Tiba waktu seminggu sebelum acara pernikahan. Jimin dan Chaena pergi memilih pakaian pengantin. Jimin menginjak pedal gas mobilnya dan menuju kampus untuk menjemput Chaena yang mungkin sudah menyelesaikan kelasnya. namun ditengah perjalanan Nyonya Park menelfon.
Kau dimana nak?, ingat sekarang kau harus mengantar Chaena memilih gaun
Ne Omma, aku sedang dalam perjalanan menjemput nya
Baiklah. eoh.... omma ingin mengatakan sesuatu padamu.
Ne Omma, bicaralah
Tolong jangan pernah berpikir bahwa Omma menjodohkanmu dengan Chaena karena dia perlu seseorang untuk melindunginya.
Seperti Omma memberimu payung agar kau tidak kehujanan.
mendengar perkataan ibunya, Jimin perlahan memelankan laju mobilnya. lalu menjawab dengan sedikit gugup
Aniyo Omma, mana mungkin aku membandingkan diriku dengan sebuah payung
Aku adalah putra Omma yang paling berharga
dan Omma tidak akan memberikan putranya pada siapapun
Baiklah, jaga dirimu dan Chaena dengan baik. Karena kau sendiri yang telah memilihnya.
setelah perkataan nyonya Park yang terakhir, Jimin sedikit bingung. namun tidak ingin diambil pusing, sehingga dia kembali menancapkan gasnya menuju kampus.
"Chaena?"
Chaena yang sedang duduk dikursi taman pun menoleh seraya menutup buku yang sedang ia baca
"Eoh, Yoongi Oppa?" Yoongi terkejut bukan main
"Apa kau demam? Kenapa tiba-tiba menyebutku dengan panggilan Oppa?" Tanya Yoongi sembari mengecek suhu tubuh Chaena dengan telapak tangannya
"Hehe, mulai hari ini aku akan memanggilmu dengan Oppa, aku tidak mau ribut terus denganmu" Chaena mengulum bibir bawahnya
"Terserah kau saja, kenapa kau belum pulang?" Yoongi beralih duduk bersebelahan dengan Chaena
"Menunggu jemputan" Chaena kembali membuka bukunya dan membalik halaman yang sudah dibaca.
"siapa? Pacarmu?" terdengar nada ejekan disana.
"Bukan, calon suamiku"Yoongi tertawa , mulutnya terbuka lebar. Mana mungkin anak paud ini akan menikah. Namun disela-sela tawanya seseorang memanggil nama Chaena. Yoongi dan Chaena menoleh berbarengan ke sumber suara
Chaena mengulas senyum kearah Jimin dan merapikan bukunya kedalam tas. "Sampai jumpa Yoongi Oppa"
Yoongi terdiam, masih mencoba mencerna semua yang terjadi, ini benar-benar hal yang membuatnya terkejut. Berbagai pemikiran pun memenuhi otaknya
Apa dia sudah hamil?
Jimin dan Chaena berangkat berdua untuk pertama kalinya, menggunakan mobil Jimin dan dikendarai langsung olehnya.
"Apa kau sudah makan siang? kita milih gaunnya setelah makan bagaimana?" Jimin menoleh sekilar kearah Chaena yang menatap keluar jendela
"Ne Jim—" mendadak bibir Chaena terasa kelu
"Ada apa"
Ini petama kalinya Chaena berbicara dengan Jimin setelah mereka dijodohkan, Chaena bingung harus memanggil Jimin apa
"Bisakah aku memanggilmu dengan sebutan Jimin Oppa, aku terbiasa mengatakan itu pada yang lebih tua"
Jimin terkekeh akan tingkah Chaena ini, jika diingat usia mereka hanya beda setahun. "Tentu, ngomong-ngomong kapan ulang tahunmu?"
Chaena mengerutkan alis dan bibir yang , mencoba untuk mengingat karena Chaena jarang merayakannya
"Hmm aku pikir minggu depan"
Jimin menoleh kearah Chaena karena sedikit terkejut "Ne? berarti tepat di acara pernikahan kita?" Chaena mengangguk membenarkan
Setelah mengobrol dan makan siang, mereka tiba di tempat yang terkenal akan motif dan bentuk gaun mereka yang unik dan cantik.
Chaena cepat-cepat memilih agar cepat pulang juga. Gaun yang pertama dipilihnya adalah gaun dengan panjang selutut.
Tirai dibuka dan menampakan Jimin yang sedang meminum coffee ditangannya, Jimin melihat dari atas sampai bawah, rasanya Chaena seperti ditelanjangi secara tidak langsung
"Menurutku ini terlalu biasa"
Chaena menghela nafas dan kembali untuk memilih gaun selanjutnya, gaun yang kedua yang Chaena pilih adalah gaun A-Line yang membuat tubuh Chaena begitu ramping dari atas sampai bawah
Jujur setelah tirai kedua dibuka Jimin tersedak minumannya melihat tubuh indah Chaena,berbeda dengan Chaena yang biasanya dia lihat selalu menggunakan hoddie
Cantik
"Ini indah tapi apa kau nyaman memakainya?"
Chaena menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal "sebenarnya kurang nyaman bagiku, boleh aku ganti?"
Walau Jimin menyukai gaun yang kedua tapi semuanya kembali lagi ke Chaena karena dia yang akan mengenakannya. Setelah tirai ditutup, Jimin meminta pelayan untuk membantu memilihkan Chaena gaun yang paling bagus dan berkelas.
Chaena kembali memilih gaun yang ketiga, dia berharap ini percobaan yang terakhir. Dan seorang pelayan menyarankan gaun jenis Ball Gown untuknya. Chaena benar-benar menyukainya ini seperti gaun princess yang dia impikan dari dulu.
Tirai ketiga terbuka, Jimin terpaku melihat Chaena, dia terlihat sangat cantik dengan gaun ini dan cocok dengan set kemeja Jimin. Maka gaun ini adalah gaun terakhir yang dipilih.
Sepulang Jimin dari mengantar Chaena kembali kerumahnya, benda pipih disaku kanannya bergetar, menampakan pesan nama Hyera disana.
Jim apa kau sibuk?
Aniyo, Wae?
Sepertinya ada sedikit masalah dengan kontraknya
Bisa bertemu sebentar untuk membahasnya?
Baiklah, kau dimana?
Aku sedang di tempat kau pertama kali mengajakku makan
Baiklah aku akan kesana
KAMU SEDANG MEMBACA
NEPENTHE
RomanceNepenthe ~~~ sesuatu yang memberikan ketenangan Hal-hal kecil kadang membuat seseorang bisa nyaman berada disisinya - Hyera