Andara Manja Ke Fajar

132 8 25
                                    

Andara berdiri untuk meninggalkan fajar di ruang ini sendiri, tapi itu semua gagal karna lengan ia di tarik oleh seorang pria yang notabnya adalah metua osisnya sendiri.

Andara terjatuh di pangkuan sang ketua osis, andara sangat terkejut saat ia berada di pangkuan sang ketua osis ini. Sedangkan fajar tidak ingin menurunkan andara dari pangkuannya, dan ia tak ingin melepas lengan dirinya dari pinggang gadis yang berada di pangkuaanya ini.

"Jar.... Mau turun lepasin"

"Aku gak mau lepasih udah nyaman kaya gini" ia malah mengeratkan pelukanya, sekencang mungkin

"Ya udah!! Tapi kepala kamunya minggir dulu dari leher aku!! Nafas kamu bikin aku geli"gua terus brusaha nyingkirin kepala dia dari leher gua, sumpah ini sangat risih, membuat gua geli dan telinga gua merinding enggak karuan, telinga gua di tiup-tiup, dan gua takut ada yang ngeliat.

"Harum leher kamu, aku suka" gua suka wangi harum leher dia, wanginya khas dan buat gue candu, gua tidak perdua mau siapa pun yang melihat gua dan gadis di pelukan gua ini, mau sekalipun itu guru gua tak perduli.

"Udah lepas.... Kamu harus makan ya!! "

"Ya udah aku nurut"

Tling....

Anggap aja notifikasi masuk di ponsel fajar dan andara. Andara tidak bisa melihat ponsel miliknya. Ya di karenakan ia sedang berasa di pangkuan pria yang selama ini ia sukai tapi hanya dalam diam.

Fajar membuka ponsel miliknya ternyata ada yang mengirim picture, dirinya dengan gadis yang berada di pangkuannya, dan fajar melihat sekelilingnya dan ia mendapatkan seseorang, salah satu anggota osisnya.

Senjak fajar lebih mementingkan ponsel dan laptopnya andara tertidur di pangkuan dan di peluka pria tersebut. Dan ditambah friskiya yang berada di ruangan itu.

Awalnya friskiya terkejut melihat mereka berdua, dan pada akhirnya friskiya tau apa maksudnya dari semua ini.

"Gua ga nyangka aja!! Lo sering berantem, ribut sama dia dan akhirnya lo malah jatuh cinta sama dia!! "

"Takdir ga ada yang tau fris"

Kalo di fikir-fikir benar juga kata fajar, takdir tidak ada yang tau, mata friskiya melirik ke arah andara yang sedang tertidur lelap di pangkuan fajar, sebenarnya hati friskiya sakit melihat fajar dan andara.

Di posisi lain andara bergerak-gerak seperti baby menandakan bahwa dirinya terganggu dengan tidurnya, tentusaja terganggu!! Friskya dan fajar sangat berisik, sampai membuat tidur andara terganggu, fajar kembali mengusap kepala dan punggung andara agar kembali tidurnya.

"Jangan berisik!! Dia lagi tidur"

"Hemm!! Mau pulang, ngantuk"andara menggeliyak di pelukan fajar, pria tersebut melirik ke arah gadis yang sedang berada di pelukannya ini.

"Yaudah ayo kita pulang,tapi turun dulu"

"Gak, maunya di gendong" tunggu!! WHAT GENDONG andara come on, sadar ini di mana, lihat ada siapa di sekitar kalian.

Andara bukannya turun dan lepas dari pangkuan fajar, ia tambah mengeratkan pelukannya di leher fajar.

Friskiya terkejut mendengar pernyataan dari mulut seorang gadis yang ia kenal itu, yang sering berantem, adu argumen, adu pendapat, dll, yang mungkin membuat kepala yang di sekitar orang mendengarnya akan pusing.

Kenapa!! Ya karena pertengkaran mereka berdua, temen, senior, sahabat sampai guru sudah pernah mencoba untuk memisahkan mereka tapi alhasil sama saja. Tidak ada satupun yang bisa memisahkan mereka, karena mereka sudah terlalu sering berantem.

Hari ini, saat ini, detik ini, menit ini juga, friskiya melihat kejanggalan dari andara dan fajar, tentu saja janggal, tentu saja aneh, sangat jarang kejadian langka seperti ini, terlebih lagi andara manja kepada fajar dan fajar tidak risih atau marah seperti biasa yng mereka lakukan seperti kucing dan anjing saja.

"Tumben manja! Ada apa ini"

"Ahh ayo pulang, andara ngantuk" andara menggoyang-goyangkan tubuhnya seperti anak kecil yang lagi manja, untuk meminta agar di beliin mainan yang mereka inginkan, kalo ini beda lagi seorang andara manja meminta untuk di gendong kepada seorang pria, yang notabnya itu adalah musuhnya sendiri.

"Jangan gerak-gerak bahaya"

"Mangkanya!! Gendong"

"Ga bisa, ini sekolahan!! kamu kenapa jadi manja gini sih, aneh"

"Ya udah aku pulang duluan aja"

"Mau naik apa kamu pulang sendiri??"

"Gampang ada taxi, ada p'ihan ga ribet kan"bagi andara memang tidak ada yang ribet di kamus besar andara.

Menurut andara yang ribet adalah percintaan, dan mungkin bagi andara hubungan cinta tidak terlalu penting, selain pendidikan dirinya. Mungkin ia hanya sebatas suka tidak lebih itu saja.

Kalo masalah pacaran andara males memikirkannya, bagi andara percuma pacaran ujung-ujungnya putus sakit hati lagi, jadi bagi dirinya buat apa pacaran ya gak.

Sebenarnya dirinya banyak yang mengejar-ngejar dirinya untuk di jadikan pacar oleh banyak pria, tapi tidak masalah andara tidak mempermasalahkanya dan memusingkannya, karna hati andara sudah di temboh beron agar ia kuat.

Kalo es batu ibaratkan masih bisa cair apalagi hati.

Sedangkan batu!! Batu saja bisa hancur kalo terus-menerus terkena air, apalagi hati.

Sedangkan siang bisa berganti malam, matahari berganti bulan, mungkin hati andara berbeda dengan yang lain.

"Ya udah ayo pulang"

"Ga usah bisa sendiri"andara sudah keluar dari ruangan tersebut dan. Meninggalkan fajar dan friskiya di ruangan tersebut.

A:Gak ada niatan gitu jar lo kejar andara
F:Ga nanti di kejar dia lari
A:Lo bilang india drama korea kali

Andara menelusuri lorong sekolahan untuk menuju ke arah kelasnya,niat hati ia ingin mengambil ranselnya,tapi....sudahlah itu tak terlalu penting juga,ia akan minta ijin pulang kepada guru piket dengan alasan tidak enak badan, dan terlebih dahulu ia hasur meminta surat bukti sakit ke dokter agar ia di ijinkan pulang oleh guru.

Terlebih lagi ia harus menaiki anak tangga yang cukup banyak itu, padahala di sekolahan ini memiliki eskalator agar murid dan guru tidak terlalu kelelahan dan cepat sampai, tapi eskalator off ya gimana tidak off eskalator itu sistemnya memakai kartu siswa, sedangkan kartu siswa andara ada di kelas.

Saat andara mau menaiki anak tangga ia bertemu pria tinggi, kulit putih, dengan warna rambut silver, sudah lah biarkan saja sesuka pria itu rambutnya mau di apakan saja.

"Nah ini dia"

Andara melihat ke atas anak tangga ke enam, ia menengglekan kepalanya bingung, ada apa dengan pria ini, dan siapa dia!! Apa dirinya kenal dengannya.

"Siapa?"

"Dih!! Pura-pura g kenal"

".... Anda bukannya tukang penarikan kuoata saya ya"

"Dih... Njir gitu banget ini babang marcel temenya babang fajar"

"Jijik, sekali lgi lo ngomong gw timpuk lo"

Ya begitulah jika mereka sudah bertemu, tidak ada yang akur sama sekali.

Suka Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang