'DIKABARKAN BAHWA PESAWAT ....-... MENGALAMI KECELAKAAN. PIHAK PENYELAMAT MASIH SULIT MENEMUKAN KEBERADAAN KORBAN. TETAP TUNGGU KABAR SELANJUTNYA DARI KAMI. TERIMA KASIH'
Lagi lagi berita itu sampai ke telinga mereka. Hati mereka sakit, sangat sakit. Mendengar keberadaan orang yang sudah mereka anggap sahabat, dan satu Ibu mereka.
Baru saja dua jam yang lalu mereka berpelukan, tanda perpisahan. Tapi sekarang, itu sudah berlalu. Tak ada yang perlu di sesali lagi. Mereka sudah tiada. Mereka sudah di alam yang berbeda sekarang.
Pergi dengan keadaan yang sangat tidak baik. Tenggelam dalam laut, bahkan belum di temukan. Apa yang mereka rasakan sekarang?
"Rain.." lirih Raisya untuk sekian kalinya
"Rai! Jangan nangis dong..nan-nanti Rain nya sedih" ucap Dhila yang sebenarnya sudah menangis sejak tadi
"Rain janji nggak bakalan ninggalin aku, Leo janji bakalan jaga aku sebagai adik kecilnya..hiks" ucap Raisya
"Aku disini Rai..aku disini, relakan kepergian mereka" ucap Maura menenangkan
"Kertas tadi.." ucap Puty
Hai!
Hehehe..aku memang sengaja kok buat surat ini! Jadi jangan merasa aneh..Hm..semuanya
Sudah tiga hari ini aku memimpikan nenek. Sudah tiga hari itu pula halusinasi nenek terus menerus mendatangiku. Nenek datang mengajakku ke tempatnya. Nenek sudah merindukanku sepertinya.Sepertinya..di hari dimana aku akan pindah, aku akan pergi ke dimensi lain. Jangan merasa takut, aku tetap bersama kalian. Walaupun kalian tidak akan menatapku lagi. Aku merindukan kalian, aku sudah di panggil oleh tuhan di umurku yang seharusnya masih bisa menggapai cita cita.
Hera juga sudah memanggilku malam itu. Dia tertawa berdua bersama nenek. Aku iri, aku sangat iri melihat mereka. Saat aku ingin menggapai tangan Hera, dia malah berlagak menunjukkan padaku 'akan ada waktunya saat aku bertemu mereka'
Jangan menangis, jangan sedih
Jangan mengkhawatirkanku mulai sekarang. Jaga diri kalian satu sama lain. Jangan sampai kalian bertengjar lagi untuk sekian kalinya.Jangan pedulikan orang asing mulai dari sekarang..itu nasehatku untuk kalian
Salam.
Rain ●3●"Dia sudah mendapat panggilan sejak tiga hari yang lalu sepertinya" ucap Vania
"Ya..dia sudah di kode oleh Hera dan Neneknya. Tapi kenapa harus sekarang?!" Tanya Tasya
"Jenazah mereka bertiga belum ditemukan sampai sekarang" ucap Puty
'Hm..jadi adik kecilku ini, jaga diri baik baik. Babang Leo yang kadar ganteng melebihi Seokjin hyung ini tak bisa selalu bersamamu'
'Iya Rai..kita bisa videocall. Aku juga tak yakin kapan aku kembali ke Korea lagi, rumah ini bakalan di jual'
"Perkataan mereka kemaren sudah sangat janggal di otakku" ucap Raisya
"Apakah mereka sudah di temui malaikat mau sebelumnya?" Tanya Tasya ngawur
"Entahlah..tak ada yang tau. Aku sangat kecewa dengan Rain, meninggalkan kita begitu saja" ucap Maura
Ding..dong
"Hai semua..kalian sudah lihat berita pasti ya?" Tanya Jimin memasuki apartemen
"Hmm..adakah yang bisa menenangi Raisya? Dia sepertinya butuh teman cerita" bisik Puty
"Jhope.." ucap Vania
"Baiklah..aku akan mengajaknya keluar" ucap Jhope
"Raisya.." panggil Tasya
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay Here[END]
FanfictionPLAGIAT BULAN DAN PINTU YA!! BAGI SIAPA YANG MENIRU LANGSUNG DI LABRAK!!! sequel 'Our Way' lebih baik membaca Our Way terlebih dahulu agar mengerti ceritanya kami kembali bersatu. tidak ada janji. karna hidup bukan hanya sebatas janji tapi realita...