Part 4

1K 127 13
                                    


▶ LOVE STORY

FLASHBACK

"Oppaa.. kenapa harus ada pertemuan tahunan Hanyang?" Jisoo bergelayut manja di lengan Jen, bibir hati-nya mengerucut imut membuat Jen, pemuda yang jadi objek kemanjaan Jisoo terkekeh gemas.

"Kenapa? Bukannya disana kau bisa mencicipi makanan manis sepuasnya, hmmm?" Jen membelai pipi merona Jisoo yang telah dilapisi bedak tipis dan perona pipi berwarna pink lembut.

Dikatakan begitu Jisoo menyurukan wajahnya kelekukan pangkal lengan Jen, menyesap aroma cologne bercampur dengan aroma tubuh alami Jen. Dan apa harus dibahas lagi jika Jisoo sangat menyukai aroma itu?

"Mmm.. Tapi kau nanti akan dikelilingi gadis-gadis ber-make-up tebal, iishhh.." Jisoo masih bergumam manja, wajahnya makin terbenam dilengan Jen, menyisakan jejak bercak dari riasan Jisoo ke stelan yang dikenakan Jen.

"Atau kau akan mengobrol dengan tetua yang membosankan, lalu aku dipaksa untuk mengingat nama-nama baru atau nama-nama lama yang pasti akan kulupakan, dan pastinya pertemuan itu akan berakhir dengan tontonan membosankan dari aksi makan brutal ala Limario." Jen meraih wajah Jisoo dan menatapnya dengan pandangan berbinar, senyum lembut tak pernah lepas dari bibirnya.

"Nanti kau ikuti saja kemana oppa pergi oke? oppa janji tidak akan membuatmu bosan,bagaimana?"

"baiklah." Jisoo mengangguk imut

"Tapi tidak ada acara meladeni obrolan eonnie bermake-up tebal atau aunty tukang pamer?"

Jen terkekeh lau mengecup ujung hidung Jisoo sebagai jawaban.

"Dan kau janji tidak bersembunyi dipojokan dengan pemuda Jangkung itu lalu melahap semua jenis makanan manis disana?" Jisoo terlihat berpikir keras, bibirnya bergerak-gerak menggemaskan

"Sepakat,tapi tidak dengan makanan manisnya, hehe"

"Yaiiisshhh.. Nona Kim yang rakus!" Jen menyentil dahi Jisoo lalu mengusapnya lembut.

"Tapi aku tetaplah yang tercantik." Tusukan dikedua pipi Jen menjadi balasan sentilan dahi.

"Sayang.. kurasa kau harus meminta bantuan Suzy lagi, riasanmu luntur sayang. lihatlah mereka menodai jas ku." Jen mengamati jas nya yang kini dipenuhi bercak dimana-mana.

"No.. Suzy pasti akan ngomel."

"Tapi mana bisa kau datang ke pertemuan dengan wajah polos seperti itu? setidaknya taburkan bedak tipis dan pelembab bibir, bagaimana?"

"Iisshhh malas.." Jisoo menyilangkan tangannya didepan dada.

"Oh.. eomma yang ada di Surga sana, kecantikan putri keluarga Park yang turun temurun akan sirna di putrimu yang satu ini."

"Yak! bilang saja kau memang lebih tertarik pada gadis bermake-up tebal." Gerutu Jisoo, dengan menghentakan kaki dia melangkah ke arah meja rias dan mendudukan diri didepan cermin yang memantulkan wajah cemberutnya.

LOVE STORY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang