love someone

1.4K 108 13
                                    

note : mohon perhatikan tanda skipnya ya.
hope u like it! enjoy!💕
.
.
.
happy reading
.
.
.

manik onyx itu perlahan terbuka dan menampakkan dirinya setelah menggeliat tak nyaman. pemiliknya melirik ke arah jendela besar rumah mewahnya. akan tetapi masih belum ada tanda-tanda munculnya sang mentari.

tentu saja, karena masih pukul dua dini hari.

ia mencoba memejamkan matanya kembali, namun tidak bisa. jantungnya berdebar kencang.

sarada, si pemilik iris onyx tersebut heran mengapa dirinya terbangun saat dini hari. ia pun melirik ke sampingnya, dan menemukan seorang pemuda yang masih tertidur dengan wajah damainya. tangan milik lelaki itu bertengger manis di pinggang ramping sarada.

gadis manis bersurai raven tersebut masih tidak menyangka dengan apa yang dilihatnya saat ini. ia pun mencubit lengannya sendiri dan meringis sakit.

ini bukan mimpi.

sarada rasanya ingin menangis lagi ketika mengingat kemarin lelaki disampingnya ini mengucapkan janji suci dengan lantang di altar bersama dirinya.

menangis dalam arti bahagia.

telapak tangannya ia taruh di atas surai nyentrik milik lelakinya, mengelusnya perlahan. jemari lentiknya seakan tak mau kalah, mereka memainkan surai tersebut dengan gemas.

sarada tersenyum senang. matanya berkaca-kaca. tiba-tiba sekelebat bayangan masa lalu muncul di kepalanya.

.
.
.

suara ramai khas kelas menembus telinga sarada yang sedang ditutupi earphone. jari lentiknya membalikkan kertas buku novel miliknya ketika halaman yang dibacanya sudah selesai. tidak peduli dengan suasana ramai di kelas, ia hanya peduli dengan novel romansa di hadapannya.

"sarada! ayo ke kantin." sebuah suara dan tepukkan di bahunya mengejutkan sarada yang sedang fokus.

"sudah istirahat?" tanya sarada. ia membenarkan kacamata merahnya yang sedikit menurun.

"telingamu itu sedang disumbat earphone, jadi tidak dengar suara bel bunyi." ucap seseorang yang menepuk bahunya tadi. terdapat sindiran di dalamnya.

sarada meringis, "maaf, chouchou." katanya.

sahabatnya yang dipanggil chouchou itu tertawa, "tak apa, sarada. ayo!" ajaknya.
belum sempat menjawab, lengan sarada sudah ditarik oleh chouchou.

***

meja kantin yang ditempati oleh sarada dan chouchou kini dipenuhi oleh tumpukan dango milik chouchou. sudah biasa. "apa tidak terlalu banyak?" ucap sarada.

chouchou yang sedang mengunyah dango miliknya pun menelannya lalu menjawab, "ini bahkan masih kurang." jawabnya. sarada terkekeh pelan.

"jadi, bagaimana?" chouchou memulai pembicaraan seraya memakan kembali dango miliknya.

"apa?" bingung sarada sembari menaikkan sebelah alisnya.

"itu━" balas chouchou seraya menunjuk ke arah meja lain.

pandangan sarada mengikuti arah jari lentik berhiasan cat kuku milik chouchou. dengan cepat, ia langsung menepisnya. "jangan ditunjuk." dengusnya.

"kau ini kenapa tidak ungkapkan saja perasaanmu padanya." kata chouchou. kalau boleh jujur, dirinya sudah gemas dengan sarada yang tidak mengaku dari dulu.

"kau pikir akan semudah itu?" balas sarada. giginya bergetak kesal.

"tentu saja mudah. kau tinggal berbicara dan dia menjawab." ucap chouchou tanpa dosa.

Fireworks [BoruSara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang