payungi aku || SasuNaru

bagian 3

sasunaru

yaoi

bagian 1

CERITA INI HANYA KARANGAN PENULIS, BILA ADA KESAMAAN CERITA DAN WATAK KARAKTER MAKA ITU HANYA KEBETULAN!

PERINGATAN INI YAOI!!

Sasuke memang orang baik, namun tidak sebaik itu sampai mengizinkan orang asing tinggal bersamanya.

namun takdir dalam hidupnya sudah diatur yang membuatnya tanpa sadar telah melakukan hal “tidak wajar” dengan mengajar Naruto untuk tinggal bersamanya.

manusia sebaik apa yang mau melakukan itu?

Sasuke membayar pengobatan Naruto, lalu mencarikannya pendonor, sesekali datang dan menemani Naruto langsung selama masa perawatannya yang tidak sebentar.

hampir satu tahun masa rawat , Naruto jalankan dengan biaya penuh dari Sasuke, dan puluhan pertemuan singkat mereka di rumah sakit telah membuat satu sama lain akrap dan menjadi nyaman.

awalnya Sasuke hanya berniat membantu Naruto sebatas biaya pengobatan secara penuh dan datang menjenguk Naruto di hari itu hanya sebagai bentuk dukungan lainnya.

namun nyatanya sosok Naruto dalam pertemuan mereka pertama kali itu secara tidak terduga malah menarik untuk Sasuke.

Sasuke fikir pertemuan  itu akan berakhir dengan dirinya yang menjadi pendengar bagi cerita sedih kehidupan Naruto.

namun malah dirinya yang ternyata tanpa sadar mengeluarkan unek-uneknya tentang masalah hidup yang selama ini dirinya alami.

naruto adalah seorang pendengar yang baik, dan bahkan akan menatap mata Sasuke begitu lekat selama dirinya mendengarkan setiap keluh kesah yang Sasuke ceritakan.

walau dalam keadaan terbaring diatas bangsal rumah sakit, tidak sekalipun Naruto mencoba untuk mengentikan pembicaraan Sasuke walau mungkin dirinya sudah jenuh.

hari-hari berjalan dan pengobatan yang dijalani Naruto terus berlanjut dan bahkan satu minggu dari sekarang oprasi akan dirinya jalankan.

namun lihatlah betapa tenangnya Naruto, walau kematian telah mengintainya didepan sana.

Sasuke masih ingat dengan jelas pesan yang di sampaikan Naruto untuknya sebelum pemuda itu masuk ke ruang oprasi.

“bertemu denganmu dikehidupanku yang sekarang adalah anugrah terbesar kalaupun aku tidak selamat tidak mengapa…”

hari itu adalah pertama kalinya Sasuke menggenggam tangan kurus Naruto, dengan setitik air matanya yang tanpa sadar berlinang namun
segera dirinya dihapus.

hanya beberapa menit waktu mereka untuk berbincang, dan hanya beberapa patah kata saja yang mampu keluar namun genggaman tangan itu tidak mampu mereka lepas.

karena diantara keduanya sudah memiliki ikatan yang lebih dari sekedar teman.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sasuke terlihat memasuki sebuah ruangan luas yang didalamnya terlihat Naruto sedang duduk didepan kanfas sambil mengoreskan catnya.

mendekat lalu Sasuke berhenti tepat dibelakang Naruto.

“aku sudah mencari tahu siapa yang telah memukulmu, mungkin kejadian kemarin hanya salah faham jadi sebaiknya kita lupakan dan jangan diperbesar….”

mendengar pernyataan Sasuke tadi, tanpa sadar Naruto menghentikan gerakan tangannya yang sedang memegang kuas.

dirinya heran dan merasa orang yang tadi berbicara bukannlah Sasuke, yang dengan santainya menyuruh untuk melupakan saja kejadian pemukulannya.