Preview Chapter 16

49 9 10
                                    

Satu chapter setelah ini preview Love Triangle final nih,
E-booknya juga bakal ready /emot tiup terompet/
Gimana? Reaksi sejauh ini?
Semoga sesuai sama ekspetasi ya, semoga sesuai sama trailernya juga.
Tungguin link-nya okay..
Mungkin nanti malam atau besok pagi akan Thata share.
Muah muah.

Happy reading, and
Borahae 💜💜

[]

Taeri bergegas masuk dan membantu Jimin untuk duduk, “Aku akan mengambil obat untukmu.” Niat hati ingin beranjak, namun Jimin menahan tangannya. Membuat Taeri kembali terduduk dan menatap iba pada Jimin.

“Aku pantas mendapatkannya, jadi tak usah mengobatiku.”

“Tapi, lebamnya akan sakit, Jim.”

Jimin menggeleng pelan, lantas membawa tubuh Taeri ke dalam dekapannya. “Ada kau disini aku sudah merasa lebih baik, Ri. Jangan pergi kemana pun jika bukan aku yang menyuruhmu pergi.”
Wanita berambut sebatas punggung itu lantas melepaskan pelukannya. Menatap Jimin dengan banyak cinta di matanya sebelum berkata, “Aku akan tetap tinggal untukmu, Jimin-ah.”

“Dia tidak terkejut, kan Ri?” Jimin bertanya sembari mengelus perut buncit Taeri penuh sayang, lantas membubuhkan satu ciuman disana. Berharap jika pukulan Taehyung tadi tidak membuat buah hatinya terkejut.

“Tidak,” jawab Taeri pelan setelah menggelengkan kepala, “Dia baik-baik saja setelah mendapatkan ciuman dari papanya, Jim.”

Seakan ada matahari dalam hatinya, Jimin merasakan bahwa relungnya menghangat seiring dengan gelitikan bunga yang bermekaran. Lantas mengarahkan jari untuk membelai lembut pipi cintanya sembari berujar dengan keyakinan yang besar.

“Aku sangat mencintaimu, Kim Taeri.”

---

Bibimbapmu enak, Yoo.”

“Sudah makan saja, nanti kau mati karena tersedak.”

Seakan apa yang diucapkan Yoobin benar, pria Park itu lantas diam dan kembali melanjutkan makannya dalam diam. Melahap masakannya hingga menyisakan piring kosong pun air dalam gelas yang terteguk habis.

“Aku tidak mati, tuh,” bela Taehyung setelah mengelap ujung bibirnya menggunakan punggung tangan.

“Tapi akan mati jika waktunya, Taehyung.”

Pada waktunya, ya? Iya. Cepat atau lambat Taehyung akan kembali berserah pada Sang Pencipta. Memikirkannya saja Taehyung sudah siap lahir batin tanpa ingin menolak fakta bahwa kini sel kanker itu semakin mengerogoti tubuhnya.

“Tae?”

Taehyung lantas menormalkan padangannya yang tengah melamun dan menatap lurus ke depan. “Hmm?” Jawabnya pelan setelah menyadari bahwa Yoobin telah membersihkan benda pecah belah itu di tempat cuci piring kotor.

“Ada yang ingin kau katakan?” Tanya Yoobin sembari memangku sebelah dagu dengan tangannya, “Kau terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu.”

“Bagaimana jika aku juga meninggalkanmu, Yoo?” ucap Taehyung cepat tanpa ia saring terlebih dahulu.

“Aku yakin kau tidak akan melakukan itu, Taehyung.”

“Aku akan melakukannya, Yoo.” Kilah Taehyung lebih cepat dari sebelumnya, “Aku akan meninggalkanmu lebih dari yang Jimin lakukan. Cepat atau lambat saat itu akan datang, Yoo.”

[]

Gamau basa-basi dulu, ntar aja setelah e-booknya ready..
Terimakasih untuk semuanya, Thata sayang kalian.

Salam Sayang,
Agatha Praya♡

Love Triangle [M] ⸛ Pjm ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang