Prolog

545 20 10
                                    

Seorang pria tampan berpakaian rapi, terlihat baru saja turun dari sebuah mobil sport berwarna dark grey metalic.
Langkahnya begitu tergesa disertai tangan yang terkepal kuat saat memasuki sebuah gedung pencakar langit bertuliskan HM GROUP.

Langkahnya begitu tergesa disertai tangan yang terkepal kuat saat memasuki sebuah gedung pencakar langit bertuliskan HM GROUP

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mengabaikan sapaan orang-orang di sana. Pagi tadi ia baru saja mendapatkan berita yang mampu membuat darahnya mendidih.
Ia tidak menyangka seseorang yang amat dekat dengannya melakukan hal sekotor itu. Ia sungguh-sungguh ingin menghabisi sahabatnya tersebut.

Tak ada sedikitpun senyum manis tampak dari bibirnya. Senyuman yang biasanya mampu membuat siapapun yang melihatnya terpesona. Hanya ada raut kemarahan yang kini tampak diwajahnya. Namun, hal tersebut tak mampu mengurangi ketampanannya sedikit pun.
Akan tetapi, ekspresi wajah itu mampu membuat siapapun yang melihatnya bergidik ngeri. Pasalnya ia tidak pernah menampakkan raut wajah semarah itu di depan siapapun.

Rayhan terkenal sebagai orang yang manis, ramah, dan suka bercanda. Membuat bingung orang-orang yang ada disana. Mereka tidak pernah melihat Rayhan dengan raut wajah seperti itu mendatangi kantor bosnya. Rayhan yang tampak selama ini ialah seseorang yang suka bercanda dengan atasannya.

Ia segera menaiki lift khusus para petinggi disana. Dengan tidak sabaran ia menekan tombol disana berharap lift itu mampu membuatnya segera sampai di ruang teratas gedung itu, ruang CEO. Padahal ia sendiri tau jika itu adalah hal yang tidak berguna.

"Akhh ... Sial!" teriaknya sambil menendang sisi lift disebelahnya.

Ting! Selang beberapa waktu akhirnya pintu lift itu terbuka.

Ia berjalan dengan tergesa menuju sebuah pintu besar bertuliskan CEO. Ruangan tempat sahabatnya itu bekerja, menghabiskan waktu selama di gedung ini.

Bukan lagi sahabat. Ingatkan Rayhan akan hal ini!

"Bos mu ada di dalam?" tanya Rayhan dingin kepada seseorang yang duduk di meja dekat dengan ruang utama lantai ini. Ia tahu jika seseorang tersebut ialah sekretaris dari seseorang yang mempunyai gedung ini.

"A- ada, Tuan! Tuan Leon ada di dalam," jawabannya takut-takut melihat ekspresi yang ditampilkan Rayhan kini.

Ya, Leonard Patti. Wakil direktur dari HM Grup yang sebentar lagi akan menggantikan posisi ayahnya sebagai seorang CEO disana. HM Grup merupakan sebuah perusahan yang bergerak di bidang jasa. Perusahaannya melingkupi jasa penerbangan dan jasa pengiriman.

Brakk!!
Ia mendobrak pintu tersebut dengan keras tanpa permisi.

“Astaga...!!” Teriak Leon yang terkejut akibat kedatangan Rayhan yang tiba-tiba.

"Ke.. kenapa kau pagi-pagi sudah sampai kantorku?"Tanya lelaki itu dengan terbata-bata melihat raut wajah Rayhan yang telah menerobos masuk ke dalam ruangannya.

"Kau...."murka Rayhan.
Ia yang awalnya hanya berdiri didepan pintu dengan tatapan mata bagai singa lapar yang bersiap mencabik-cabik mangsanya, kini berjalan ke arah Leon yang tengah duduk di kursinya. Ia meraih kerah baju Leon dengan kasar. Sontak membuat Leon berdiri dari tempatnya.

Back to You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang