Bila malam mengusik diamku
Maka siang terus merusak ketenanganku
Secara tak langsung
Itu mangganggu hidupku
Menatap awan kian murung
Seolah berbicara, " Hai, salamku untukmu..."
Ya, begitu pula aku
Terimalah salam dariku untukmu
Helaan nafas lelah mendominasi
Bak atlet yang mencapai garis finish dengan sejuta kecamuk rasa
Inginku apa ?
Entahlah, gelaran rumput nyaman ini mengikatku
Bangun bangun bangun
Lakukan untuk kelengahan otakmu
Bangun bangun bangun
Saatnya kau terjun pada medan pertempuran
Klise ?
Pada akhirnya hanya tulang punggung yang terbujur
Menyentuh lapisan magnet tanpa ikatan hukum fisika
Bergelut dengan nafsu manusiawi
Bertarung dengan indahnya logika