"Seokjin" panggil Vania
"Ya? Ada apa?" Tanya Seokjin
"Mu ada masalah ka sama Moa?" Tanya Vania balik
"Tidak kok..emangnya kenapa?" Ucap Seokjin
"Mu sama Moa aneh akhir akhir ini..menjarak aja kayaknya" ucap Vania
"Hah? G-gak lah..aku gak ada masalah apa apa sama Maura" ucap Seokjin
"Mengaku saja..ada apa sebenarnya? Mu bisa bilang ke aku saja" ucap Vania
"Aku jujur. Aku tidak punya masalah apa apa" telak Seokjin
"Aku masih tidak percaya! Ayolaaaah..ada apa dengan kalian berdua? Atau jangan jangan kalian merahasiakan hubungan kalian ya?!" Tuduh Vania
'Aku bahkan ditolak' batin Seokjin
"Huh! Baiklah..sebenarnya aku sudah menyukai Maura waktu itu. Dan aku menyatakan perasaanku padanya, tapi dia menolakku dengan alasan yang sama. Yaitu aku seorang idol" jawab Seokjin pasrah
"Di-ditolak? Maura bodoh! Dia mau apaaaaaa?!" Teriak Vania
"Ya..aku ditolak, waktu itu aku mengajaknya bertemu tapi setelah mengatakan alasan yang sudah ku tanyakan berkali kali..dia meninggalkanku begitu saja" ucap Seokjin
"Minta dihujat tuh anak! Apakah Bangtan tau hal ini?" Tanya Vania kepo
'Kalian semua istimewa bagi Bangtan sejujurnya' batin Seokjin
"Tidak. Bangtan tidak tau hal ini" jawab Seokjin
"Curhat atuh..jangan mendem mendem gitu, gak baik" ucap Vania
"Apa yang harus ku lakukan selanjutnya?" Tanya Seokjin
"Jujur saja, aku tak ahli dalam masalah cinta.." ucap Vania menggantungkan kalimatnya
"Aku tau..masih banyak sekali perempuan yang menunggumu disana. Tapi dimana hatimu berlabuh, kita tidak tau. Tapi jika kamu sudah menemukannya..perjuangkan, jangan diam seperti ini" ucap Vania
"Berjuang? Aku bisa apa?" Tanya Seokjin
"Cuek" ucap Vania
"Cuek gimana maksudnya?" Tanya Seokjin tak mengerti
"Mulai sekarang..cuekki saja Moa saat kamu bertemu kami semua. Acuhkan saja, berusahalah tak menatap matanya. Moa pasti bakalan penasaran apa yang terjadi sama mu. Nah! Khawatir. Itulah yanh kita butuhkan" ucap Vania
"Jadi aku harus mengacuhkannya gitu? Dan yang kita butuhkan cuma kekhawatirannya. Itulah buktinya kan?" Tanya Seokjin
"Nice. Cepat tanggap" ucap Vania
"Hmm..terima kasih. Kita buktikan mulai sekarang" ucap Seokjin
"Kalau gagal, jangan jadi sadboy yak?!" Ucap Vania terkekeh. Seokjin hanya memutar bola matanya malas
"Yasudah..aku mau pergi kuliah, Raisya sepertinya sudah menunggu" ucap Vania berlalu pergi
"Semua perempuan itu emang gitu kah? Sembarangan ninggalin orang" ucap Seokjin kesal
🍃🍃🍃
"STAY GOOOOLD!!" Vania sedang stres sepertinya, daritadi yang dia lakukan hanya menyanyikan lagu. Padahal setumpuk buku ada di depannya sekarang
"Please Nya..kendalikan fikiranmu" ucap Raisya tak ikhlas
"Aku nggak ngerti Rai!! Udah daritadi ku coba" ucap Vania
"Aku aja udah selesai tuh" ucap Raisya
"KOK BISA?! DARIMANA MU DAPAT?!" Tanya Vania ngegas
"Gak tau deh..tinggal cari lewat mas gugel" ucap Raisya
"Annyeong.." ucap laki laki di sebelah meja mereka
"Namjoon?" Tanya Raisya berbisik. Masih ada akhlak juga maknae kita ini ternyata
"Ya? Apa aku menganggu kalian?" Tanya Namjoon
"Tidak tentu saja" ucap Vania gercep
"Mau duduk? Silahkan saja" ucap Raisya
Sudah 5 menit berlalu, tapi Vania belum mengerjakan soal di depannya. Dia sibuk melamun daritadi
"HEI! Mau ngerjain tugas atau melamun?!" Ucap Raisya
"Astaghfirullah! Ngerjain tugas lah" ucap Vania
"Kalau mau berduaan bilang dah daritadi" ucap Raisya menatap Namjoon
"Ha? Berduaan? Sama siapa?" Tanya Vania
"Tuh! Ada laki di anggurin" ucap Raisya
"Nah..berhubung aku sudah selesai, aku pergi dulu. Bye..kabarin ya kalau udah jadian! Biar dapat pj" ucap Raisya
"Sabar. Itu anak orang, gak boleh di tendang" ucap Vania sabar
"Daritadi kerja mu cuma melamun untuk apa? Gak bakalan selesai juga" ucap Namjoon
"Mana tau dapat hidayah" jawab Vania
"Tolongin dong..ya? Ya? Ya?" Tawar Vania
"Gak mau. Itu tugas mu" tolak Namjoon
"Pleaseeeeee..kemaren itu mau nolongin" ucap Vania
"Kemaren itu ada keadaan darurat, sekarang tidak" ucap Namjoon
"Ish! Jahat eh..malas aku" ucap Vania akhirnya mengerjakan soal tugasnya
"Kiyowo.." gumam Namjoon yang sialnya terdengar oleh Vania
"Aku tau aku imut, tak usah terlalu di puji seperti itu" ucap Vania masih fokus pada tulisannya
"Tolong tingkat kepedean dikurangi" ucap Namjoon kesal
"Lah..tadi kan mu yang bilang aku imut" ucap Vania
"Eon-je? Tak pernah. Mungkin hantu yang berbicara" ucap Namjoon
"Berarti mu bilangin diri sendiri itu hantu!" Ucap Vania, sedangkan Namjoon hanya bisa diam
"Joh-ahae" gumam Namjoon lagi
"Kamu bilang apa tadi? Sepertinya mu bilang sesuatu tadi" ucap Vania
"Tidak ada. Lupakan saja, sudah selesai? Biar ku periksa" ucap Namjoon
'Joh-ahae? Hah? Yakin? Nggak Nya, jangan percaya diri dulu. Sabar, fiuuuh..tak boleh geer, nanti yang sakit hatinya pula. Udah Nya, orang sabar nikah sama Namjoon! Eh, APA NI?!' Batin Vania kesal pada dirinya sendiri
'Apakah kamu mendengarnya? Ku harap, iya' batin Namjoon
"Ku harap sebuah pengakuan tak mengubah persahabatan kita Nia" ucap seseorang yang duduk sedikit dekat dengan Vania dan Namjoon
***
Kapal Vania Namjoon berlayaaaar~
Sebenarnya Vania juga sering dipanggil Nia..siapa tuh yang bilang👀#namjoonia♡
Bye~
Haera_luvluv
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay Here[END]
FanfictionPLAGIAT BULAN DAN PINTU YA!! BAGI SIAPA YANG MENIRU LANGSUNG DI LABRAK!!! sequel 'Our Way' lebih baik membaca Our Way terlebih dahulu agar mengerti ceritanya kami kembali bersatu. tidak ada janji. karna hidup bukan hanya sebatas janji tapi realita...