1. Rasya - Lelah

8 0 0
                                    

Baca dulu Main Cast supaya tau siapa aja pemerannya ya:)

.

.

.

Situasi sebuah restoran di pusat kota itu terlihat sangat ramai. Terlihat dari betapa sibuknya para pegawai untuk melayani pelanggan satu per satu. Tak terkecuali dengan seorang pemuda disana, nampak peluh bercucuran di pelipisnya sembari kesana kemari untuk membersihkan meja yang dipakai pelanggan untuk menyantap makanan pesanannya.

"Rasya! Kenapa meja nomor delapan masih kotor? Lihat! Pelanggan sudah mengeluhkan tempat duduknya" Teriakan pegawai lain menggema di seluruh restoran, namun tertutupi oleh berisiknya obrolan yang saling bersahutan. Pemuda yang bernama Rasya itu menghampiri pegawai itu dan langsung membersihkan meja nomor delapan yang dipenuhi oleh piring-piring kotor.

Saat hendak kembali menuju dapur, tangan Rasya yang dipenuhi oleh piring kotor itu tak sengaja menyenggol sepasang kekasih yang tak jauh dari sana. Kuah makanan yang ada di dalamnya mengenai baju milik perempuan yang tak sengaja dia tabrak tadi. Meskipun yang ditabraknya sang perempuan, namun yang mengamuk akan hal ini adalah sang laki-laki. Lelaki itu menatap Rasya nyalang lalu menarik kemeja kerja miliknya, membuat semua barang yang ada ditangannya berjatuhan ke lantai dan hancur dimana-mana. Apa yang terjadi pada Rasya sontak menjadi perhatian seluruh pengunjung dan pegawai restoran. 

"Maafkan saya" ucap Rasya lemah sembari berusaha melepaskan cekalan lelaki itu pada kerahnya. Sang lelaki berdecih dan menonjok wajah Rasya hingga muncul lebam samar di pipi kirinya. Rasya yang sudah tersungkur akibat ditonjok itu kembali ditarik dan dicengkram kuat-kuat. 

"Kamu punya mata ga sih? Kamu udah nyenggol pacar saya! Lihat, baju mahalnya itu terkena tumpahan kuah makanan yang kamu bawa!"

"Maafkan saya, saya akan ganti rugi atas apa yang telah saya perbuat" 

"Cih, emang kamu punya duit berapa sampai berani mau ganti rugi? Duit gajimu setahun aja belum tentu bisa ngeganti baju pacar saya"

Awalnya lelaki itu hendak menghakimi lagi Rasya, namun sang perempuan menahan tangan pacarnya untuk tidak menghajar Rasya semakin jauh. Lelaki tersebut menepis tangan pacarnya dan membanting Rasya hingga kembali tersungkur ke lantai, lalu menarik lengan sang perempuan untuk segera pergi dari sini.  

"Sudahlah, kita pergi dari sini. Ini sudah pelayanan terburuk kesekian kalinya setelah restoran ini punya pegawai payah kayak dia. Kenapa sih dia tidak dipecat saja" Sepasang kekasih itu pergi menjauhi Rasya dengan segala kekacauan yang tercipta, dan yang lain pun sudah mengembalikan atensinya ke aktivitas masing-masing.

Rasya kembali membersihkan pecahan alat makan yang ada di lantai dan kembali melakukan pekerjaannya hingga restoran memasuki jam tutupnya. Saat Rasya sedang menyampingkan apron restoran dan bersiap untuk pulang, pak manager menghampiri dan menepuk pundak Rasya. Rasya yang menyadari kedatangan pak manager langsung membungkuk hormat dan berbicara ringan dengan beliau. Saat pembicaraan mereka telah habis, helaan nafas pelan pak manager terdengar jelas di telinga Rasya. 

"Rasya, maafkan bapak, tetapi akhir-akhir ini kamu ada apa? Kamu ada masalah? Sudah banyak keluhan yang mengalir semenjak kamu diterima disini" ucapan sang manager tak bisa menutupi kegelisahan Rasya. Tentu Rasya mengetahui hal tersebut, karena sejujurnya dia sangat bersyukur bisa bekerja di restoran dengan kemampuannya yang pas-pasan. Namun atas kemampuannya yang terbatas itu justru membawa pengaruh buruk kepada yang lainnya, termasuk kepada pekerjaannya. 

"Maafkan saya" ucap Rasya lemah, antara siap dan tak siap menerima konsekuensi yang akan diterimanya. Pemotongan gaji, mungkin? atau mungkin surat peringatan?

Thunder: The Hidden TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang