Rose kembali dari kamar Jaden usai menggati bajunya dengan salah satu hoodienya
"oh, hei Ro-" Jaden cukup terkejut karena jarang melihat Rose mengenakan hoodie
"hai" Rose masih menunduk
"uhmm, mau cerita dimana?" Jaden berusaha fokus
Rose menunjuk sebuah tempat dengan perapian, setelah itu mereka pergi dan duduk di lantai berkarpet tersebut
"thankyou for trusting me" ucap Jaden sambil menepuk bahu Rose
Rose menahan airmatanya yang hampir tumpah
"i-" setetes airmata lolos dari matanya
"hei, kalo belum siap cerita gapapa. I'm always here"
Jaden menyeka airmata RoseRose menatap Jaden lamat-lamat
"apakah semua pria didunia ini sama sepertimu?" cengir Rose setengah menangis
"haha semua pria memiliki sifat yang sama denganku, pilihan dia mau menunjukkannya atau engga"
"ayahku.... Dia berbohong padaku"
"tentang apa?"
Rose menarik nafas panjang
"my mom, she.....""died"
Setelah mengatakan hal tersebut, airmata Rose kembali tumpah
Dengan perlahan Jaden mendekati Rose, kemudian memeluknya"gaada niat orangtua untuk engga membahagiakan anaknya, mungkin memang egois. Tapi itu yang terbaik buat kamu. Senyuman kamu itu penting buat mereka" ucap Jaden
"aku ngerasa bersalah sama ayahku" Rose masih menangis dalam pelukan Jaden
"Hei, ayah kamu mungkin belum mengerti kamu. Dan....."
"beliau ga mau anaknya nangis kayak gini" tambah
JadenRose melepas pelukan Jaden, kemudian menatapnya
"KENAPA ORANG-ORANG YANG KUSAYANG PERLAHAN-LAHAN MENGHILANG?!" tanya Rose
Jaden menyeka airmata Rose
"kamu tau cerita anak kecil dan ibunya?"
Rose menggeleng pelan
"seorang anak kecil bertanya mengapa orang-orang yang dia sayangi pergi, ibunya menjawab"
"bila kamu pergi ke taman bunga, bunga mana yang kamu ambil?"
"anak itu menjawab, yang paling indah"
"hikmahnya..."
"god will always take the best people among us and He don't want any of His good people sick in this world" jelas Jaden sambil tersenyum"and.... Your mom will be sad if her daughter cries like this"
Rose perlahan tersenyum, kemudian menggenggam tangan yang sedang menyeka airmatanya
"aku bener-bener loss hope banget"
"kamu datang seperti cahaya bahkan di tempat yang paling gelap"
"thankyou, Jaden" Rose tersenyum"even when you're crying, you still look like an angel" Jaden menyisipkan rambut Rose
Rose hanya tertawa pelan
"the first man who ever said that to me""really??"
"yea!"
Mereka tertawa kecil
"oh, Jaden"
"hm?"
"kalo kamu punya masalah, inget. Aku disini, selalu, dan selalu disini"
Jaden tersenyum
"iya, i know that" cengir Jaden
Setelah itu Rose berdiri kemudian mengambil baju seragamnya yang sudah kering
Jaden memperhatikannya tersenyum
"want to go home?" tanya Jaden
Rose mengangguk pelan
"nih"
Jaden memberikan Rose jaketnya"ini..... Your jacket?" tanya Rose
"iya, pake aja" jawab Jaden sambil tersenyum
Rose tersenyum balik
"thankyou""oh, that hoodie is yours"
Rose kembali terkejut
"Jaden dermawan banget" ledek Rose
"are you being sarcastic?"
"iyaaa"
Jaden cuma geleng-geleng
"titip salam buat ayahmu"
"okay"
Rose berjalan menuju mobil keluarga Jaden untuk pulang
"hati-hati" Jaden mengantar Rose ke mobil
"iyaa, thankyou so much Jaden"
"your welcome"
Dirumah.....
"ROSE!"
Mr. Park memeluk erat Rose"aku khawatir sekali"
"papa, maafin aku" Rose meminta maaf dengan mata berkaca-kaca
"Rose..... Aku yang seharusnya minta maaf"
"aku sangat egois...... Bahkan aku tidak memberitahumu ibu sakit""papa...." Rose tersenyum sambil terus menyeka air matanya
"ayo, aku ingin mengajakmu ke suatu tempat"
Dengan heran Rose ikut dengan ayahnya
"where are we going?"
"somewhere"
Sesampainya di tempat tersebut, Rose diberi sebuket bunga Mawar dari ayahnya.
"paps??" Rose kembali berkaca-kaca
"go, find her"
Setelah itu Rose berlari sekencang mungkin,
"auntie??" tanya Rose
"Rose?!!" tanya tantenya
"hiks, tante.." Rose memeluk tantenya erat sekali
"where's mom??" tanya Rose
"there"
Tante menyeka airmatanya kemudian menunjuk peti hitam diujungRose berlari menuju peti tersebut
"hai mom" Rose memandang peti ibunya
"tadi pagi, mom mau ngomong serius"
"aku malah motong, aku bodoh banget sumpah"
"aku nyesel harusnya dari awal aku bisa rawat mom"
"mom, pentingan senyuman aku dibanding senyummu ya?"
Rose terus menerus menyeka air matanya"mom, Jaden itu orang yang baik"
"dia membuatku semakin mencintai diriku dan dirinya"
"Jaden agak iseng juga" Rose tertawa kecil
"dia bilang kalo aku nangis nanti mama sedih"
Rose menghela nafasnya
"aku juga, tadi marah banget sama pops tapi udah baikan"
"ini bunga dari papa" Rose memberi buket bunga mawar yang diberikan ayahnya"aku dan papa sayang mama"
"kita semua bakal inget mama sebagai orang yang sangat kuat"
"senyuman itu hal kecil yang bisa dipalsukan"
"tapi senyuman mama tulus, ikhlas, dan aku yakin senyumanmu akan terus diingat dunia"
"thankyou mamam"
"buat kemarin, hari ini, dan selamanya"
Hai gaiss
Dan sekali lagi aku ngambil quotes dari film all the bright places ya guyss
Dan bagian cerita anak kecil itu dari yutub
SUMPAH AKU NULIS INI CAMPUR ADUK GITU
SUKA AJA MA CHAPTER INII
THANKYOU SO MUCH YANG UDAH SUPPORT
ILY GUYSS
STAY TUNE 💗🥺🥺- nayneuu

KAMU SEDANG MEMBACA
Démon
Roman pour Adolescents(CRACKSHIP WARNING) "you're not even a demon, cause i just see an angel in your eyes" - Rose Cover made by @cloudyss_pink Jangan plagiat ga baik zheyenk