Masashi kisimoto
.
.
.
Typo
.
Semua mata memandang heran kepada tamu yang datang tak di undang itu,
Sasuke berjalan mendekat ke arah calon pengantin,
Jelas, sakura sangat terkejut dengan kedatangan sasuke, ia bertanya-tanya apa yang akan dilakukannya
Langkah demi langkah mengantarkannya kepada sakura, lalu tanpa peringatan tangannya mencekal tangan sakura dan menyeretnya menjauh
Sedangkan orang-orang semakin di buat heran dengan tindakan sasuke
Sakura menyentak lengannya dan tiba-tiba melayangkan sebuah tamparan ke wajah sasuke
Sasuke terkesiap, tidak menyangka jika ia akan menerima sebuah tamparan seperti ini,
Dan bertambah menyakitkan saat wajah itu memandangnya benci"Sakura, ku mohon hentikan pernikahan ini" ucap sasuke lirih
"Apa hak mu sasuke ?"sakura hampir menangis namun ditahannya sekuat mungkin
"Kau tau aku mencintaimu, apa itu tidak cukup untuk menjadi sebuah alasan untuk bersama ku" nampak sasuke begitu frustasi, ini adalah usaha terakhirnya untuk memperjuangkan sakura
Semua orang hanya diam menyaksikan keduanya termasuk utakata, mereka sadar jika ada hal yang harus diselaikan di antara mereka
"Aku tidak bisa"
"Kenapa tidak bisa, aku tau kau juga mencintai ku kan ?"
"Aku tidak bisa oke, tolong mengerti dan pergilah dari sini, biarkan aku melanjutkan pernikahan ku" sakura berbalik dan hampir melangkah pergi jika saja sasuke tak menahannya dengan memeluknya dari belakang
"Kenapa kau tega melakukan ini" setetes air mata jatuh, untuk pertama kalinya sasuke menangis karena seorang wanita
Mungkinkah ini hukuman baginya
Jika iya, maka ini adalah hukuman paling menyakitkan yang pernah diterimanya"Ini hidupku sasuke, apa yang kulakukan tidak ada hubungannya dengan mu, seharusnya kau juga begitu, kau bisa mencari kebahagiaan mu sendiri" sakura mencoba melepaskan pelukan sasuke, jujur saja perasaannya saat ini sungguh tak karuan, ia tak tau lagi apa yang harus dilakukannya setelah ini, ia ragu, haruskah ia melanjutkan pernikahannya yang terlanjur kacau karena ulah sasuke
Sasuke melepaskan pelukannya dan membiarkan sakura berjalan menjauh,
Jika cara halus tak bisa, maka jalan yang terakhir yang dimiliki adalah menggunakan kekerasan
Ia mengeluarkan sebuah pistol dari balik bajunya yang sebelumnya ia bawa dari apartemen sebelum pergi kesiniSemua orang terpekik, dan sebagian begitu panik,
Kenapa di saat seperti ini tak ada satupun orang dari bagian keamanan yang datang"Kau lebih suka aku yang mati atau calon suami mu itu" teriak sasuke sambil mengarahkan pistolnya ke arah utakata yang terdiam mematung,
Jika hanya untuk menikahi sakura nyawanya menjadi terancam, utakata lebih suka mundur, toh ia menerima sakura untuk menjadi istrinya hanya karena desakan orang tuanya,Sakura menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah sasuke, matanya melotot, lututnya terasa gemetar, apa sasuke sudah gila, kenapa ia memegang senjata mematikan itu
"Kau gila" ucap sakura penuh penekanan
"Ya, aku gila, jadi apa jawaban mu?"pikirannya benar-benar kalut, membayangkan sakura akan dimiliki orang lain sungguh ia tak rela, membuat kewarasannya terenggut
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE "17"
أدب الهواةKeinginan untuk tidak jatuh cinta lagi membuatnya menganggap jika cinta orang lain adalah permainan yang menyenangkan Namun dia lupa, jika permainan selalu memiliki resiko Ketika hadirnya cinta mustahil untuk ditolak Dan untuk bersama adalah hal yan...