Terkadang kita merasa tidak pantas menjadi apapun, menjadi siapapun. Karena memang menjadi apapun dan siapapun itu capek, berat, ngga semudah yang diekspektasikan.
Karena menjadi apapun dan siapapun itu akan menerima tanggungjawab yang lebih besar. Akan memikul amanah yang harus melaksanakannya dengan tegar.
Dan buat kamu, buat kita. Ngga perlu jadi sama seperti orang lain untuk bisa ikut berkontribusi. Cukup berikan versi terbaik dari diri kamu. Cukup maksimalkan segala sesuatu yang kamu bisa.
'Tapi aku ngga mampu'. Ngga mampu atau ngga mau? Gih dicoba dulu. Siapa tahu itu tadi cuma angin lewat yang bertujuan untuk menggoyahkan. Tapi, kamu bisa memilih untuk kuat. Karena masih ada ranting-ranting untuk pegangan.
Mungkin awalnya emang ngga mudah, dalam tekad selalu ingin lebih dari orang lain. Tapi, apa itu juga akan menjamin hasil akhirnya?
Taukan kalau amal itu tergantung niatnya. Maka kita harus terus meluruskan niat itu. Karena faktanya, banyak hal yang merayu niat untuk berbelok pada yang bukan tujuan sesungguhnya.
Kita semua pernah tenggelam. Kita semua pernah jatuh pada kubangan arus yang terlampau jauh. Tapi selalu ada alasan untuk kembali. Selalu ada cara untuk bangkit lagi.
Fokus saja sama tujuan. Jadikan rintangan itu sebagai bumbu penyedap masakan. It's okay. DimataNya, menjadi diri sendiri dalam berjuang di JalanNya juga luar biasa, kok.
alfath, 4 Agustus 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
From Me, About Us
PoetryFrom me, about us Tentang kita, yang----- ••• Tulisan ini adalah sebuah teman dalam sunyi, kekuatan pondasi pertahanan diri, ungkapan rasa dari masa lalu dan rangkaian kata mewakili hati yang tengah terluka. - 𝑨𝒎𝒂𝒍𝒊𝒂 𝑵𝒖𝒓𝒊𝒏 𝑨𝒍 𝑭𝒂𝒕𝒉