stupid

1.6K 113 4
                                    

happy reading
.
.
.

"sarada, aku mencintaimu!"

akan tetapi, si pemilik nama hanya melengos pergi dan masuk ke kelasnya tanpa sepatah katapun. menoleh pun tidak. boruto yang melihat itu hanya tersenyum kecut.

"lihat saja, aku akan memperjuangkanmu, sarada!" lanjutnya.

×××

"baik, cukup untuk hari ini."

setelah dosen keluar kelas, para mahasiswa dan mahasiswi pun langsung membereskan perlengkapan belajar mereka, bersiap untuk meninggalkan kelas.

boruto yang melihat sarada sedang terburu-buru langsung menghampiri gadis manis bersurai raven tersebut.

dengan senyum manisnya ia berkata, "sarada, ayo pulang bersama."

sarada menoleh, "kau sangat mengerikan." jawabnya seraya memasang wajah tidak suka. lalu ia melangkahkan kakinya keluar kelas dan pergi dari hadapan boruto.

"kau sedang apa?"

boruto yang mendengar itu langsung menolehkan kepalanya. wajahnya yang tadinya melukiskan kekecewaan langsung tersenyum lebar saat melihat sahabatnya. "kau tahu aku, mitsuki." balasnya.

seseorang yang dipanggil mitsuki itu menghela nafasnya, "kau sangat creepy, boruto." katanya.

boruto yang mendengarnya seketika melunturkan senyum lebarnya. "jadi, kau tidak mendukungku?" ucap pemuda beriris biru itu dengan nada lemas.

mitsuki menggelengkan kepalanya pelan, "bukan seperti itu, setidaknya ber—"

belum sempat mitsuki menyelesaikan kalimatnya, boruto menyela. "aku tidak akan menyerah!" potongnya.

"—aku akan mengejarnya!" lanjutnya.

setelah itu, pemuda bersurai kuning ini pun pergi meninggalkan area kampus tempatnya menimba ilmu. ia menuju tempat parkir dan setelah menemukan mobilnya ia langsung menancap gas menuju tempat yang akan ditujunya.

mitsuki yang melihatnya hanya menggelengkan kepalanya lagi, namun kali ini disertai senyum tipis. "dasar dia itu."

×××

saat sudah setengah perjalanan meninggalkan kampus, boruto baru sadar. "aku harus pergi kemana?" monolognya dengan nada lesu.

ia sama sekali tidak memiliki ide bagaimana cara untuk mengejar sarada. giginya bergetak, dirinya merasa seperti orang bodoh sekarang.

drrrrt drrrrt

ponsel pintar miliknya berbunyi, menampilkan nama adiknya di layar. pemuda bermanik biru ini pun mengangkatnya. "halo?"

"kak, aku lupa membeli buku tulis untuk pelajaran matematika. bisa tolong belikan?" balas himawari, adik boruto.

"okay, ada yang lain?"

"tidak, itu saja. hati-hati, kak."

"tentu." jawab boruto. lalu ia mematikan sambungannya dan memutar stir mobilnya menuju toko buku.

×××

harum kertas langsung tercium oleh indera penciumannya saat memasuki tempat yang dipenuhi oleh buku ini. ia mengedarkan pandangannya untuk mencari rak khusus buku tulis.

Fireworks [BoruSara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang