(Sebelumnya aku mau minta maaf karena telat publish, jujur aku lagi sibuk banget sama tugas sekolah. Sekali lagi, maaf ya)
• Happy Reading •
~~
Aku meneteskan air mata yang seharusnya tidak keluar dari mataku, tapi hati ini begitu hancur dan aku tidak bisa terlihat biasa saja.
"Shalsa! ka...kamu—"
"Gapapa Za" ujarku memotong ucapan Reza.
Kemudian aku berdiri membersihkan rokku yang sudah sangat kotor tetapi saat aku sedang melakukannya, ada seseorang yang menumpahkan minuman keseragamku.
Aku panik saat itu juga.
"Ups, ini juga ga sengaja hehe"
Aku tertegun lalu menatapnya kesal.
Tak lama kemudian, lelaki yang tadi dikelasku muncul dihadapanku entah dari mana. Tatapannya meremehkanku, dia tersenyum namun aku tahu bahwa senyumannya itu adalah rasa senang karena telah melihatku seperti ini.
"Gimana? Suka sama kejutan kita buat lo?" tanyanya.
Aku hanya diam sambil menetralkan jantungku yang suda berdegup begitu kencang, karena itu sekarang aku tak mau membuang-buang waktu untuk berbicara dengannya, lebih baik aku pergi ketoilet untuk membersihkan seragamku.
Aku berbalik dan hendak pergi tapi orang-orang mengerumuniku seperti tidak mengizinkanku untuk pergi dari sini. Aku menahan amarahku, aku sakit hati.
Aku melirik mereka lalu kulihat Kakak berada disebelahku, menatapku senang, dan berkata "Puaskan lo? Anak haram!".
Aku menunduk lalu menangis lagi.
"Heh anak baru! Jangan sok jadi jagoan ya"
"Haha kasian banget sih"
"Bahan bullyan baru nih"
"Nangis? Ewh cupu banget"
"Cewek gajelas"
Aku jongkok saat itu sambil memeluk kakiku dan mereka masih menyumpahserapahiku.
"Ayah..." Gumamku pelan.
Beberapa saat kemudian aku mendengar orang-orang berbisik sesuatu.
"Eh eh jangan berisik"
"Kok mereka bisa disini sih?"
"Mereka ngapain?"
"Ssttt"
"Kena hukum ga ya gue?"
Bisikan mereka sedikit samar-samar namun aku masih bisa mendengarnya. Selang beberapa detik aku mendongak.
Dan kini yang kulihat ada dua lelaki, mereka saling menatapku dan yang jelas aku tak mengerti kenapa mereka bisa ada disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
For You
Teen FictionUntuk kamu, Kei. Lelaki yang memberikan melody indah padaku, lelaki tampan yang ingin selalu kupandang dan lelaki pemberi cahaya dikehidupan gelapku. Aku hanya ingin memberitahumu bahwa aku tidak bisa menemukan orang lain yang memahamiku seperti dir...