Kamu adalah alasanku kenapa aku masih bertahan disini.
Misya menghembuskan nafasnya lega.akhirnya dia sampai kesekolah dengan tepat waktu.
Pagi ini cuaca begitu terik sampai banyak siswa yg mengeluh lain dengan misya, dia tetap bertahan meski tubuhnya mulau melemah,muka yg mulai memucat dan tidak lupa dengan keringat yang sudah banjir.
Tapi misya tidak mengelu,dia berfikir jika upacara begini saja dia gak kuat bagai mana bisa dia akan menghadapi rintangan hidup ini.
Bbrrruuukk
Miya ambruk badanya jatuh menghantam tanah.kali ini rasanya dia benar benar gak kuat untuk tetap berdiri mendengarkan ceramah pembina.
"Misyaa"teriak histeri kara.
Semua orang melontarkan tatapan kekara.
"Woi.tolongin dong ini"ucap kara panik
"Ankat.angkat"ujar guru yang kebetulan menjada dibarisan belakang.
Dan akhirnya misya diangkat dan di pindahkan keruang Uks.
Setelah upacara usai kristal memutuskan untuk menemui misya ke ruang uks terlebih dulu.pasalnya dia cemas dengan keadaan misya.
"Kamu udah enakan sya?"
"Udah kok al,hanya aja tadi gak sarapan dirumah"
"Kenapa gak sarapan dulu tadi?"
"Buru buru takut telat"
"Lain kali jangan di ulangin ya sya"
"Iyaa,makasih ya al"ucap misya dengan senyum tulus.
"Makasih untuk apa"
"Makasih udah mau peduli sama misya,selalu ada buat misya."
"Iya misya"ujar kristal dengan menunjukkan senyum manisnya.
"Jangan pernah benci misya ya."
"Iya misya."
"Promis?."sambil menjulurkan jari kelingkingnya.
"I'm promis misya."kristalpun menyambut juluran jari misya dengan jari kelingkinya juga.
"Kuharap kali ini tuhan menbiarkan mu menetap disini bersama ku al.tanpamu tak tau lagi aku haru gimana menghadapi segala kepahitanya hidup ini."ujar misya dalam hatinya.semoga tuhan mengabulkan permintaan misya:).
Mohon maaf apa bila ada typo ya guys.cukup sekian dan trimakasih:)
KAMU SEDANG MEMBACA
No a Boyfriend
Random(Jangan lupa vote,comen,and follow) _______________________________________