bagian 2

759 78 3
                                    

sasunaru

yaoi

bagian 2







CERITA INI HANYA KARANGAN PENULIS, BILA ADA KESAMAAN CERITA DAN WATAK KARAKTER MAKA ITU HANYA KEBETULAN!

PERINGATAN INI YAOI!!










Sabtu sore, saat titik titik jingga itu mulai memenuhi langit sebagai pertanda akan datangnya malam.

Secangkir teh dengan kadar manis yang tidak berlebihan itu menemani mereka berdua yang duduk diam dibalkon.

Sekilas terlihat dikejauhan gerombolan burung terbang diatas langit untuk segera pulang kesarangnya.

Letak Rumah ini yang memang jauh dari jalan raya membuat suasan begitu sunyi dan terkesan menenangkan.

Memang beginilah rutinitas mereka saat sedang tidak disibukkan oleh pekerjaan, memilih menghabiskan waktu berdua dan menikmati mekarnya rasa aneh satu sama lain.

Setelah lama tinggal bersama didalam satu atap, membuat keduanya tanpa sadar memiliki ikatan tak kasat mata yang menghubungkan dengan kuat kedua tangan mereka untuk tetap bersama.

Atau mungkin itu yang selama ini disangka oleh Sasuke, saat dirinya mulai menitipkan hati pada Naruto, membuatnya tanpa sadar malah memberikan hati itu sepenuhnya.

Tanpa tahu dibelakang apa saja yang sudah direncanakan lelaki manis itu, dengan semua sikap dan tingkah lakunya selama ini membuat Naruto benar benar terlihat seperti pendamping idaman Sasuke, yang tidak hanya dapat memahaminya namun juga memberinya rasa nyam saat bersama.

Membuat Sasuke tanpa ragu berucap ingin memiliki ikatan lebih dengan Naruto disore itu, saat warna warna jingga dilangit itu sudah mulai memudar digantikan gelap secara perlahan dan bersamaan dengan resminya hubungan mereka.

Bukan ciuman atau pelukan mesra yang mereka lakukan sebagai pertanda hubungan kekasih antara mereka sudah terjalin, hanya sebatas genggaman tangan dan elusan lembut dari Sasuke sudah cukup untuk membuat suasana dimalam dingin ini menjadi hangat secara perlahan.
.
.
.
Hujan cukup lebat dimalam itu, saat Sasuke mendapat pesan dari supirnya yang secara kebetulan pergi bersama Naruto malam itu mengabarinya lewat pesan singkat tentang Naruto yang dalam keadaan tidak baik baik saja.

Membuatnya masa bodoh dengan hujan dan segera menuju lokasi yang sudah diinfokan oleh sang supir, sebuah kawasan dimana orang orang malam mencari hiburan.

Tak sedikitpun Sasuke curiga dengan fakta bahwa Naruto berada dikawasan yang bisa dibilang tidak pernah dia kunjungi, karena rasa khawatir juga rasa marah yang besar dalam dirinya sudah menghapus itu semua.

Sasuke kelur dari mobil yang digunakannya tanpa risih telah menerobos hujan sampai membasahinya, saat melihat mobil yang sangat dikenalinya terparkir dipinggir jalan.

Membuka pintu belakang mobil hitam itu, lalu melihat sebuah pemandangan memilukan saat kekasihnya terlihat begitu menyedihkan didalam sana.

Dengan rambut yang berantakan, beberapa bekas cakaran yang masih meninggalkan warna memerah disekitar wajah, lalu bibir itu sedikit sobek dan pipi kiri yang lebam.

Dulu keluarganya adalah hal paling berharga untuknya, namun setelah semua hilang bukanlah harta yang menggatikannya namun kekasihnya, secinta itu dia dengan perasaan nyaman saat bersama naruto hingga membuatnya begitu menjaga harta ini seakan ingin mengurungnya.

Pertemuan pertama mereka yang diawali dengan keadaan Naruto yang sekarat telah membangkitkan rasa takut kehilangan dihatinya dan membuatnya terus berprasangka buruk tentang keselamatan Naruto.

Seakan Kekasihnya ini masih serapuh dulu, masih terlalu membutuhkannya. Bagai sehelai bulu yang begitu mudah tertiup angin kalau saja tidak digenggam dengan erat.

Kemarahan Sasuke tadi malah makin menjadi sekarang, dan satu satunya tempat untuk bisa melampiaskan semua ini tak lain adalah orang yang sepanjang hari ini bersama dengan Naruto.

Sasuke menatap supirnya, lalu menunjuk lelaki itu ingin memakinya namun malah tertahan saat Naruto bersuara.

"tidak apa apa sasuke.... Ini hanya luka ringan...." dengan lembut Naruto memegang lengan Sasuke.

Menghela nafas sasuke kemudian berbicara "baiklah... Kita obati lukamu dulu, kita pulang sekarang" perintah Sasuke kepada supirnya yang tidak menunggu lama untuk mobil ini dijalankan.

"mobilmu yang satu...." tanya Naruto

"sudah ada yang akan ambil...." jawab Sasuke.

Selalu saja Sasuke luluh dengan begitu mudah oleh kelembutan hati kekasihnya, merangkul pundak Naruto dengan erat dan membenamkan kepala itu pada dada bidangnya.

Meresapi kekhawatirannya yang mulai mereda karena masih bisa melihat Naruto dalam keadaan utuh juga tidak separah dulu.

"kita bahas orang yang melakukan ini padamu nanti...." tegas Sasuke, sambil terus mengelus rambut pirang Naruto.
.
.

.
.
"lelaki itu bernama Sai, dia adalah anak pemilik prusahaan A yang kebetulan mengajak prusahaan bapak kerja sama, dan untuk wanita itu dia bernama Naruko, kekasih dari Sai tadi yang merupakan anak dari pemilik prusahaan B, itu beberapa info yang saya dapat tentang mereka pak..... Selebihnya silahkan bapak cek sendiri di file yg sudah saya kirimkan pada bapak"
.
Sasuke memperhatikan lekat setiap informasi yang dia dapat, menampakkan raut heran. Bukan karena latar belakang keluarga dua orang itu namun satu lembar foto dari gadis bernama Naruko itulah yang malah menahnnya.

Saat melihat gadis itu begitu persisi seperti kekasihnya membuat kecurigaan lain muncul, selama tinggal dan menjdi kekasih Naruto Sasuke tidak pernah sekalipun menanyakan perihal siapa sebenarnya kelurga Naruto, bahkan tidak sekalipun Sasuke menyelidikinya diam diam karena begitu besarnya rasa percaya yang dia tanamkan untuk Naruto.

Namun tidak untuk sekarang, ada sesuatu yang janggal disini dan harus Sasuke ketahui karena menyangkut kekasihnya. "selanjutnya.... Selidiki latar belakang keluarga Naruto" perintah Sasuke pada suruhannya.











TBC

Seperti janjiku, udah dilanjutin....
Untuk cerita ini kita selow2 aja ya..
Jan buru2....

payungi aku || SasuNaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang