Sandi#2 -jungkir balik hati Sania

1 0 0
                                    
























































Katanya, jangan mengharapkan  menjemput. Harusnya,terharapkan dan  terjemput.
Jangan mencintai bila tak dicintai, tapi problemnya. Sania tak mencintai aldi!

Memang kelewat sial sepertinya Sania ini, tepat pukul jam tujuh lima puluh. Sania baru sampai disekolah dengan berbekal kaki.

Terik matahari menyilau terang, sunyi yang menyapa. Sania harus berdiri hormat didepan tiang bendera bersama temannya cantik.

"Emang syial banget tik! Benci gue!" raung Sania tak terima.

"Apa salah gue coba hih?!" lamaff kelamaan, Sania bisa menggetarkan seluruh antero sekolah. "Untung ganteng! Able! Hihhh
"Berisik setan!"

"Monyet!! Eh,"

"Lo bisa diem gak si, kita tuh lagi dihukum a!" cukup, Cantik
Muak dengan sahabat nya ini  yang sedang terlibat teka-teki cinta yang mana Membuat cantik terkena imbas Sasaran sania.

"Hih! Kenapa ya? Semua orang itu bikin gue naik darah tinggi hari ini!"

"Hah, monyet! Berisik lu!"

"Apasih lu jelek!"

Anjir, nyelekit!

-teka-teki hati?

"Hem, menurut gue ya ni, mending lo coba deketin aldi deh. Gimanapun itu caranya," nayla—saran temannya membuat Sania harus mempertimbangkan lebih dalam. Selepas dihukum, Sania mengajak cantik dan nayla pergi ke rooftop sekedar menenangi diri.

"Huh, gimana ya, masalahnya gue ngedeketin dia dalam motif apa coba? Nanti dikira gue cewek genit ih. Amit-amit!" histeris Sania ogah - ogahan.

"Ya.. Motif apa yaa," Cantik nampak berfikir. Setelahnya cewek bershampo bunga raflesia dan melati tersebut mengetik jari. Pertanda ide masuk. "Gimana kalau..."

"Kalau apa?" Sania dan nayla juga semakin kepo. Apa ide dari cewek jelek tersebut. "Apaan sih tik, yang bener. Jangan dijeda, gue kepo tau nggak?" kata Sania tajam.

"Sini - sini mendekat!" seru cantik, kedua nya langsung mendekatkan diri pada cewek itu. Yang bisa dilihat cantik sedang membisikkan ide kepo!

"Gimana?" Cantik percaya diri dengan pendapatnya. Membuat Sania menatap tajam cewek jelek itu, "nggak! Gue nggak mau ya! Ini tuh permainan hati jelekkkk," elak Sania gertak.

Nayla pun ikut nimbrung. "Hem, bener juga lek. Nanti, kalau salah satu dari Sania atau aldi yang jatuh gimana? Kan sepihak,"

"Ya kan, mau gimana lagi? Make cara lain?" tanya cantik. Merasa tidak cocok juga dengan sarannya.

"Bingung cari yang mana, udahlah nia. Coba ja dulu,'' nayla meyakinkan.

Sania bergeming, kalut dengan pikiran nya. Cukup lama hingga cewek itu memutuskan, "oke, gue coba dulu." Sania meyakinkan diri sendiri.

Pilihan yang membuat jungkir balik hati.

***

Sandi :teka-teki HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang