12

8 1 0
                                    

Cerita ini murni dari khayalan author. Untuk kesamaan nama mau pun tempat itu bukan kesengajaan. Mohon maaf dan terima kasih.

Hanya dipublikasikan di aplikasi Wattpad

Jika menemukan Carita yang sama mohon untuk ditindak dan dilaporkan. Sekecil apapun unsur peniruan itu adalah tindak kriminal

Selamat membaca

.

"Aaaaaaa" kedua orang itu berteriak karena terkejut.

"Ih papi, ngagetin tau?!" Ujar Alya cukup keras.

"Habisnya kalian serius amat sih" jawab seseorang yang tadi menutupkan pintu yang ternyata adalah ayah dari Abiyyu.

"Ouh iya ini siapa?" Tanya dirinya.

"kita juga ga tau. Dia dari tadi cuma geleng-geleng kepala papi" jelas Abiyyu.

"Kamu inget apa?" Tanya lelaki itu. Anak yang terbaring di ranjangnya hanya menggelengkan kepala.

"Ya udah kita angkat ajh jadi anak ya" saran dari ayah Abiyyu.

"Namanya Radja"

Flashback

"Sumpah dari situ gue jadi gampang takut" ujar Abiyyu setelah dirinya menceritakan semuanya pada Tomi.

"Gila sih. Kalo gue udah pingsan kali" mereka berdua tertawa bersama.

Tak berlangsung lama akhirnya mereka sampai di restoran. Tempat mereka akan menyantap makan siang hari ini.

Sungguh melelahkan rasanya penerbangan berjam-jam menghabiskan banyak tenaga. Alih-alih ingin segera tidur dan mengistirahatkan diri, Tomi merasa lapar.

Tapi karena sudah datang di restoran mereka juga ikut makan, sayang kalau waktu makan di lewatkan. Itu akan membuat sebuah masalah.

Menikmati makanan yang telah di hidangkan sambil melihat pemandangan yang tersedia di restoran itu dengan alunan musik lembut membuat mereka betah berlama-lama di sana.

Terbukti kini mereka sudah menghabiskan waktu hampir dua jam hanya untuk makan siang. Akhirnya semua melanjutkan perjalanan menuju rumah yang dimaksud.

---------

Di sebuah rumah besar dengan interior khas Eropa terlihat begitu damai dengan tanaman yang terawat, bunga-bunga yang indah, hanya saja ada yang tidak beres dengan yang di dalam.

Di salah satu kamar yang ada di rumah itu terdengar suara seseorang yang terus memohon.

"Daddy, makan ya ini Alan udah bawa makanannya" ujar seorang lelaki yang memohon pada lelaki paruh baya yang terbaring di ranjangnya dengan tatapan kosong ke atas.

"Dad, sarapan tadi pagi belum Daddy makan. Gimana obatnya mau masuk kalo gitu dad" lelaki itu terus berusaha membujuknya untuk makan.

Bahkan dirinya naik ke ranjang itu dan memeluk kepala pria paruh baya yang ternyata adalah ayahnya.

"Dad, ayo dong, Alan kan udah turutin kemauan Daddy. Sekarang Alan cuma minta Daddy buat makan doang. Biar bisa makan obat biar cepat sembuh" dengan berbagai bujukan pun tetap saja pria itu tak bergeming.

"Dad, denger Alan ga dad?" Lelaki itu sudah cukup kesal sampai dia mencoba menggoyangkan rahang sang ayah dengan memegang kedua pipinya.

MOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang