chapter 8

15 4 0
                                    

Hari ini hari minggu. Hari dimana anak The Vagos mengadakan sunmori seperti namanya Sunday morning ride. Di lakukan setiap hari Minggu pagi.

Mereka berkumpul terlebih dahulu di warung pak Oni. Menyusun strategi untuk daerah mana saja yang mereka datangi. Sunmori ini sudah di adakan sejak lama.

Sesudah nya mereka berunding barulah mereka menyalakan mesin motor nya dan bersiap siap meninggalkan warung. Hanya beberapa saja yang ikut.

Sunmori pun di mulai mereka berniat menuju stadion. Dan memulai untuk lari pagi.

"TOLONGG!!! TOLONGG!!" teriak Annsel dengan sekuat kuat nya.

"Zaa!!! Za!!! Ayra, za!!!" Teriak ian sambil yang melaju terlebih dahulu di depan.

Tanpa berpikir panjang Faza langsung melaju dengan kecepatan tinggi. Mengejar Ayra di tarik paksa oleh seseorang ke dalam mobil hitam.

Faza beruntal sekarang dan jalanan hanya milik Faza seorang. Mereka sedang kejar kejaran. Mobil itu sudah menyadari bahwa mereka sedang di kejar oleh pengendara motor.

"Tolongg!! Tolonggg!!" Teriak Ayra sambil merontakan tubuh nya tetapi nihil tangan Ayra di pegang kencang oleh dua pria di sampingnya. Tubuh nya lemas dan juga ketakutan sekali. "Tolongg gue takutt!"

"WOII!! BERHENTI LOH!!" ucap Faza sambil menendang badan mobil tersebut. "WOII!!"

Tak langsung pikir panjang Faza pun langsung mencegahnya. Dan mobil itu berhenti. Dengan geram Faza turun dari motor nya dan langsung menarik paksa tubuh pengendara mobil tersebut. Mereka menggunakan topeng menutupi muka nya.

Setelah nya menarik keluar dari mobil. Faza langsung menghajarnya. Pukulan pukulan Faza keluarkan dengan sekuat tenaga nya. Dua orang itu pun telah Faza jatuh kan. Dan yang memegangi Ayra pun keluar menghajar Faza.

Tak butuh waktu lama mereka sudah jatuh dan Faza langsung berlari menuju dalam mobil. Terlihat Ayra yang ketakutan tangan nya menutupi wajah nya.

"Heyy heyy sini gue Faza, lo aman sama gua" ucap Faza pada Ayra yang menyalurkan tangan pada nya.

Lalu faza menatap matanya yang berkaca-kaca. Terlihat di matanya sangat ketakutan. Dan membalas menggenggam tangannya Faza.

"Faza!! Di belakang!!" Teriak Ayra yang kembali menutup mukanya dengan tangan.

Bruggg!!

Terdapat sebuah kayu yang menyentuh tubuh belakang nya. Dengan sigap juga faza kembali melanjutkan pertarungannya. Tidak butuh waktu lama juga Faza mengalah kan nya ke empat pria itu pun telah di jatuh kan oleh Faza.

"SIAPA LO?!!" ucap Faza kepada pria yang membawa kayu tersebut. Dengan cengkraman di baju.

"ampun bangg!!" Ujar nya pasrah pada Faza.

"Di suruh siapa lo?!!!" Ujar Faza dengan nada tinggi

"Ampun bangg!!"

"DISURUH SIAPA?!! sebelum lo mati di tangan gua!!" Bentak Faza sambil mengarahkan kepalan tangan nya.

"Ampun!! Gue disuruh sama Garet bangg!!" Ucapnya

"BANGSATT"

Lalu Faza melepaskan cengkraman di baju nya dan berbalik arah kedua tangannya mengepal dengan kencang. Faza pun berjalan menuju mobil yang di dalam nya masih ada Ayra.

"Ayraa!! Ayoo cepet keluar kita pergi dari sini" ucap Faza pada Ayra dengan lembut.

Ayra membuka matanya terlihat matanya sudah mengeluarkan air mata. Tubuh nya bergetar ketakutan dan wajah lemas. Lalu Faza menitah nya menuju ke motor.

##

"Za, gimana Ayra?" Ucap Gibran pada Faza yang baru saja memarkirkan motornya di depan warung pak Oni.

"Di baik baik aja, cuman ketakutan" jawab dengan santai nya "ternyata yang tadi nyulik Ayra di suruh sama Garet"

"Yang bener lo?!" Ucap ian kaget "cari gara gara dia"

"Za, kayak nya lo harus maksimal deh jagain Ayra soal nya kita ga tau si Garet mau ngelakuin gimana lagi" ujar Ezra pada Faza.

"Pokok nya kita harus perketat penjagaan ke tempat tempat yang sepi maupun rame" perintah Faza pada anggota The Vagos yang lain.

"Kenapa engga lo aja jadi pacar nya lebih leluasa lo jaga nya" Ujar Gibran sambil menatap wajah Faza.

"Gue belum siap untuk itu" jawab Faza.

"Emang nya belum siap kenapa? Lagian lo sama Ayra cocok kok" ucap Gibran lalu kawan kawan yang berada di situ pun meng'iya'kan ucapan Gibran.

Faza mulai berfikir sebenarnya Faza belum pernah tertarik lagi dengan wanita. Wanita yang terakhir Faza cintai sudah meninggalkan nya. Tak tahu kemana ia pergi setelah 2 tahun ini Faza menunggu tetapi tidak ada kabar sama sekali.

Lalu menemukan wanita yang membuat perasaan Faza menjadi khawatir padanya. Bukan hanya itu setiap Faza berada didekatnya jantung Faza berdetak lebih cepat dari biasanya.

"Woii, bengong lagi" ian yang meleparkan kulit kacang ke hadapan Faza "mikirin apa lagi lo?"

"Jangan bilang lo bingung mikirin antara Ayra sama si nenek lampir itu?" Duga Ezra dengan nada yang sedikit tinggi

Faza terdiam sambil memainkan sedotan di hadapannya.

"Pliss lah za, lo move on dari si nenek lampir itu" ujar Gibran pada Faza.

Ya, mereka sangat tidak suka dengan wanita yang sudah meninggalkan Faza itu. Karena, sejak Faza dekat dengan wanita itu Faza menjadi jarang berkomunikasi, setiap malam biasa nya kumpul Faza jarang datang, dan juga setiap kumpul Faza tidak fokus dengan teman-teman nya. lebih parah nya lagi nilai Faza turun dengan drastis.

"Gue takut nanti kalo gue pacaran sama Ayra tiba tiba dia dateng gimana?" Ujar Faza yang masih memainkan sedotannya.

"Yaelah, kita kan ga tau nenek lampir itu balik lagi atau ga" ujar Ezra pada Faza yang membuat Faza kembali perfikir ulang.

##

Malam tiba yang menunjukan pukul 09:23 WIB. Faza yang membawa motornya melaju di jalanan yang cukup sepi dengan pikiran yang campur aduk. Disisi lain ia khawatir dengan Ayra sebab ia sudah menyeret Ayra dalam masalahnya.

Sesampai nya Faza di rumah. Seisi rumah tampak sepi. Ia tak menghiraukan nya Faza langsung berjalan ke lantai dua lalu ia membersihkan badannya.

Selesainya ia mandi dan menganti baju santai Faza berniat untuk turun mengambil minuman.

"Eh, aden udah pulang? Dari mana aja seharian ga pulang?" Ucap bi yati pada Faza yang sedang membuka kulkas

"Iya bi, tadi pagi langsung ke rumah Ezra soalnya" jawab Faza sambil duduk di meja makan "papa mana?"

"Tadi, dia pulang tapi langsung pergi lagi katanya ada kerjaan di luar kota" ujarnya. "Kalo nyonya lagi di rumah orang tua nya, den"

"Yudah bi aku ke kamar lagi ya"

"Ga makan dulu?" Tanyanya

"Engga deh bi"

Faza berjalan kembali ke kamarnya. Lalu membuka tirai jendela dan melihat ke arah bintang bintang yang indah di langit malam ini. Sambil memikirkan masa masa indah bersama mama dan papa.

##

Gimana guys feel nya kurang dapet ya. Sorry karena ini cerita spontan
Kalo kalian suka yuk di vote

Enjoyy reading
-klycnthaa

Sekertaris: SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang