Chapter 3 : Banyakin bersyukur🌟

51 7 0
                                    

                بسم الله الرحمن الرحيم

     Allah menciptakan segala
sesuatu yang tidak sia sia, jadi
   jangan menganggap dirimu
    tercipta tidak ada gunanya,
   kurangi mengeluh banyakin 
                  Bersyukur.
                     ☺🌸☺

     《Aku Memilih Mundur》

Setelah bel pulang berbunyi, kami langsung memasukkan alat tulis embel embel untuk hari ini, walaupun belum ada nulis hari ini. Guru yang mengajar langsung menyuruh untuk berdoa sebelum pulang, setelah siap semuanya. Seperti bebek yang dilepas dari kandang, semua siswa siswi yang keluar dari kelas masing masing, berebutan untuk duluan menuruni tangga.

"Ya Allah, bisa bisa jatuh aku nih." Lirih Khaira.

"Ra... Rara." Khaira yang merasa terpanggil langsung menoleh kesumber suara.

Rani?... wah ndak nyangka bisa satu sekolah lagi.

"Ini beneran kamu toh?" Tanya Khaira tak percaya.

"Hu'um, betulan. Cius." Ujarnya sambil jarinya membentuk huruf v.

"Kan cantik pake jilbab." Ucap Khaira mendekat ke Rani. Rani yang mendengar itu langsung tersenyum.

"Haha... iya. Ra."

"Yaudah pulang bareng yuk, kan angkot nya sama kalok nggk salah. Cuma pas trip kedua baru beda ya?" Tebak Khaira.

"Hu'um. Hayuk lah." Tariknya. Khaira sepanjang jalan tersenyum karena tebakannya benar.

                  .......    

"Bun..." panggil Khaira.

"Hmm apa?"

"Tadi Rara hampir kesasar Bun, karena angkotnya ternyata terus, nggak belok ke sekolah." Jelas Khaira.

"Tuh kan, makanya kalau apa apa itu ditanya jangan diem aja. Kalau betul betul dibawa sama pak supir tuh gimana. Memang gak ada pinternya!" Cerocos Bunda, yang memang ngenak kali.

"...... Naik angkot apa aja..."

Kalimat itulah terngiang diotaknya, Khaira pikir memang iya. Eh ternyata salah lagi salah lagi, memang selalu salah dan selalu jelek dah dimata keluarga.

Mau disangkal takut menyor nih bibir takut nak tampol, yaudah deh lebih bagus mandi.

                        ---------

"Huuh, memang cerita diplatform yang ini nih enak banget ya hidupnya. Asal cerita yang aku baca, selalu perempuannya cantik, laki lakinya ganteng. Udah gitu kaya pula. Apa ada ya cerita yang hidupnya seenak ini, didunia nyata?" Monolog Khaira, saat selesai membaca beberapa bab cerita.

Membaca adalah salah satu hobinya, selain nyanyi gak jelas. Tapi jangan salah loh, Khaira udah bikin beberapa karyanya diplatform online, yah walaupun dibaca sama temennya doang, dan Khaira juga pernah menang lomba nyanyi disekolah nya dulu. Berbakat juga ya Khaira.

Khaira duduk dikursi tamu sambil terus membaca setiap bab cerita, sore ini ia putuskan untuk membaca setelah kewajibannya tertunai. Sholat Ashar, kasih makan Rubi, semua sudah terlaksanakan.

"Assalamualaikum Gilang pulang."

"Waalaikumussalam." Jawab Khaira yang masih fokus ke handphone nya.

Pikiran jahil mulai hadir dikepala Gilang.

"He..eemm." Dehemnya yang tak dihiraukan Khaira.

"Nama saya babang Gilang ganteng, saya dari gugus 999999. Taraktadung 2020, taraktakdung taraktakdung taraktak tak tak DUNGG. Pararunteun kakak cerewet." Ucap Gilang dengan suara besar. Khaira yang sedang membaca itu langsung terganggu.

Aku Memilih Mundur√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang