Part 1

140 4 0
                                    

Tidak ada persahabatan yang murni antara laki-laki dan perempuan.

🍁🍁🍁

Aqilla Ashalina Nazeefah atau yang biasa disapa Qilla gadis cantik berumur 22 tahun dan selalu tampil sederhana dengan hijab lebar serta gamisnya. Dia berasal dari keluarga yang kaya walaupun begitu mereka tak pernah menyombongkan diri, keluarga mereka dikenal sangat dermawan, keluarga Qilla sangat menjunjung tinggi ilmu agama. Qilla adalah anak ketiga dari tiga bersaudara serta anak perempuan satu-satunya, kakaknya bernama Alhaq Farzan Hidayat dan Akhtar Farzan Hidayat, kedua kakaknya telah menikah. Alhaq menikahi seorang wanita bernama Nadia Nursyila yang kini telah dianugerahi seorang anak laki-laki berumur 3 tahun bernama Aqmar Alhaq Hidayat, sedangkan Akhtar menikahi seorang wanita bernama Assilya Zahra Shidqi yang telah dikarunia anak perempuan berumur 1 tahun bernama Marwah Asellya Hidayat. Alhaq dan Aqmar kini telah hidup dirumahnya masing-masing, biasanya jika hari libur mereka akan berkunjung kerumah orangtuanya.

~~

Siang ini seperti biasa jika mempunyai waktu luang Qilla akan ke panti asuhan melihat anak-anak yatim piatu yang biasa dia ajari disana, kebetulan Ayah Qilla merupakan salah satu donatur tetap dipanti asuhan itu.

"Assalamualaikum Ummi Naufa," sapa Qilla kepada kepala yayasan panti asuhan itu.

"Wa'alaikumsalam, ehh nak Qilla," ucap Ummi Naufa

"Iya ummi,"

"Nak Azlannya mana nak? Biasanya kalian kesininya bareng," ucap Ummi Naufa sambil celingak-celinguk.

Azlan Rafiq Hidayatullah atau yang biasa disapa Azlan adalah sahabat Qilla dari kecil, kebetulan Ayah Qilla dan Ayah Azlan adalah sahabat juga. Umur Azlan lebih tua 3 tahun dari Qilla, itulah jika terjadi pertengkaran dalam persahabatan mereka Azlan lah yang selalu mengalah, jika tak mengalah mungkin mereka tak akan berbaikan mengingat tingkah Qilla yang kekanakan dan sangat manja kepadanya, tapi semenjak mereka berdua beranjak dewasa, mereka sudah jarang berdua lagi apalagi bertemu mengingat kini Azlan telah menjadi Ceo yang super sibuk sekarang, mereka juga sudah mengetahui batasan antara perempuan dan laki-kaki yang bukan mahram.

"Oh Kak Azlannya lagi sibuk Ummi, biasalah Ceo,"

Azlan memang akhir-akhir ini sangat sibuk dikantor.

"Siapa bilang aku lagi sibuk?" ucap seorang pria dari arah belakang.

"Kak Azlan,"

Qilla kaget dengan kedatangan Azlan yang tiba-tiba dan dia pun langsung menundukkan pandangannya.

"Nak Azlan," ucap Ummi Naufa

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Ummi, Qilla,"

Azlan tersenyum kearah Ummi dan melirik sekilas kearah Qilla yang sedang menundukkan pandangannya.

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh," ucap Qilla dan Ummi Naufa bersama.

"Yaudah, kalian berdua temuin anak-anak dulu ya, Ummi ada urusan sebentar, Assalamualaikum," ucap Ummi Naufa

"Iya Ummi, Wa'alaikumsalam," ucap Qilla dan Azlan, dan setelah itu Ummi Naufa pun berlalu pergi.

~~~

Selesai sholat Ashar Qilla dan Azlan pamit untuk pulang kepada Ummi Naufa dan anak-anak panti.

"Qilla, aku anterin kamu pulang ya?" tawar Azlan kepada Qilla yang daritadi hanya menundukkan pandangannya.

"Ng-nggak usah kak, Qilla bisa naik taksi kok pulangnya atau Qilla bisa nelpon Pak Marto untuk jemput Qilla,"

Qilla menolak tawaran Azlan, ya mana mau Qilla pulang berdua dengan Azlan apalagi dengan kondisinya yang gugup parah.

Jalan TakdirkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang