Kehidupan Chayra

22 10 1
                                    


Bagiku hidup itu butuh yang nama nya kebebasan,hidup itu pilihan dan aku memilih kebebasan.

~Chayra~


   Malam ini Chayra seperti biasa sudah duduk dengan manis di tempat favoritnya yaitu meja bar,mata nya sedikit sayu karna memang dia sudah meminum setengah botol bir,tangannya memegangi gelas.

"Hahaha gue bahagia banget hari"Ucap Chayra,pada teman disebelahnya.

"Kenapa? Putus dari aska? "Tanya temannya. Firda.

"Ya ya ya,itu salah satunya"

"Wow berarti ada yang lain,biar gue tebak.
Lo pacaran sama ceo muda yang lo incer? Apa lo udah ngelepas kevirginan lo? "Tebak firda yang langsung mendapat toyoran di kepalanya.

"Emang nya lo! Yang bangga ngelepas kevirginan lo itu,inget yah fir gue kaya gini gini juga ogah buat ngelepas hal yang berharga,karna gue bukan nyari kenikmatan tapi gue nyari kebebasan"beber Chayra.

"Iya deh,tapi lo rela gitu kalo suami lo nanti udah gak perjaka? Dan lo masih virgin? Untung bet dah suami lo"Tanya firda menaikkan satu alis nya.

"Gue gak peduli"Ucap chayra kemudian menenggak minumannya.

"Oke oke,balik topik kebahagiaan apa yang lo dapet hari ini? "

"Gue bakal ke amerika buat hidup disana"Ucap Chayra dengan mata berbinar.

"Emang lo di ijinin? "Tanya firda yang balas anggukan dari Chayra. "Wow hebat, tapi lo sanggup ngejaga kehormatan lo yang lo jaga jaga ini? "

"Kalo itu gue gak tau"Jawab Chayra santai sambil meneguk minumannya.

"Hallo guys,lo pada baru kesini? "Seseorang datang dari belakang mereka,Tania. Dengan pakaian yang lebih mini dari pada kedua temannya itu. Memang pekerjaan tania adalah melayani para pria hidung belang.

"Dari tadi kale mangkannya jangan sibuk sama Daddy sugar aja"Ujar firda,dan langsung mendapat cubitan dilengannya oleh tania.

"Btw lo gak mau nari gitu ra? "Tanya tania yang menyadari Chayra hanya diam.

"Enggak ah gue lagi males"jawab Chayra sambil menengguk tenggukan terakhir di gelasnya.

Hari ini dia memang bahagia tapi,ucapan firda sedikit mengganggunya,dengan kelakuannya yang seperti ini saja dia sudah membuat kedua orang tua nya bahkan keluarga nya sangat kecewa,hingga mereka sudah sangat lelah mengingatkan Chayra dari kata kata lembut hingga kasar dan dari memperlakukan lembut hingga pernah ditampar tapi memang Chayra yang keras kepala.dan ia juga tidak bisa berfikir jika ia sampai kehilangan hal berharga yang ia punya,ia tak bisa memikirkan bagaimana terpukulnya kedua orang tuanya.
memang karna Chayra anak bungsu dari Tiga bersaudara membuat nya terlalu di manja,hingga orang tua nya tak tega jika memarahi anak bungsu nya itu berlebihan. Dan sebenarnya Chayra dulu tidak seperti ini,dulu jika dia disuruh memakai kerudung pun dia mau,pada dasarnya memang Chayra terbawa pergaulan teman teman nya saat sekolah.

***

"What demi apa kalian dateng dan enggak ngabarin gue? "Pagi ini Chayra benar benar di buat terkejut,kedua kakaknya pasti beserta pasangannya datang,eh dan jangan lupakan ke 5 ponakannya yang menggemaskan.

Chayra turun dan langsung memeluk annisa dan furqon.

"Duh aku kangen banget sama kamu dek"ucap annisa.Chayra melepas pelukan ketiganya dengan senyum sumringahnya.

"Gue juga kangen plus plus sama kalian".

"Udah dulu kangen kangenannya sini sarapan"Suara mom Mengintrupsi,mereka bertiga berlari dan memeluk momnya sayang.

"Loh papa gak di peluk juga? "Tanya papa nya dengan berpura pura ngambek dan membuat mereka tertawa.

"Btw ipar ipar gue mana? "Tanya Chayra sambil menuju kursinya,di samping momnya.

"Mas zein lagi dikamar mandi"Ucap kak annisa.

"Fitri lagi didapur,abis bantuin ummi"sahut mas furqon.

"Dan kalian gak lupa kan bawa kelima ponakan gue yang gemes itu? "Tanya Chayra.

"Mas cuma bawa dede bayi,dan annisa juga cuma bawa dede bayi"Ucap furqon sambil menata piring.

"Gak seru"Ucap chayra dengan menyenderkan punggungnya dikursi.

"Gak papa kan ada kita"Ucap kak annisa,Chayra tersenyum senang.

Setelah selesai sarapan mereka menuju keruang keluarga,diruang ini hanya ada kak fitri,kak annisa dan Chayra.

"Hm ra kaka mau ngomong sama kamu,dan kamu kali ini plis jangan keras kepala yah"Ucap annisa dengan nada selembut mungkin,Chayra tau apa yang akan kakaknya itu lontarkan.

"Hm gue udah tau apa yang bakal kaka omongin,dan gue cukup mau bilang gue belum dapet hidayah"Ucap Chayra yang hanya berfokus pada layar tv.

"Hidayah itu bukan di tungguin ra tapi di jemput"Kini giliran kak fitri ikut bicara.

"Ra coba perlahan berubah,pati abi sama ummi seneng liat kamu berubah"

"Sorry gue masih ragu"Chayra berlalu dari kedua kakanya itu menuju kamar,dia tak suka dengan pembahasan tentang dirinya yang harus berubah.

"Loh Chayra mau kemana? "Tanya momnya yang baru datang,tapi Chayra tak menggubrisnya,tetap berjalan menuju kamarnya.

"Ummi seharusnya ummi sama abi tegas,liat makin makin Chayra"Ucap annisa lembut.Umminya hanya menghela napas.

"Udah nis,kamu gak tau aja gimana abimu pernah nampar adikmu itu"Pernyataan dari ummi nya membuat annisa melebarkan mata,jadi memang Chayra nya yang keras kepala.

"Ummi gimana kalo Chayra dimasukkin pesantren? "Usul fitri
"sebenernya usul fitri ini udah dari dulu mau sampein ke ummi sama abi"annisa mengangguk angguk antusias.

"Iya mi kenapa kita gak kepikiran kesitu"ucap annisa.

"Emang nya adikmu itu mau? "Tanya umminya begitu putus asa.

"Mi sebelum kita mencoba kita gak boleh putus asa gitu dong"Ucap kak fitri memberi semangat, ketiga nya tersenyum penuh arti.
"Dan kebetulan fitri tau pondok yang cocok buat Chayra,dia kan udah lulus sma,gak mungkin kan kita pondokin Chayra yang ada sekolahnya,fitri punya temen yang emang mondok abis lulus sekolah mi".

"Semoga aja dia mau yah"ucap umminya penuh harap.




















































































Syukron yang udah mau bacaaa,jangan lupa vote dan komen.
Vote dan komen kalian menjadi semangat buat akuu tetep nulis:))




















Mengejar jannah bersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang