2

793 93 3
                                        

ᵗʷᵒ𝐃𝐢𝐟𝐟𝐞𝐫𝐞𝐧𝐜𝐞𝐬

Setelah dari kantor kepala sekolah Yoongi pun berjalan dengan kepala tertunduk menuju ke kelas nya. Dia mengira kepala sekolah akan mengeluarkan nya dari sekolah tapi ternyata tidak, kepala sekolah malah mengatakan kalau Yoongi mendapatkan kesempatan untuk ikut lomba dan jika menang ia bisa mendapatkan beasiswa di salah satu universitas favorite di Seoul. Mendengar hal itu tentu saja membuat Yoongi bahagia walaupun ia masih sedikit kaget dengan kejadian yang menimpanya di kantin tadi.

Yoongi memasuki kelas nya masih dengan kepala menunduk membuat ia langsung menjadi pusat perhatian.

"Yoon kau baik? " tanya teman sekelas Yoongi bernametag Yoo Kihyun. Mereka memang tak dekat tapi setidaknya mereka pernah berbicara beberapa kali saat melakukan tugas kelompok.

"Aku tak apa. " jawab Yoongi dan kembali melanjutkan langkahnya menuju meja nya.

"Semuanya duduk ke tempat kalian masing-masing! " ucap sang saem yang baru saja masuk ke kelas itu.

"Baiklah hari ini saya akan memberitahu kan sesuatu kepada kalian. Sekolah kita menjadi salah satu kandidat di lomba matematika berskala internasional dan sekolah sudah memutuskan siapa yang akan menjadi perwakilan untuk mengikuti kontes itu...... " mendengar itu para murid pun mulai berbisik-bisik, sedangkan Yoongi hanya menunduk.

"Min Yoongi yang akan mewakili sekolahan kita. " lanjut sang Saem, seluruh isi kelas langsung saja menatap Yoongi yang masih menundukkan kepalanya.

"Jadi tolong jangan ganggu dia, apalagi sampai kejadian seperti di kantin tadi terjadi lagi. Dia harus fokus belajar untuk membawa nama baik sekolah kita. "

"Nee Saem! " jawab semua murid serempak.

Taehyung pun hanya melirik Yoongi dari kursinya jangan lupakan senyuman yang sulit di artikan terukir di bibir nya.

"Baiklah kita mulai saja pelajaran nya...... " semua murid pun langsung saja membuka buku mereka dan memulai pelajaran.

……

Sejak kecil Yoongi sudah hidup di panti asuhan jadi wajar saja hidupnya tak seperti anak-anak kebanyakan. Memang banyak orang yang ingin mengadopsi Yoongi karna paras nya yang manis tapi Yoongi tak pernah mau dan selalu kabur saat ada sepasang suami-istri yang memilih nya. Dia tak ingin meninggalkan panti asuhan itu, dia yakin dia bisa sukses tanpa orang tua karna itulah ia selalu belajar dengan giat untuk mengejar mimpinya.

Setelah pulang sekolah Yoongi langsung saja pergi menuju tempat kerja paruh waktu nya. Di sebuah Caffe yang letaknya tak terlalu jauh dari panti asuhan tempat ia tinggal.

"Aku datang. " ucap Yoongi setelah memasuki Caffe itu.

"Baguslah kau sudah datang, Yoon aku akan pergi keluar negeri beberapa hari kedepan jadi aku ingin kau yang memegang kunci Caffe nya. " jawab seorang Yeoja yang tak lain tak bukan adalah bos Yoongi.

"Tapi Nuna..... "

"Aku percaya kau tak akan melakukan apapun yang akan merugikan Caffe ku. " potong Yeoja berparas cantik itu seraya menyerahkan kunci Caffe itu pada Yoongi.

"Kalau begitu aku pergi dulu, aku harus mempacking barang. "

"Ah nee semoga perjalanan anda berjalan dengan lancar. " ucap Yoongi seraya membungkuk, Yeoja itu hanya tersenyum kecil lalu pergi dari sana.

Yoongi pun langsung saja mengganti bajunya dan bersiap untuk bekerja. Yoongi memang sudah terbiasa bekerja sendiri tapi untuk di berikan kepercayaan memegang kunci Caffe itu Yoongi baru pertama kali.

Two Differences - TaegiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang