Namanya

6 0 0
                                    

Pelajaran telah selesai, semua siswa keluar kelas, banyak siswa yang langsung keluar sekolah, adapun yang masih di kelas karena piket.

Saat Rydo keluar kelas, cewe itu sedang diam di depan kelasnya yang sedang melihat ke arah lapangan.

Cewe itu sedang sendiri, yang selalu memakai kacamata, saat menghampiri cewe itu.

"Hai.. kamu siswa pindahan yaa?" Tanyaku lalu ikut memandangi ke arah lapangan juga.

"Iyahh.. kok bisa tau? " Cewe itupun menaikan kacamatanya lalu melihatku.

Waduhh.. damagenya itulohh

"Ohiyahh.. aku Rydo Devara, bisa dipanggil Rydo" sambil menyodorkan tangan ke arahnya.

"Hai Rydo aku ..." Saat dia mau menyebutkan namanya, tiba-tiba ketua kelas menariku

"Heh.. lu ga piket? " Piket sana memberikan sapu ke tangan Rydo

"Iya-iya.."

"Maaf yaa aku piket dulu"

"Ohiyah.. aku duluan yaa" ucapnya lalu pergi.

Rydo pun masuk ke kelasnya lalu membersihkan lantai, bangku demi bangku, meja demi meja.

Saat mau selesai

"Do.. anter gw ambil sepatu" ucap Arif

"Aelah lu kirain uda diambil" ucap Rydo yang kesal

"Kesel kenapa lu?" Arif yang heran

"Tadi gw ngobrol sama cewe yang gw taksir tapi pas dia mau nyebut namanya gw di tarik sama s Caca"

"Hahaha kasian amat iduplu" Arif menertawakan Rydo.

"Jahat Emang jadi temen lu, untung Temen, kalo setan udah dibacain ayat kursi"

Mereka pun pergi ke ruang tata usaha  lalu mengambil sepatunya Arif.

Hilangnya RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang