9

8 2 0
                                    

Cerita ini murni dari khayalan author. Untuk kesamaan nama mau pun tempat itu bukan kesengajaan. Mohon maaf dan terima kasih.

Hanya dipublikasikan di aplikasi Wattpad

Jika menemukan Carita yang sama mohon untuk ditindak dan dilaporkan. Sekecil apapun unsur peniruan itu adalah tindak kriminal

Selamat membaca

.

Tomi POV

Semenjak kejadian itu, aku ingin sekali mengetahui hal apa yang membuat ibu meninggal saat melahirkan aku.

Saat dimana aku menemukan foto dua orang wanita dewasa yang bersanding bersebelahan bersama pasangannya masing-masing.

Sekilas aku melihat jika itu adalah mami. Tapi siapa seorang wanita yang satunya lagi? Wanita itu sangatlah mirip dengan mami. Dari perawakannya, wajahnya, rambutnya, mereka seperti kembar identik.

Apa ini adalah jawaban pertanyaanku kemarin? Pikirku kala itu.

Saat itu mami tiba-tiba sakit dan harus masuk rumah sakit. Dokter bilang dirinya memerlukan transfusi darah dengan golongan darah B. Tanpa pikir panjang aku langsung menunjuk diri ingin menjadi sebagai pendonor, padahal saat itu aku belum tahu apa golongan darahku.

Setelah di periksa oleh suster, dia mengatakan jika aku memiliki golongan darah yang berbeda dengan mami. Lalu, aku ini anak siapa?

Pertanyaan itu terus terngiang hingga akhirnya aku menemukan foto itu di kamar mami saat dirinya memintaku untuk membantunya membersihkan kamarnya.

Aku menemukannya di sela-sela buku yang sedang aku bersihkan. Saat ku temukan foto itu, aku langsung menyembunyikan foto itu di balik kaos biru yang kala itu aku pakai.

Bertahun-tahun aku mencoba berpikir positif jika ibu dan ayah kandungku masih hidup. Dan berpikir jika aku hanya di titipkan untuk sementara waktu.

Tapi aku teringat, mana ada orang tua yang menitipkan anaknya sampai usia lima belas tahun? Orang tua macam apa itu?

Biar bagaimanapun aku tetap mencoba berpikir kritis.

Saat menginjak usia SMA aku meminta saran dari sahabatku mengenai masalah ini. Dan dari pembicaraan dengan dirinya, aku mendapat satu jawaban yang bisa saja menjadi petunjuk yang sebenarnya.

Dia bilang "bisa saja orang tuamu meninggal dan menitipkannya pada mami mu" ucapan dirinya cukup membuatku terkejut. Bahkan aku sampai terbawa pikiran hingga mengganggu keseimbangan tubuhku yang membuat aku jatuh sakit.

Stress, itulah yang saat itu aku rasakan. Bagaimana tidak? Setelah mengetahui jika aku bukan anak mami, ada satu dugaan yang memuat jika orang tua kandungku telah tiada.

Anak SMA yang masih dalam masa peralihan menuju kedewasaan hanya bisa membuat dirinya tetap tersenyum di depan keluarga serta temannya. Dan itu sungguh menyiksa. Sampai akhirnya aku memutuskan untuk mengambil jurusan kedokteran untuk mencari tahu kebenarannya.

Jika ada gen yang sama bisa saja apa yang diderita ibu kandung yang membuat dirinya kembali pulang, juga terdapat di tubuh mami.

MOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang