Prolog

29 10 0
                                    


Hidupku adalah aku,Jadi yang menjalankannya juga aku,Aku adalah nahkoda dari kehidupanku sendiri.

~Chayra~

      Seorang gadis berusia 20 tahun dengan pakaian mini nya menari dengan semangat,melenggak lenggokkan tubuhnya,kira kira dia sudah 2 jam berada di tempat itu,tempat  yang di penuhi dengan musik yang memekakkan telinga jika mendengarnya,tempat dengan lampu berkelip,tempat sebagian wanita menjajahkan kehormatannya,dan_tempat minuman haram di jejerkan disuguhi.

"Hei kau sendiri disini cantik? "Tanya seorang pria berusia sekitar  25 tahun, tampan.itulah yang ada di pikiran si gadis.gadis itu masih tetap menari,hanya menoleh.


"Tidak,aku bersama temanku"ucap gadis itu tersenyum manis.



"Bisa kita menjadi teman menari? "Tanya pria itu dengan senyum manisnya dan diangguki sang gadis.


"Namaku arya,siapa namamu? "Tanya pria itu.

"Panggil saja Chayra".

 
Chayra Ainin Qulaibah gadis itu.

    Gadis cantik,blasteran indo-arab itu begitu mencintai dunia malam dan mencintai kebebasan,tak dipungkiri orang tua nya sebenarnya sangat kecewa pada dirinya.Momnya berasal dari timur tengah tapi sudah menetap di Indonesia sejak kecil,momnya bisa dikatakan mengerti agama karna sedari kecil memang sudah dikenyangkan dengan ilmu agama,sedangkan papanya? Dilahirkan dari seorang rahim ibu yang taat dan menjadi pria sholeh,tapi jauh berbeda dengan satu putrinya ini.


***

      
    Paginya,ia sudah ada di atas ranjang kamarnya,melamun memikirkan malam tadi siapa yang mengantar nya pulang.apakah lelaki yang tadi malam itu? Atau teman nya? Tak ingin ambil pusing karna pasti papa dan momnya dengan wajah lesu nya membuka pintu dan mengantarkan putri manisnya ini ke kamarnya. Ia beranjak dari kasurnya turun ke ruang makan.

"Papa tuh cuma bisanya marah marah doang,anak papa ini baru bangun loh pah"rengek Chayra,papanya saat ini sedang rutinitas menasehati anaknya.

"Astagfirullah ra,papa dan mom itu ingin yang terbaik buat kamu"hafis papa Chayra menghela nafas pelan,lelah.Sedangkan momnya,momnya hanya diam mendengarkan interaksi suami dan anak gadisnya itu yang memang sudah menjadi rutinitas.

"Cape pa tiap di pagi hari yang indah kudu dengerin papa ngomong inilah itulah"Chayra menaruh kembali sendok yang baru diambilnya naik ke kamarnya,papa dan momnya hanya diam.

"Salah yah kalo gue kaya gini? Gue pengen bebas diusia gue yang udah mendekati pernikahan,belum tentu gue bebas kaya gini kalo udah nikah,yang ada gue di kurung di rumah sama suami buat bersih bersih rumah,ogah gue"dumel Chayra.

***

    Chayra sudah cantik dengan rok selutut nya dengan baju pendek dan rambut yang dicepol rapih hari ini ia akan bertemu dengan kekasihnya, ia kemudian menurini tangga,pandangannya menelusuri sudut rumah,tidak ada orang? Kemana mom? Atau papa? Ah dia lupa jika papa nya setiap pagi akan berkebun dan mom nya_dia tak tau keberadaannya biasanya momnya ada di ruang tv,tapi diruang itu tak terdengar suara apa pun. 

"Sayang mau kemana pagi pagi gini?"Hanan datang dari arah dapur, ternyata momnya ada didapur.Chayra menghampiri momnya dan memeluknya hangat.

"putri mom yang cantik ini akan pergi bersama kekasihnya"ucap Chayra dengan senyum indahnya.

"Sayang,mom mohon stop untuk__"ucapan momnya terpotong karna ucapan Chayra.

"Stop mom,aku tau apa yang akan mom katakan aku mohon sama mom aku capek denger mom sama papa nasehatin aku terus"ucap Chayra kesal,momnya hanya diam memandang putrinya.

"Ra mom mohon dengerin ucapan mom sama papa yah? "Kali ini momnya  lebih lembut,sebenarnya bukan hanya hari ini tapi memang setiap hari momnya dengan lembut mengingatkan putrinya,hanya saja Chayra yang memang entah lah entah hati nya sudah keras atau bagaimana sehingga ia enggan mendengarkan kedua orang tuanya.

"Mom aku sayang kalian,mom udah tau kan aku gini karna alesan apa?plis mom jangan samain aku kaya mom,kak nissa,sama mas Furqon.Aku emang beda masa mudanya kaya kalian,ini hidupku mom"kali ini Chayra berkata dengan lembut sambil menggenggam tangan momnya.

"Iya tapi seengganya kamu pake hijab sayang"

"Mom aku belum siap dan kita udah omongin ini beratus ratus kali"

"Mom minta sama kamu buat tetep menjaga kesucian kamu"

"Aku juga bakal jaga kali mom"ucap Chayra  terkekeh. "Mom aku pergi dulu yah,salam buat papa aku minta maaf soal yang tadi pagi,aku sayang kalian"Chayra mencium punggung tangan dan pipi momnya dan kemudian berlari secepat mungkin untuk pergi.

   Sepertinya memang Chayra terbawa oleh pergaulannya,momnya mengakui itu.Karna dulu putrinya tak seperti itu.

     Chayra menaiki mobil nya diliriknya sang papa yang sedang menyiram tanaman,papa nya hanya tersenyum menatap putrinya,tanpa pamit Chayra pergi.

     

***

"Udah lah mending kita putus aja,aku udah cape berhubungan sama kamu,terlalu banyak nuntut dan banyak mau nya"Chayra berdiri dari tempat duduknya,saat ini mereka sedang berada di kafe bersama aksa kekasihnya.
Lelaki itu pun ikut berdiri, menahan Chayra untuk tetap disampingnya.

"Gak akan lagi ra,janji"aksa menunjukkan jari telunjuk dan jari tengahnya.

"Gak bisa sa,gue cape berhubungan sama lo,makasih buat yang sebelumnya"Chayra ingin melangkah pergi namun lengannya di tahan oleh aksa lagi,raut lelaki itu berubah menjadi beringas.

"Heh lucu yah lo,gue minta ini itu ke lo juga lo gak pernah mau"ucap aksa berang.

"Gimana gue mau kasih,lo minta hal yang berharga ke gue"ucap Chayra ikut berang juga.

"Sok suci lo,kalo lo gak mau di gituin sama cowok seharusnya lo juga gak buat mereka tertarik dengan lo". 

"Lo gak berhak ngatur gue,gimana pun penampilan gue itu bukan buat apa apa selain karna itu buat nyenengin hati gue sendiri"ucap Chayra sengit,ia berlalu meninggalkan aksa yang menjambak rambutnya frustasi.

     Chayra pulang kerumah dengan wajah ditekuk menahan kesal,hingga ia tak sadar meleweti kedua orang tua nya yang berada di ruang keluarga.Tak biasanya seperti ini,Chayra walau pun sikapnya begitu,ia begitu  menyayangi kedua orang tua nya,jadi ia akan berpamitan dan mengucap salam jika ingin keluar dan datang kerumah.Yah hanya setiap malam,ia tak akan ijin pada kedua orang tuanya.

"Ra"panggil mom ,Chayra tersadar dia benar benar kesal dengan ucapan aksa hingga tak menghiraukan orang tua nya yang sejak tadi memperhatikannya.

   Chayra yang baru menaiki undukan tangga ketiga pun turun sambil cengengesan.

"Sorry papa mom"Chayra mencium punggung tangan orang tuanya.
"Huh rasanya gak nyaman aku harus memanggil papa dengan sebutan itu,aku lebih  nyaman kalau aku memanggil  dad"Ucap chayra sambil mendudukkan diri  disamping momnya.
Pasalnya papanya itu tak akan menoleh jika di panggil dengan sebutan dad.

"Ra papa gak suka kamu panggil itu,kamu manggil papa aja sebenernya papa gak nyaman"keluh papanya.

"Ya ya ya,papaku ini hanya ingin di panggil dengan sebutan abi,ya kan? Tapi aku ga mau"
Hanan dan hafis hanya menggelengkan kepalanya pelan sambil tersenyum.

"Ya udah pa mom aku ke kamar dulu"pamit chayra.



























































Jangan lupa vote,coment yahhhh
 

    

Mengejar jannah bersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang