Persiapan

85 3 0
                                    

Andara meninggalkan Marcel sendirian di ruang Utama apartemen milik kekasih ya tersebut, ia menuju kamar pakaian milik Marcel dan mengambil satu koper besar berwarna silver andara memasuki beberapa pakaian formal dan pakaian non informal, andara mengambil koper kecil untuk beberapa sepatu dan sendal yang akan di bawa oleh Marcel.

Di sisi lain Marcel mencari keberadaan dang kekasihnya, Marcel bingung dimana kekasihnya tersebut sudah seluruh ruangan ia masuki tapi tetap saja ia tidak menemukan keberadaan sang kekasihnya.

"sayang kamu dimana sih, please jawab jangan tinggalin aku"

Marcel berlarian mencari andara tapi tetap saja nihil Marcel tidak menemukan andara sama sekali, Barang hidungnya saja andara tak menampakannya Marcel makin bingung kemana andara pergi.

"sayang!! kamu hiks.. Dimana please jawab"

Andara mendengar teriakan dari luar dan andara juga mendengar sebuah isakan dari luar ruangan pakaian, ia buru-buru keluar melihat siapa yang telah meneriaki namanya dan suara isakan itu.

Andara keluar dan melihat seseorang Pria yang berada di samping pintu ruangan pakaian, Pria tersebut masih memakai pakaian sekolah lengkap dan sedang duduk sambil menundukan kepala ya, andara mendekati pria tersebut awalnya ia takut terlebih lagi apartemen ini sangat luang dan besar.

Andara menyentuh pundak pria tersebut, dan pria tersebut langsung memeluk andara sangat erat dan menangis terseduh-seduh,dan orua tersebut adalah kekasihnya sendiri.

"bie kamu kenapa?! Kok nangis, ada apa"

"kamu kemana aja sih aku nyari kamu dari tadi"

"dari tadi aku ada di ruangan pakaian bie"

"kirain aku kamu ninggalin aku"

"huss apaan sih gak jelas"

Andara meninggalkan Marcel kembali, dan Marcel mengikuti andara di belakang ia sedangkan andara hanya tertawa melihat Marcel mengikuti dirinya seperti anak ayam yang sedang mengikuti induknya.

"mau kemana? Aku ikut ya"

"Aku mau nyiapi perlengkapan kamu bayi besar kuuuu"

Andara tertawa ketika mengucapkan 'bayi besar'sedangkan Marcel hanya memangutkan bibirnya saja dan sambil memegang belakang baju Andara,andara melihatnya menjadi gemas kali seperti ini pria tersebut seperti bayi yang sedang ngambek ke seorang ibunya.

Andara tak memperdulikan tingkah laku kekasihnya ini, andara malahan mempersibukan dirinya dengan membereskan barang-barang yang akan di bawa dan di kenakan saat di sana.

Sedangkan marcel hanya memperhatikan andara membereskan barang-barangnya, marcel mengikuti andara kesana kemari, terkadang andara kesal melihat marcel yang mengikuti dirinya dari tadi.

Mungkin andara sudah kesal dengan Marcel, ingin rasanya ia mengumpat, tapi ia masih waras dengan kata-kata Yang tidak seharusnya di katakan.

"Ngapain ngikuti aku sih??"

"Gak boleh ya??"

"Hemm.... Boleh ko"

Andara menghirup udara sangat panjang, mungkin ia sudah sangat kesal tapi, gadis tersebut tidak bisa mengutarakan kata-katanya lagi, akhirnya andara memilih untuk merapihkan barang-barang Yang akan  di gunakan oleh Marcel selama di Negri gingseng tersebut.

Andara mempersiapkan pakaian Yang akan di kenakan oleh Marcel di sana, Dan mempersiapkan pakaian marcel untuk berangkat nanti, semuah sudah siap tinggal menunggu Marcel keluar dari kamar mandi, selama Marcel berada di kamar mandi, andara berada di ruang tengah.

Suka Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang