Pagi ini Faza terbangun lebih awal di banding biasanya. Betapa nyenyak nya tidur ia di malam hari tanpa di ganggu oleh siapa pun.
Kini Faza sudah bersiap dengan pakaiannya. ia keluar dari kamar dan berjalan menuju dapur yang terdapat bi inah sedang membereskan sarapan untuk Faza. Sebuah roti dan segelas susu yang disiapkannya setiap pagi.
"Aden udah bangun?" Ucap nya sambil menaruh piring piring di atas meja.
Lalu Faza menjawab nya dengan senyuman dengan sigap Faza duduk di bangku meja makan dan memakan sepotong roti tersebut.
"Aden gimana sekolah nya?" Bi inah pun membuka suara memulai obrolan nya setelah beberapa menit berdiam.
"Baik bi, oh iya bi di sekolah aku jadi sekretaris loh?" Ujar Faza dengan semangat.
"Oh iyaa??" Bi inah pun kaget "wah hebat banget, berarti kalo jadi sekertaris harus berangkat awal dong"
Faza tersenyum dengan perkataan itu "emang jadi sekertaris harus banget ya bi berangkat pagi?"
"Ya harus dong"
"Tapi Faza ga sendirian bi jadi sekertaris nya" bi Inah menunggu ucapaan Faza yang di potong "Faza jadi asisten nya, sekertaris pertama nya cewe cantik banget terus imut lagi"
"Wahh kayak nya cocok tuh sama aden, aden nya ganteng cewe nya cantik" perkataan itu membuat Faza tersenyum senang.
"Yaudah deh bi nanti Faza telat lagi" ucap Faza bangkit dari duduk nya dan menggendong tas nya lalu mencium punggung tangan bi inah "doa in ya bi biar lancar semoga itu jodoh Faza" bisik nya
"Aminn" ucap bi inah dengan sangat antusias nya.
##
Kali ini Faza sudah sampai di kelas yang suasana nya masih sepi. Mungkin cuma Faza yang berada di kelas. Karena keadaan yang masih sepi Faza mengeluarkan aerphone lalu memasangkan nya di telinga sambil memainkan game dan menyalakan music.
Tidak butuh waktu lama seorang gadis datang dan menaruh tas nya di tempat duduk nya. Lalu berjalan menuju belakang mengambil sapu yang berjejer rapih.
Dia adalah Ayra. Ya hari ini ia juga datang lebih cepat karna ayah nya harus berangkat lebih awal karena ada meeting katanya.
Ayra memulai menyapu dari sudut bagian belakang kelas dan mulai maju ke area tengah. Di sisi lain Faza tengah menatapnya menghiraukan game yang ada di phoneselnya.
Dengan rasa inisiatif yang sangat tinggi ia langsung berdiri dan berjalan mengambil sapu. Ayra melihat gerak gerik Faza yang sangat tidak mungkin seorang Faza mau bersih bersih di kelas.
Tidak cukup waktu lama mereka sudah menyapu di bagian depan.
"Udah ini sisa nya biar gue aja, lo sapu bagian depan!" Perintah Faza pada Ayra lalu Ayra pun mengangguk dan mulai menyapu bagian depan kelas mereka.
"Ekhmm-- jadi anak rajin nih ceritanya" ucap ian dan Gibran yang sedari tadi melihat Faza dari kejauhan.
"Bacott" jawab dengan ketus Faza
"Yang bersih boss" ujar Gibran sambil menepuk pundak Faza.
Muka Faza terlihat sangat kesal dan tatapan sinis melihat kedua temannya tersebut. Kenapa teman temannya itu datang lebih awal biasanya paling ngaret.
"Udah lo masuk aja biar gue yang selesain ini semua" ucap Ayra kepada Faza.
"Tanggung"
Selesai nya membersihkan kelas Faza dan Ayra kembali masuk lalu duduk di bangku masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekertaris: Sekolah
Teen Fiction⚠️budayakan follow sebelum membaca⚠️ Upload setiap malam Minggu Faza Daffin Adriell si cowo cool, bertubuh kekar, cuek, dingin. Sikapnya itu membuat siapapun enggan bermasalah dengan nya. Dan tentang gadis bernama Ayra Zareena Maeva. Seorang gadis...