Cerita ini murni dari khayalan author. Untuk kesamaan nama mau pun tempat itu bukan kesengajaan. Mohon maaf dan terima kasih.
Hanya dipublikasikan di aplikasi Wattpad
Jika menemukan Carita yang sama mohon untuk ditindak dan dilaporkan. Sekecil apapun unsur peniruan itu adalah tindak kriminal
Selamat membaca
.
"Ada apa ini sebenarnya?" Ucapnya tajam menusuk pada Abraham yang baru saja berbelok ke lorong itu.
"Ka" sama Abraham dengan kikuk.
"Kenapa kamu ga bilang hah kalo ka Lilian juga sakit?" Dia bertanya dengan sangat dingin seolah-olah dia tengah dipermainkan.
"Loh mana aku tahu? Aku aja baru dapet kabar kalo bunda sakit barusan ka. Soalnya waktu tadi aku Dateng ke rumah Ica, satpam bilang kalo Ica yang sakit. Tapi pas aku telepon dia" ucapan Abraham terhenti begitu saja saat satu suara menginterupsi nya.
"Kalian!" Ternyata Bian keluar dari ruangan itu.
"Kenapa malah teriak-teriak di luar sih? Berisik! Lagian kamu juga Tomi! Kenapa malah marah-marah sama Abraham? Dia ga tau apa-apa" jelas Bian.
Akhirnya Tomi yang sedari tadi memojokkan Abraham akhirnya masuk dengan rasa kesalnya.
Ruangannya luas dan terdapat sofa juga kursi yang ada di samping ranjang pasien, dimana Sofi sedang duduk di sana memandangi wajah tenang sang ibu yang sedang tertidur.
"Maaf ayah, telat datang ke sini" ucap Abraham dengan sopan.
"Ga usah sok lah jadi orang. Jijik gua liatnya" gerutu Tomi yang tidak menyukai apa yang baru saja Abraham katakan.
"Kamu ini kenapa sih Tomi? Kalian ada masalah apa?! Lagian kenapa kamu jadi kekanak-kanakan gini sih?" Bian meninggikan suaranya karena sudah mulai lelah dengan sifat Tomi yang kekanak-kanakan.
"Kakak ipar ini kenapa jadi belain dia sih? Dia ga pernah bilang kalo ka Lilian punya penyakit yang sama kaya Sofia. Dia berusaha nyembunyiin itu dari kita ka!" Tegas Tomi yang tidak mau kalah.
"Tunggu ka Tomi. Bahkan aku baru tahu kalo bunda punya penyakit itu, setelah ka Tomi bilang tadi. Lagipula ka Tomi kan bilang sendiri kalo yang kakak curigai cuma Ica, dan aku juga ga pernah denger bunda ngeluh karena sakit" jelas Abraham perlahan.
Tomi mulai sedikit melemas, tapi dia tetap saja tidak terima dan masih merasa kesal pada Abraham.
"Kamu ga berhak marah sama dia. Jangankan dia kakak ajh batu tau kalo kakak kamu sakit. Dia ga pernah bilang apa-apa. Kakak ngerti kamu kecewa, tapi Tomi setidaknya kamu udah dewasa buat nentuin mana yang baik dan mana yang salah" Bian menanggapinya dan menyetujui apa yang Abraham katakan.
Lilian tidak pernah mau mengatakan yang sebenarnya karena dia tahu kalau adiknya yang satu ini sangat overprotektif pada keluarganya sejak kematian sang ibu.
Dia merasa bersalah jika dia tidak berhasil menyembuhkan salah satu anggota keluarga yang sakit, termasuk Sofia.
Lilian sebenarnya sudah tahu tentang penyakit yang diderita sang ibu, sayangnya dia sudah berjanji untuk tidak mengatakannya karena ini adalah perintah dari ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOON
RomanceDua laki-laki yang nyatanya mencintai wanita yang sama meski mereka bersahabat. Dan tuhan tahu jalan yang seharusnya mereka lalui. Mempersatukan ketiganya meski harus mengorbankan seseorang. Doctor- Menyelamatkan nyawa seseorang adalah tugasku tapi...