patner?

54 18 14
                                    

'lo yang belekan kali key,masa kulitnya dekil gitu aja lo bilang ganteng.'

______________________________________

Sekarang diandra dan keyla sudah berada di perpus dengan wajah diandra sudah merah padam seperti orang menahan marah.

" di,muka lo kenapa merah kek gitu lo lagi nahan berak ya?" Tanya keyla jahil.Namun dibalas dengan tatapan tajam dari seorang diandra yang membuat keyla takut setengah mati.

" di,lo ngga usah ya bermasalah ama kak gabriel itu ya." Ucap keyla membuat diandra menoleh kearah keyla

" kenapa?"

" pertama,Dia itu kakak kelas kita yang dikenal sebagai pentolan sekolah of the year. Kedua dia itu most wanted di sekolah kita di,lo tau siapa yang bermasalah ama dia pasti akan di hujat ama fansnya. Dan lo tau fansnya semua itu cabe-cabe an."

"Most wanted apanya muka pas-pasan gitu. Dan soal dia kakak kelas gue ngga peduli ini bukannya era senioritas lagi terus kalau dia pentolan sekolah ya tinggal gue jadiin bakso pentol aja. Gampangkan. Dan yang terakhir lo bilang nanti gue dihujat ama fansnya. Bomatlah "Ucap diandra masa bodoh.

"Apanya yang pas-pasan di. Orang ganteng gitu. Mata lo belekan ya di?"

" lo yang belekan kali key,masa kulitnya dekil gitu aja lo bilang ganteng. " ucap diandra dengan tampang jijiknya.

" anjay di,kak gabriel kulitnya emang agak gelap tapi ngga dekil juga kali. Kalau menurut gue kulit dia itu eksotis. Kulitnya itu jadi warna agak gelap karena sering main basket pas hari lagi panas-panasnya." Ucap keyla membela gabriel.

" kalau putih ya putih aja kali,mau dia main basket di negro pun kalau kulitnya dari sononya udah putih ngga akan berubah kali key. Itu kulitnya jadi agak gelap itu karena daki di tubuhnya itu udah bejibun key." Ucap diandra sambil membersihkan telinganya dengan jari kelingkingnya yang membuat keyla langsuang menarik tangan diandra

" lo bisa jaim dikit ngga key. Jorok tau. Lo lagi ngomongin kak gabriel dekil tapi lo aja jorok amat. Nanti suami lo kayak pak herman kumisan baru tau rasa lo." Ucap keyla menakut-nakuti diandra

" lo kayak nenek gue deh." Ucap diandra membuat keyla kesal

" masa gue cantik-cantik gini lo samain ama nenek lo sih di" Ucap keyla yang mulai kesal dengan tingkah sahabatnya ini.

" ya-" belum sempat diandra menjawab kata-kata keyla tiba-tiba ada seseorang yang menghentikan kata-katanya.

" lo adinda kan" tanya cowok itu menunjuk diandra. Diandra langsung menepis tangan cowok itu.

" nama gue itu diandra bukan adinda ogeb" jawab diandra dengan nada nyolotnya.

" ha iya diandra maksud gue. Diandra apalah gitu namanya lupa gue saking panjangnya. Intinya lo dipanggil pak herman buat nemuin bapak itu ke ruang guru. Katanya cepat ngga pakai lama."

" ngapain gue dipanggil pak herman?"

" ya mana tau gue adinda. Lo tanya aja deh ke pak herman. Yaudah gue pergi dulu. Bye." Ucapnya kemudian memberikan ciuman jarak jauh untuk diandra yang membuat keyla terkekeh.

" nama gue diandra bambang." Teriak diandra.

" yaudah key,gue ke tempat pak herman dulu. Kalau telat bisa-bisa gue dilihatnya sambil naik-naikin tu kumis." Ucap diandra dengan laknatnya.

"Ok gue ke kelas dulu deh."

******

Diandra pun memasuki kantor guru dengan santainya. Dia menengok kanan kiri sampai dia menemukan pak herman yang melambaikan tangan ke arah diandra.

" diandra sini cepat." Panggil pak herman sambil melambaikan tangannya agar diandra berjalan ke arahnya.

" bapak ngapain ya cari saya?? Bapak rindu ya atau bapak mau jadiin saya jadi mantunya bapak. Oh ya gimana kabar anak bapak yang ganteng itu."tanya diandra tak tau malu. Diandra memang sering menggoda pak herman dengan menanyakan tentang anak pak herman. Anak pak herman bisa dibilang ganteng yang baru aja tamat tahun kemaren di SMA nya diandra.

" bisa aja kamu. Sebenarnya bapak mau aja sih jadiin kamu mantunya bapak tapi kasihan anak bapak jika harus tinggal ama kamu sampai tua nanti." Ucap pak herman membuat diandra merasa paling hina dimata guru laknatnya ini.

" nanti saya bakal rayu anak bapak yang ganteng itu. Oh ya bapak ngapain panggil saya. Maaf,saya ngga bisa lama soalnya sibuk." Ucap diandra bak ceo yang sibuk dengan meetingnya.

" gini jadi sekitar tiga minggu lagi kan kamu mau olimpiade kimia jadi hari ini bapak mau ngasih tau kamu bahwa bapak udah dapat patner olimpiade kamu itu."

" Oh,mana orangnya pak?." Tanya diandra celingak celinguk mencari partner olimpiadenya.

"Bentar lagi dia dateng kok. Eh itu dia" ucap pak herman sambil menunjuk ke arah belakang diandra. Diandra pun menoleh kebelakang betapa terkejutnya diandra saat menemukan si kadal gurun musuh barunya.

" nah,diandra kenalin ini kakak kelas kamu dari XII IPA1. Namanya GABRIEL YUKI ALDEBARAN."

" gabriel,ini DIANDRA RAFASYA AYUDIA adik kelas kamu dari XI IPA1. Kalian berdua akan jadi patner di olimpiade kimia bulan depan. Jadi bapak harap kalian berdua bisa lebih dekat supaya kalian berdua kompak."

" pak,gini aja deh pak. Emangnya ngga ada kakak kelas yang selain dia." Diandra sambil menunjuk wajah gabriel dengan wajah paniknya. Demi apapun diandra tidak ingin dekat dengan kadal gurun satu ini.

" saya juga ngga mau ama dia pak. Cari aja dari kelas 12 pak. Dari pada sama adik kelas ngga tau diri macam dia." Ucap gabriel tak mau kalah dengan diandra.

" tidak ada yang lebih baik dari kalian berdua. Jikapun ada,bapak ngga yakin sama kemampuan mereka."

" saya mundur aja deh pak."ucap diandra

" ok kalau kamu maunya begitu,tapi jangan salahkan bapak jika nilai kimia kamu tahun ini merah."

" kok bapak sangkutin ama nilai saya sih pak. "

" merahin aja nilainya pak" ucap gabriel membuat diandra melemparkan tatapan kesalnya pada kadal gurun yang satu itu.

"Gimana diandra?." Tanya pak herman

" lo juga kenapa lo malah diam aja sih,lo juga ngga mau kan jadi partner gue buat lomba ini." Ucap diandra menatap tajam diandra.

" trus?"

" mati aja lo."ucap diandra kemudia menoleh ke arah pak herman.

" pak sesuatu yang dipaksakan itu ngga akan baik hasilnya pak. Kita itu sama -sama ngga suka pak." Ucap diandra sedikit ambigu.

"Bapak bukannya mau menikahkan kalian kok. Lagian kalau kalian ngga menang buat lomba ini,bapak hanya akan memberi kalian nilai pas KKM aja."

'Nih guru manfaatin situasi banget sih. Ogah banget gue harus deket-deket ama kadal gurun ini. Tapi kalau nilai gue merah,pasti gue disuruh sekolah di Bandung. Gue ngga mau.' Batin diandra

"Emang kalau kita menang apa yang bapak kasih buat kita" tanya gabriel menantang pak herman.

" Bapak bakal nambahin hadiah kalian. Jadi kalian tenang aja."

" ok pak. Saya setuju walaupun harus sama cewek aneh yang satu ini. Kalau gitu saya ke kelas dulu pak." Gabriel pun keluar meninggalkan diandra yang masih terdiam bak patung disana.

"Mampus dah hidup gue." Lirih diandra setelah sadar dari lamunannya.

DiandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang