August, 4th (Rumahku)

3 0 0
                                    

Ketukan pintu memecah sunyi

Merambah malam sarat akan arti

Membuai angin mengalunkan simfoni

Disini... di tempat ini...


Jika hati telah memilih

Pada jalan mana akan ditambatkan suka dan perih

Maka mampukah untuk berlari

Dari tempat yang telah menjadi ruang meditasi

Begitu tenang namun sangat berarti


Senyum itu terus mengembang

Membawa setiap langkah penuh kebahagiaan

Rahmat yang tiada tara

Dari kumpulan hamba yang setia


Ia menyisihkan apapun demi kesayangan

Seolah tak penting lagi apakah ia akan merana bahkan tersiksa

Dengan jalan takdir yang tak tentu arah

Hanya perlu mengingatkan diri bahwa ia masih layak untuk bahagia

Dengan melihat senyum dari harapannya


Berulang kali ia terhinakan

Oleh oknum gila tak mengerti akan kisah

Seolah mereka yang paling benar

Diantara kumpulan keledai haus akan makan

Berulangkali, namun ia masih tetap berdiri tegar


Aku bangga

Bagaimanapun aku akan tetap bangga

Karena di atas tumpuannyalah aku berjalan pertama kali

Ia membukakan dunia untukku

Ia... segalanya dalam hidupku


Jika harus tumbang karena para keledai itu

Bermimpilah seumur hidupmu

Karena sampai kapan pun

Aku adalah tameng terbaik bagi ibuku

Kalian hanya akan membuang waktu


Menyerahlah

Kalian sudah kalah sebelum berperang

Count on AugustWhere stories live. Discover now