Norvin kini berada di sebuah taman bersama Suyo. Singa besar itu tampak manja kepadanya. Difa dan Nura terlihat sedang minum teh di pinggir taman. Akito lalu menghampiri anaknya itu.
"Kau ingin dia menjagamu?" ucap Akito dari belakang Norvin.
"Singa ini lucu apa bisa dia menjagaku?"
"Aku bahkan lebih hebat darimu pangeran." ucap Suyo sambil menikmati belaian lembut Norvin.
"Ayah, kenapa ayah tidak membubarkan badan militer? Mereka cukup berbahaya untuk kota. Ayah memilik hak yang bisa ayah gunakan untuk membubarkan mereka."
"Ayah memang dapat membubarkan mereka Norvin, tapi ayah sama sekali tidak memiliki bukti jika mereka berbuat kesalahan. Seakan semua bukti telah mereka hapus."
"Tapi ayah berhak."
"Ayah tau, tapi mereka juga merasa benar seperti ayah. Mereka tidak akan segampang itu menyerah. Ayah akan membereskan mereka jika sudah tepat waktunya."
Norvin tidak bisa melawan perkataan ayahnya bukan karena ia seseorang yang terhormat, tapi dia menghargai Akito sebagai ayahnya.
BUMMMM
Tiba-tiba suara tembakan terdengar cukup kencang. Norvin melihat Kao berwarna ungu yang cukup jauh darinya. Tapi suara ledakan yang di hasilnya cukup kencang. Tampaknya Kao yang dikeluarkan juga sangat kuat.
"Ada apa ini? Itu kao Kirei?" ucap Norvin dalam hati.
"Ada apa? Bukankah itu dari perbatasan desa Ume dan Bara?" tanya Difa yang menghampiri mereka bersama Nura.
"Aku harus pergi." ucap Norvin.
"Kau akan diantar Suyo sepertinya ada hal yang kau khawatirkan." ucap Akito.
"Terima kasih ayah."
Tawaran ayahnya tidak ditolak Norvin. Ia harus cepat kesana. Laki-laki itu menaiki punggung Suyo dan pergi dengannya.
"Apa dia sedang jatuh cinta?" tanya Nura.
"Apa yang kau katakan? Dia sedang menjalankan tugas." Bantah Difa yang kemudian pergi.
"Apa dia tidak berencana menikah?" bisik Akito.
"Entahlah! Mungkin dia ingin menyendiri seumur hidup." ucap Nura berbisik.
"Apa kalian mau terbakar?! Aku bisa mendengar kalian!"
Akito dan Nura pura-pura melakukan kegiatan lain. Sedangkan Difa masih bergumam sambil bersiap menyerang Akito dan Nura jika mereka membahas pernikahannya.
-
-
Su mengarahkan tangannya ke dada Kirei. Kao berwarna biru keluar dari tangannya. Tidak hanya Di, tapi Naomi juga ikut mengobati Kirei. Dia memasangkan alat pernapasan.
"Bagaimana ini Naomi-san detak jantungnya belum stabil."
Memang kondisi Kirei cukup parah. Saat ditemukan Ichiro dia terkapar dipinggir sungai. Dengan luka cambuk di sekujur badanya dan anehnya Kao Kirei terkuras sangat banyak.
"Kau perbaiki selnya dan suntikan kao cadangan untuk dia. Aku akan mengurus jantungnya."
Su mengganguk dan bertukar tempat dengan Naomi. Naomi langsung menggunakan sarung tangan dan mengalirkan Kao ke tangannya. Kao berwarna merah itu berbetuk seperti pisau. Dia menusukkan ke dada Kirei dan langsung memegang jantungnya. Ia memompa dengan tangan serta ada Kao yang terus mengalir dari tangannya.
Norvin berlari menuju ruang pengobatan dia melihat dari luar Kirei sedang dirawat. Saat itu juga Ichiro menghampirinya.
"Ada apa sebenarnya?!" tanya Norvin sedikit berteriak.
![](https://img.wattpad.com/cover/145233395-288-k746288.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Heredity: Rebellion Hana City
FantasyPangeran Norvin, putra dari Akito Kagami dan Nura Yamaki. Setelah lulus dari Majiku Academy dia bekerja sebagai penyihir keamanan menjaga kota. Dan di situlah Norvin berada di dunia penyihir yang sebenarnya. Melawan penyihir untuk menyelesaikan mis...