7-Musim Panas

1.5K 155 9
                                    

"SUUUUMMMEEEEEEERRRRR~~~" lisa berteriak keras setelah latihan usai, padahal yang lain sedang berkeringat kelelahan.

"ayy ayy summer!!" Rose menyahuti, "waktunya ice cream!".

"cool!!" lisa berjalan duluan keluar dari ruang latihan, "kalian tidak ikut?" Tanya lisa pada rose, jennie, dan jisoo.

Jennie mendelik kesal, "tidak, kalau kau masih berteriak-riak tidak jelas".

"eeeyyy~~ begitu saja.." sambil menaik turunkan alisnya, lisa melirik-lirik jennie genit namun kalimatnya terputus karena tatapan mata elang milik jennie.

Lisa hanya menggerakan jarinya di depan mulut seperti sedang menutup reseleting, tanda bahwa dia akan diam menuruti jennie.

Mereka baru keluar dari gedung pelatihan untuk para trainee, tapi sinar matahari sudah menusuk relung mata mereka.

"matahri musim panas memang yang terbaikkk kkk" lisa terkekeh sendiri.

"Cuma lalisa doang memang" batin rose, jisoo dan jennie.

Mereka berempat memang akan ke gedung YG untuk makan siang, yang menyebalkan adalah lisa yang bertekad membeli ice cream terlebih dulu di mini market.

"kalian duluan saja unnie" itulah ucapan terkahir lalisa sebelum para unnienya meninggalkannya.

Sudah 30 menit namun batang hidung lalisa belum muncul di kafetaria. Kafetaria sudah mulai sepi dari para staff dan trainee lainnya, menyisakan rose, jisoo, jennie, dan yang sialnya untuk lalisa ada jiyong dan seungri juga.

"ah itu lisa" ucap jisoo spontan, yang lain ikut menengok kea rah pandang jisoo.

Lisa berjalan gontai, menyeret kakinya agar bisa sampai pada bangku panjang yang diduduki teman-temannya. Setelahnya lisa langsung mendudukan pantatnya dan menyandarkan kepalanya pada meja.

"kau habis bertarung dijalanan?haha" Tanya seungri

"panasnyaa~~" hanya itu yang keluar dari mulut lisa dengan suara paraunya.

Flashback..

Lisa sudah sampai di minimarket dan langsung membeli ice cream kesuakaannya, ice cream tersebut habis setelah beberapa langkah meninggalkan mini market. Karena jalan dari mini market ke gedung YG akan terasa sangat panas tanpa ice cream, maka lisa kembali lagi untuk membeli ice cream. Naasnya, kejadia tersebut terjadi berulang kali. Akhirnya lisa memutuskan, berlari sambil makan ice cream.

Flashback end..

"dia akan kembali berulang-ulang jika ice creamnya habis" ucap jiyong mengejek.

Bruakk!

"jiyong oppa memang cenayang hebat!" lisa mengacungkan jempolnya, sedetik kemudian terkulai lemas kembali di atas meja.

"makanlah" rose dating membawakan nampan berisi makanan kepada lisa.

Lisa bangkit dan langsung menyerbu makanannya,seperti anak kecil yang kelaparan sehabis pulang bermain sampai sore.

"pantas saja tidak punya-punya pacara" seungri meledek.

"nggwomong ngwomong kiwta akan libwbur muswsim pawnas kewmanaw uwnniew?" mulutnya masih penuh dengan makanan, tapi masih sempat-sempatnya mengoceh.

"te.lan." ucap jiyong final.

Gleeekk..

"pantai?"

"kita akan kemana?"

"permainan apa ya yang seru?

"aahh!"

"oppa akan mengajakku kan?" Tanya lisa bertubi-tubi, entah semua pertanyaan itu untuk siapa.

"aku akan pulang kerumah" ucap jennie, rose dan jisoo juga mengangguki.

"jangan Tanya aku, aku akan liburan bersama wanita-wanita cantik. Iya kan hyung?" seungri meledek jiyong, jiyong hanya mendelik.

"jiyoong oppaa~~, kita akan main kemana?" lisa dengan wajah penuh muslihat menatap jiyong.

"aku bekerja" jawab jiyong singkat.

"arraseo~~" lisa menunduk

"latihan yang banyak agar tidak dikeluarkan" Yang lain merasa tidak enak dengan lisa, tapi jiyong malah mengompori.

"ji.yong.op.pa.pab.bo" ucap lisa sambil menunduk, suara sangat pelan, tapi sa didengar oleh yang lainnya.

A few day later..

Jiyong akhirnya bisa bersantai dirumah saat liburan kali ini, jiyong buru-buru menuju parkiran basement. Langkahnya terhenti beberapa langkah sebelum tiba di mobilnya, didepan mobilnya sudah ada lalisa yang berdiri membawa tas besar sambil menyengir menampilkan gummy smilenya.

Gesture bibir lalisa berucap,

"oppa pabbo"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PABBOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang