boruto patah hati," ucap Chocho sembari menatap Sarada yang terdiam di tempat.

"Woi, sar lo kesambet apa?"

Sarada hanya diam tanpa merespon, dia masih kepikiran dengan apa yang di katakan Himawari, sebegitu sayang Boruto pada nya.

"Sar, oy lo ngapa sih?"

"Gue tinggal nih, gue mau beli cemilan lagi,"

"Nanti balik lagi ya," ucap Sarada dengan senyum paksa, jujur dia belum bisa tersenyum saat memikirkan perkataan Himawari.

"Lo gak cocok senyum kalau di paksa," ucap Chocho lirih meninggalkan Sarada dan Boruto.

Tiba tiba sebuah tangan mengelus tangan Sarada yang berada di atas ranjang.

Sarada menoleh pada pemilik kehangatan yang mengenggam tangan nya, Sarada mematung saat melihat wajah, Boruto yang tersenyum padanya.

"Kenapa gak ngasih tau kalau mau kesini?" Tanya Boruto dengan suara serak khas bangun tidur ia berusaha duduk dengan bersandar pada kepala ranjang, Sarada bangkit dari duduk nya dan memeluk Boruto.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My love cupu (boru sara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang