way back into love

925 75 4
                                    

note : bacanya pelan-pelan gais xixixi
.
.
.
.
.
happy reading
.
.
.
.
.

ribuan salju berlomba-lomba untuk turun di taman kota tokyo pada malam itu. sebagian jalanan dan pepohonan sudah tertutupi oleh kristal kecil berwarna putih tersebut. angin malam juga ikut berhembus, seakan tak mau kalah. membuat malam itu menjadi malam yang membuat siapapun bergidik.

terdengar suara kedua langkah kaki yang sedang melangkah pelan melewati tumpukan salju yang berada di jalanan taman kota. waktu seakan berjalan lambat ketika melangkah, walau hanya satu langkah saja. keduanya seperti tak ingin pergi terlalu cepat.

"terima kasih." sebuah suara mengisi keheningan diantara keduanya. kepulan asap keluar dari mulutnya saat ia mengucapkan kata tersebut. sedangkan salah satunya menoleh, "untuk?"

"menemaniku." balasnya. telapak tangan berlapis sarung tangan berwarna merah itu kini ditaruh di dalam saku jaket musim dingin miliknya.

"oh..," kata lawan biacaranya. "tidak masalah." lanjutnya. berbeda dengan seseorang disampingnya, telapak tangannya sudah berada di saku jaket sejak awal mereka bertemu.

"maaf mengganggumu." ucapnya pelan. ia menoleh ke arah samping kirinya, menatap lawan bicaranya yang sedang menatapnya juga.

"hei, hei, kenapa tiba-tiba serius, sarada." balas lawan bicaranya dengan nada jenaka, berusaha menghilangkan keadaan canggung diantara mereka.

sedangkan gadis manis yang dipanggil sarada tersenyum simpul, "tak apa." jawabnya. ia mengusap hidungnya yang memerah akibat udara dingin.

raut wajah si lawan bicara menunjukkan kekhawatiran, "kau kedinginan?" tanya nya. setelah itu ia langsung merangkul bahu sarada, memberikan kehangatan walaupun tak seberapa. membuat sarada terkejut setengah mati.

"mau pulang?" lanjutnya cemas.

sarada menggeleng tegas, "tidak, boruto." jawabnya.

lelaki bersurai kuning yang tertutupi kupluk jaket berwarna biru itu menghela nafas, sifat keras kepala sarada tidak pernah hilang.

tiba-tiba dirinya tersadar bahwa tangannya masih bertengger di bahu gadis manis disampingnya. ia segera melepaskan rangkulannya dengan cepat, "maaf, refleks." cicitnya.

sarada tidak membalas, ia hanya diam menunduk. lalu boruto pun juga memutuskan untuk diam. setelah itu membiarkan langkahnya menyamai langkah sarada.

tak ada pembicaraan setelahnya, baik boruto maupun sarada. entahlah, bagi mereka dengan berjalan berdua dibawah salju memiliki kenyamanan tersendiri.

boruto menolehkan kepalanya ke arah gadis manis di sampingnya. memperhatikan gadis yang sedang menunduk itu. perasaan boruto saja atau memang gadis itu semakin cantik.

"lucu ya." sarada bergumam setelah hampir tujuh menit tidak ada pembicaraan. ia masih betah menundukkan kepalanya, menatap kedua langkah kakinya.

gumaman itu sangat pelan, tetapi boruto masih bisa mendengarnya.

"maksudnya?" tanya pemuda bersurai kuning tersebut.

"kita." balas sarada.

boruto tertegun. ia tak menjawab lagi setelahnya. lalu membuang wajahnya ke arah yang berlawanan dengan sarada.

sarada menyadari perubahan sikap pemuda di sampingnya itu.

penyesalan memang datang di akhir. sarada mengakuinya. ia mengakui disini dirinya lah yang bersalah.

Fireworks [BoruSara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang