▶ LOVE STORY ◀
"Prince.. apa kau lelah?"
"Heumm?" Gumam Jen yang kini menikmati halusnya helaian rambut Jisoo menerpa wajahnya.
Angin sore dipenghujung musim gugur mampu membuat tubuh menggigil, tapi tidak bagi kedua sosok yang kini berpelukan erat di bawah pohon yang meranggas menyisakan sisa-sisa daun yang belum koyak tergerus musim.
Rasa hangat selalu mereka rasakan, ketika mereka bersama, berpelukan, meresapi momentum yang tidak pernah sedikitpun terasa bosan.
"Prince.." Rengek Jisoo, tubuhnya kini bergeser dan duduk tepat dipangkuan Jen dengan dada saling menempel menselaraskan harmoni helaan napas.
"Ya.. sayang?!" Jen masih asik memejamkan mata, keheningan Funeral Hill disudut kota Seoul memberikan sensasi menenangkan, dan Jen suka itu. Sudah jadi kebiasaan si kembar Kim untuk mengunjungi makam kedua orang tuanya sebulan sekali, dan menghabiskan waktu berjam- jam duduk dibawah pohon Pokkot, menikmati keheningan berdua saja.
"Oppa.. apa terasa berat?" Kini Jisoo menyenderkan kepalanya di pundak Jen. Menjadikan rambutnya menutupi sebagian besar wajah kakak laki-lakinya itu.
"Hmm.. Itulah kenapa mulai bulan depan kita merubah jadwal menikmati makanan manisnya menjadi dua minggu sekali, bagaimana heum? Pipimu bertambah gempal sayang." Jen mencubit pipi putih Jisoo, menghasilkan kerucut imut di bibir hatinya.
"Yak! Jen Pabbo." Jisoo melayangkan pukulan ringan dipunggung Jen, disusul kekehan gemas dari sang kakak.
"Menjagaku, apa melelahkan?" Lirih Jisoo, kedua tangannya mendekap erat punggung kokoh sang kakak.
Hening, hanya gemerisik angin yang terdengar di kompleks pemakaman itu.
"Queen, apa kau merasa lelah?"
"Aiisshhh.."
Duuk..
Jisoo menyatukan dahi mereka dengan sedikit keras.
"Awww.. kalau ketampananku hilang karena geger otak bagaimana?" Jen mengusap halus kening Jisoo dan menatap langsung kedua bola mata indah dihadapannya.
"Kalau kau tidak pernah merasa lelah untuk menjagaku, maka itulah juga jawabanku. Meski kau merasa lelah, maka aku selamanya tidak akan pernah lelah. Bagaimana?"
Cup
Jisoo menghujani ciuman dikening Jen Sekali, dua kali, tiga kali dan seterusnya, diahiri dengan dekapan erat pada leher lelaki kesayangannya.
Sungguh Jisoo tidak pernah sanggup membayangkan jika suatu hari Jen lelah untuk menjaganya, bosan untuk mengawasinya dan memilih menyerahkan dirinya pada penjagaan orang lain. Dan Jisoo pun tidak pernah bisa membayangkan jika ada orang lain selain dirinya yang harus Jen jaga dan lindungi. Tidak, dia tidak pernah membayangkan bagaimana rasanya. Rasa sesak kembali dirasakan Jisoo kala mengingat beberapa peristiwa belakangan ini.
Percakapan Jen dan bibinya yang tidak sengaja dia dengar, juga sikap terang-terangan salah satu cucu perempuan tetua Hanyang, Bae Irene.
Flashback
" Jisoo-ssi?!" Sebuah sapaan mengalihkan Jisoo dari Guyton's Physiology yang sejak tadi ditekuninya.
Seorang gadis cantik dengan senyum menawan berdiri dihadapannya, matanya tampak berbinar mendapati orang yang sedari tadi dicarinya diseluruh penjuru fakultas kedokteran, kini duduk sendiri di sudut hall fakultas.
"Jo..Joohyun-ssi?" Jisoo tampak kaget dengan kehadiran sosok yang ada dihadapannya.
Masalahnya Jisoo tidak begitu yakin nama yang diucapkannya itu benar, dan Jisoo tidak ingat kapan terahir kali dia bertemu dengan sosok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE STORY
Fanfiction[ Gender Bender ] √ Kim Jen Prince √ Kim Jisoo Queen Started : 30 - 07 - 2020 Finished : _Alip_