Tuntutan Sapi Betina

31 3 1
                                    

Selang beberapa waktu yang lalu si "dia" datang lantaran jatuh hati pada seorang manusia, sekarang "dia" mendatangiku kembali, ia bermaksud untuk memperjuangkan hak kaum dan rasnya dengan gaya sedikit garang berdandan militan siap tempur tukang demo jalanan, membawa panji - panji tuntutan kaum dan rasnya dia memberi salam dengan lantang...

"ASSALAMU'ALAIKUM!!!...". Ucap "dia" dengan nada seperti membentak.

"Wa'alaikumussalam!!!...". Jawabku terkejut.

"Hai manusia, aku ingin memperjuangkan hak kaum betina rasku, aku sangat sedih, banyak rasmu yang melecehkan kaum betina ras kami !!!". Ujar "dia" menjelaskan dengan nada tinggi menahan amarah.

"Aduh maksudnya apa nih ?, Coba tarik nafas dulu, jelaskan dengan tenang". Jawabku sambil menenangkan nya.

"Iya, jadi kaum betina ras kami sering dilecehkan oleh para manusia, mereka seringkali diremas - remas payudaranya, dipaksa untuk mengeluarkan susu, saya tidak tega melihatnya, saya ingin menuntut kamu agar memperjuangkan hak kaum betina ras kami, dengan membuat sebuah Komisi Nasional Perlindungan Sapi Perempuan". Jelasnya dengan menggebu - gebu.

"Hah ??!!... Kamu menuntut kaum kami untuk membuat Komisi Nasional Perlindungan Sapi Perempuan ?, Itu sangat sulit, kaum manusia jantan saja tidak memiliki lembaga perlindungan seperti itu, apalagi kaummu yang berbeda ras dengan ku". Ujarku menjelaskan betapa sulitnya membuat lembaga yang ia minta.

"Apakah kamu tidak berpikir bahwa bagaimana perasaan kami saat payudara kami diperas secara paksa oleh kaummu ?, Dan bagaimana perasaan suami kami melihat istrinya dilecehkan oleh para manusia ?, Apakah kamu tega melihat penderitaan itu semua ?, Aku mohon padamu manusia". Ujarnya memohon dengan memasang wajah yang memelas.

"Hmm... Ya sudah demi menjunjung tinggi keadilan dan perikehewanan, saya akan berusaha. Namun, jika aku gagal, jangan salahkan aku ya ?". Jawabku mengiyakan dengan syarat.

"Benar kamu mau membantu ?, Terima kasih manusia, semoga Tuhan memberikan kemudahan bagi kita semua". Ucap "dia" dengan gembira.

"Iya, Aamiin, semoga para kaum Manusia sadar bahwa sebenarnya bumi adalah tempat tinggal bersama dan bukan hanya milik mereka saja, tapi milik kita semua seluruh makhluk yang hidup didalamnya". Jawabku.

The End... 😊

Kumpulan Cerita Pendek SugitariousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang