Penyihir Terakhir

1.3K 86 48
                                    

belong to Masashi Kishimoto Sensei!

Story-nya beloChara-nyang to Me

Pairing: Nara Shikamaru x Fem Namikaze Naruto

♠♠ Penyihir Terakhir ♠♠

Suara derap langkah dari sepatu kaca yang khas menggema di koridor istana. Disusul oleh penghormatan yang diberikan pengawal istana dengan membungkukkan badan mereka. Yang diberi hormat hanya tersenyum kecil---sebagai ucapan terima kasih walaupun sebenarnya ia kurang suka diperlakukan seperti itu.

Ketika ia sampai di depan pintu ruang makan kerajaan, ia mendesah. Seakan tak siap untuk masuk ke sana, seakan tak sudi untuk kembali ke kehidupannya yang abnormal.

Sebuah senyuman akhirnya di munculkan di wajah gadis bermata safir itu walaupun dengan keterrpaksaan. Lalu ia berjalan ke dalam ruang makan seolah-olah ia bahagia berada di sana. Ayah dan ibunya tersenyum ketika melihatnya duduk di kursi makan.

Sang Putri tunggal kerajaan angin itu hanya duduk dalam kesunyian sembari memakan makan malamnya. Tak ada kata yang keluar dari mulutnya. Tak ada obrolan menyenangkan selayaknya keluarga. Tak ada candaan atau interaksi hangat antara mereka bertiga. Hanya tata krama yang dituntut di sini, hanya sopan santun yang diperbolehkan di sini.

Seorang Namikaze Naruto merasa sangat jenuh dengan kehidupannya. Menjadi putri dari penguasa kerajaan angin---Namikaze Minato dan Namikaze Kushina membuat Naruto dikelilingi oleh pangeran tampan dan harta yang berlimpah, mungkin berada di posisinya adalah impian setiap gadis di negeri angin. Tapi, tidak untuk, Naruto! Baginya kehidupan seorang putri bagaikan burung yang terkurung dalam sangkar emas. Tak bisa terbang bebas atau mencari pasangan yang sesuai keinginannya.

Keesokan harinya....

Naruto harus repot-repot mengenakan gaun putih panjang yang di siapkan oleh ibunya, guna menghadiri acara lemaran bodoh yang diadakan ayahnya. Ternyata sang putra mahkota yang dijodohkan dengannya minggu lalu benar-benar berniat untuk meminang Naruto. Namun tidak bagi sang Putri Tanpa Senyum itu. Selamanya, ia tak akan menerima perjodohan tersebut.

“Ah, anakku! Akhirnya kau tiba, Sayang,” sambut ibunya ketika Naruto tiba di ruang penjamuan kerajaan. “Pangeran Sasuke telah menunggumu.” lanjut Kushina sembari menarik tangan Naruto agar lebih dekat dengan Sasuke. Begritu jarak mereka sudah dekat, Safir Naruto memandang dingin Sasuke tanpa ekspresi. Wajahnya memang tampan, tapi Naruto tidak tertarik akan hal itu.

“Putrimu benar-benar cantik, Kaisar Minato,” puji ibu suri kerjaan api itu, yang tak lain Uchiha Mikoto ibu dari pangeran Sasuke.

Kaisar Minato tersenyum, lalu memandang putri tunggalnya. “Beri salam pada calon mertuamu.”

Kata-kata ayahnya sama sekali tidak membuat Naruto merubah sikap diamnya. Justru ia semakin menambah kadar intimidasi di matanya. Bibirnya semakin melengkung ke bawah dan matanya agak menyipit---menyiratkan penolakan besar dalam dirinya.

“Ayo beri salam pada calon suami dan mertuamu,” bisik Kushina dari belakang.

Naruto membungkukkan badannya kaku. Lalu dengan cepat ia menegakkan badannya dan berkata tegas, “Maaf sebelumnya. Saya sangat berterima kasih atas kedatangan Pangeran Sasuke ke istana ini beserta Anda, ibunya. Tapi saya benar-benar tidak bisa menerima perjodohan ini.”

KUMPULAN FANFIC (SHIKAFEMNARUTO, END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang