lima

713 79 0
                                    

Tuk tuk tuk.

Kepalanya ia bentur-benturkan di atas meja. Chloe yang kasihan melihat kakanya itu hanya menghela nafas. Tiba-tiba Baekhyun mendesah menyesal atas apa yang ia lakukan kemarin malam.

"Kepala kakak akan terluka nanti." Ucap Chloe. Baekhyun hendak membenturkan kepalanya kembali namun denhan cepat Chloe memegangnya dan mejitak sedikit Baekhyun membuatnya yang di jitak kesakitan.

Kring.

Bel pintu berbunyi. Menampakkan Sehun yang datang, raut muka Baekhyun sedikit kecewa. Berbeda dengan Chloe yang senang. Ia memeluk Sehun gemas. Sehun tersenyum dan mengsuap rambut Chloe.

"Chanyeol tidak ada." Ucap Sehun tiba-tiba. Baekhyun mengernyitkan dahinya karena ucapan frontal Baekhyun.

"Kak aku keluar sama Sehun dulu ya?" Ucap Chloe tidak memahami keadaan karena tidak mengerti bahasa mereka. Baekhyun yang hendak bertanya ia hentikan dan mengangguk mengizinkan Chloe. Setelah itu Chloe dan Sehun meninggalkan Baekhyun sendiri di toko.

Namun Baekhyun berusaha untuk tegar. Ia harus melayani pembeli hari ini. Baekhyun mulai merapihkan bunganya dan menyemprotnya sesekali.

■■■

Sejak perilaku konyol yang ia lakukan sebulan lalu membuat pria cantik ini seakan hilang gairah hidup. Entah apa yang di pikirkan pria ini. Ia ingin melakukan rencana kekanakannya tetapi hatinya bertaka lain. Ia merindukan sosok raksasa itu. Park Chanyeol.

Sungguh apa yang dilakukan Park itu hingga pria cantik ini tidak bisa melihatnya barang sedikit tubuhnya. Ia selalu mendengus kesal melihat tingkah adiknya yang selalu pergi berkencan dengan pria pucat itu yang membuatnya semakin lancar berbicara bahasa Korea. Ia sudah menanyakan keberadaan Chanyeol kepada pria pucat itu. Tentu saja jawabannya hanya menaikkan bahunya seolah tidak mengetahui dimana Park itu berada.

Bahkan pria cantik itu Byun Baekhyun sudah menghubungi Chanyeol namun hanya terdengar suara wanita yang menunjukkan bahwa nomor yang dihubungi tidak aktif kembali.

Baekhyun melangkahkan kakinya dan berhenti tepat di sebuah bangunan yang cukup besar dentuman musik samar-samar terdengar dari dalam gedung tersebut. Ia memejamkan matanya mengingat kenangan buruknya di masa lalu. Ketika seorang pria mesum selalu memaksa membawanya ke tempat ini.

Baekhyun melihat kearah sekumpulan orang lain yang sedang menununggu giliran untuk masuk dengan dua seorang berbadan kekar memkai jas hitam yang ia tahu adalah seorang bodyguard.

Pria cantik itu dengan ragu ikut menunggu di belakang dan menunggu. Ia merasa resah ketika banyak mata yang melihat dirinya. Ketika makhluk lain memakai pakaian mewah, rapih, dan wanita yang memakai pakaian kekurangan bahan.

Berbeda dengan Baekhyun yang hanya memakai pakaian casual yaitu kemeja putih dan celana jeans yang memamerkan betis dan tulang selangka yang mulus tanpa cacat. Mereka memandang Baekhyun dengan arti yang berbeda.

Lawan jenis Baekhyun menatapnya dengan rendah dan meledek sedangkan yang sesama jenis memandang nafsu melihat kulit mulus dan muka cantik Baekhyun. Menyadari itu Baekhyu menundukkan kepala dan menutup semua kancing kemeja hingga leher. Sedikit sesak namun lebih baik dari pada di pandang oleh lelaki yang hanya mementingkan nafsu.

Ketika Baekhyun sudah berada di antrian paling depan. Penjaga gedung itu melihat Baekhyun dari bawah hingga atas. Penjaga itu terkekeh remeh.

"Maaf, kami tidak bisa menerima anda." Baekhyun melihat dirinya dengan tersenyum canggung. Orang di belakang terdengar sedang menertawainya.

Beggar • ChanBaek [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang