1

1K 66 6
                                    

"Rose" panggil Mrs. Park

"ya mam?"

"ready for the first day of public school?"

"yup" jawab Rose antusias

"i can tell that you're really excited dear" Mr. Park tertawa lebar

"a little bit nervous sih" Rose nyengir

"inget sayang apapun yang terjadi we'll be there" ucap Mr. Park sambil menepuk pundak Rose

"aku tau, kalian sangat sayang padaku" Rose memeluk orangtuanya

"aww hari pertama khusus ayahmu akan mengantar" ucap Mrs. Park

Dengan mata berbinar-binar Rose bertanya kembali

"beneran?" Rose masih belum percaya

"kamu tau, walaupun kami bekerja untuk membahagiakan dirimu. Percayalah uang tidak sebanding dengan tiap senyum yang kamu tunjukkan pada kami" jawab Mrs. Park

"kami akan selalu mendukung dirimu, asal positif kegiatannya" tambah Mr. Park

"itulah alasan kenapa aku selalu bersyukur" Rose sedikit menitikkan airmatanya

Mr dan Mrs. Park terkejut, kemudian memeluk Rose

"anak kita sekarang sudah besar, papa ingat saat kamu bermain sepeda untuk pertama kali"

"mama juga ingat, homeschool pertama kamu"

"aww thankyou guyss" Rose mengusap airmatanya

"tak terasa, ayo Rose kita ke sekolah" ucap Mr. Park

"mam ily aku berangkat dulu yaaa" Rose melambaikan tangan pada Mrs. Park

Mrs. Park hanya melambai balik pada Rose

Dimobil...

"papa"

"ya?"

"serem ga sekolah diluar?"

Mr. Park tersenyum tipis

"apapun yang terjadi, do your best hun!"

"okay pops" pops adalah panggilan sayang Rose untuk papanya

"jangan lupa selalu jadi orang baik" tambah Mr. Park

"i'll do my best pops!" Rose keluar dari mobil dan berjalan sambil melambai ke arah mobilnya

Perlahan bayangan Rose menghilang, Mr. Park tersenyum


Setelah itu Mr. Park pulang

Disekolah....

"nah anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Perkenalkan dirimu" ucap guru itu sopan

"hai! Namaku Roseanne Park, mohon bantuan untuk kedepannya"

"terimakasih Rose, kamu boleh duduk di sebelah sana" guru tersebut menunjuk ke arah seorang anak berambut hitam pendek

Dengan antusias Rose berjalan menuju bangku itu

"hai!" ucap siswi disebelah Rose ramah

"hai juga, aku Rose" Rose memperkenalkan dirinya

"aku Lisa, Lalisa Manoban sih hehe"

"kamu pasti dari Asia tenggara?"

"yup, aku dari Thailand" balas Lisa ramah

"aku lahir di Australia"

"waww keren banget!!"

"nanti kamu mau kekantin bareng aku ga?" tambah Lisa

"mau banget!" balas Rose tak kalah antusias

Dirumah.....

"mama, papa, aku pulang!"
Rose tidak melihat orangtuanya

"BRAK" bunyi pintu dibuka dengan sedikit kasar

"aku ingin segera melihat Rose" ucap seorang lelaki yang terlihat tua namun berparas tampan

"mams, pops?" panggil Rose

"wah kebetulan Park, lihat ada putrimu" tambah lelaki itu lagi

"wah Rose, kamu sudah bertemu dengan beliau saat kamu berusia 1 tahun" Mr. Park tertawa

"pastinya kamu lupa denganku" lelaki tersebut ikut tertawa

"hai om, aku Roseanne" Rose mengulurkan tangannya

"aku masih ingat namamu" senyum lelaki tersebut

Lelaki tersebut terus memperhatikan Rose

"aku tidak salah pilih Park" ucap lelaki itu pada Mr. Park

Mr. Park hanya tersenyum

"apa maksudnya?" Rose kembali bingung

"kita harus memberitahunya Park" ucap lelaki tersebut

Mr. Park menghela nafasnya kasar
"Rosie, papa ingin yang terbaik buat kamu dan kamu tau itu"

Rose tersenyum lebar sambil mendengarkan

"kamu akan dijodohkan dengan anak beliau"

HAH
BENTAR DEH
ROSE GAPAHAM

"hah? Dijodohin sama siapa?" tanya Rose mulai bingung

"dengan anak beliau, dalam 2 minggu lagi" tambah Mr. Park

"bentar, aku bingung mau seneng apa sedih"

"tapi aku mau kok"

tampang terkejut dua lelaki itu terlihat

"aku tidak menyangka akan semudah ini" ucap lelaki itu lega

"aku juga" balas Mr. Park masih sedikit terkejut

"tapi... Ada satu hal yang mungkin akan merubah pendapatmu" ucap lelaki itu lagi

"apa?" Rose memiliki firasat buruk





















"saya..... Seorang centenarian"

Dengan mata melotot Rose melihat lelaki itu lagi, seperti berpikir "tidak mungkin"

"NO WAY!" Rose tercengang

"berapa usia om?" tanya Rose berusaha tenang

"178 mungkin" jawab lelaki tersebut seperti mengira-ngira

Rose melongo dan speechless

"okay, i need to refresh my mind"

"so... First om centenarian dan aku mau dijodohin sama anak om?"

Tanpa ragu beliau mengangguk













Karena speechless dan terkejut, Rose meminta waktu untuk berpikir selama 30 menit

Setelah sedikit tenang Rose kembali mendatangi beliau lagi


































"aku.... Terima"

"orangtuaku tau yang terbaik untukku selama 17 tahun, so why not?"






























Hai gaisss

gilasih

Crackship banget ga ngerti lagi
Udahlah ikutin bae alur ceritanya yaaa💗
Tysm for ur support 💗💗😭

Kalo kalian mau tau beberapa hal langsung tanya ajaa 💗












Nayneu 2k20

DémonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang