✨Sandi :teka-teki hati
Bagian 1"Jirrr."
Pakaian kusut belum tersetrika. Rambut kusut asal ikat, tas tersampingkan disebelah kanan tangan. Sepatu salah pasang. Lengkap bukan penderitaan Sania ini?!
Paling sial sesial-sialnya hari ini. Batin sania berbicara. Bagaimana bisa, ini hari senin. "Lama-lama gue jadi gelandangan juga kalih lah."
"Hmmm, boleh juga." tiba - tiba saja, suara seseorang membuat Sania terlonjak kaget. "Lo.. Huaaaa..."
"Sssst. Ini gue kalih. Alig." namanya alig. Kenalan Sania yang juga kebetulan satu sekolah dengannya. Kenalan dari aplikasi jodoh.
"Eh, setan!" gertak sania tak terima.
"Anjir lo gue dikatain setan! Mana bedanya sama lo yang kayak gelandangan?!"
Sania berdehem gugup. Jadi senjata makan tuan deh, "argh.. Udah udah! Jadi tujuan lo mau ngapain?"
"Mumpung gue lagi baik, lumayan kan. Lo mau nebeng kagak?" kata alig menaik turunkan alisnya.
"Hih! Budak tenan!!" histeris Sania ogah - ogahan.
"Hahh, udah sih terima aja gak usah gengsi! Ini senin loh. Emangnya lo mau dihukum ditiang bendera kayak si cantik?"
"Huh, gue pikir - pikir dulu." Sania tampak berpikir. Sedang alig merasa dirugikan, tanpa aba - aba cowok jangkung itu langsung menarik lengan sania kencang. "Gak usah sok mikir - mikir! Ikut gue."
"E-eh, lo mau bawa gue keman—" Sania berhenti mematung, tersenyum tipis. Membuat alig juga ikut berhenti melihati sania tersenyum sendiri. "Heh? Ngapain lo! Ayo. Nanti kesambet."
Mengikuti arah pandang Sania. Alig ikut mengerti akar dari sania. "Lig. Maaf banget ya, gue kayaknya nggak jadi ikut lo deh. Gak papa kok telat juga, biar cantik ada temennya."
Alig tersenyum. Namun senyuman nya tak bisa diartikan. "Ya." jawab cowok itu lirih.
Alig bergegas pergi. Menaiki motornya yang mungkin jika jadi akan dinaiki sania. Cowok itu berucap sakit dengan tatapan yang sangat sulit sania artikan. "Gue duluan."
Selepas Alig pergi. Sania mulai mengerling jahil pada objek di dekatnya. Perlahan, dengan gerakan pelan layaknya putri Raja. Sania mulai beraksi."hai di,"
Namanya Aldi. Senior plus tetangga Sania. Yang kayaknya bermasalah sama Sania. Cowok itu kini tengah berada dihalte bus mendorong motornya yang bisa sania tebak sedang mogok
Aldi melirik sekilas. Tak ada sepatah kata dari mulut lelaki tampan tersebut. Tapi entah mengapa, Sania merasa ada kegugupan dari aldi.
"H-hay di." sapa Sania ulang. Dan dibalas aldi hanya dengan delikan. "Hm." balas aldi ketus.
Hanya hening yang tercipta. Melupakan Sania akan agenda hari ini. Sedang aldi sibuk menstater motornya. "Eeee, g-gue boleh, ne-beng lu nggak?" tanya sania ragu.
"Enggak," nada ketus galak dari aldi membuat Sania menelan saliva. "O-oh, i-iya deh."
"Duluan!" entah mengapa. Ucapan pamit aldi seperti titahan menyuruh Sania agar mengerti.
"Iya," jawab Sania lirih.
Gagal kan sania!
Shit!***
Ada yg mau next??
Sorry bat kalau pendek. Beribu maaf deh, fyi. Gue itu kalau ngedit satu part berhari², berbagai macam alasan lah yaa, nano-nano-_:v
So, maaf kan gue.
Part kali ini, gue yakin gaje banget-_-
Gue jomblo, jadi diem;v
I see you love you readsss💖💖
Ada salam nih, darisicoolaldiii😘😚
KAMU SEDANG MEMBACA
Sandi :teka-teki Hati
DiversosSandi; teka-teki hati Sania tak pernah tahu apa kesalahan yang telah ia buat pada aldi, hingga membuat aldi bersikap demikian. Dingin, ketus, galak. Sikap aldi pada Sania. Padahal semua tahu, kalau aldi bersikap ramah rupawan pada semua orang. Murah...