SASAENG

3K 206 33
                                    

"Aigoo, para MC selalu saja mencecar BTSku dengan pertanyaan soal tipe wanita idaman" samar-samar ku dengar suara itu dari arah ruang tengah. Jiyeon eonni pasti menonton acara talkshow lagi.

Aku menghela nafas, namun sebisa mungkin ku tahan air mataku agar tidak merembes keluar, dan membuat semua yang ku simpan sendiri sejak lama terbongkar begitu saja.

Ku ambil sebuah apel yang sudah ku cuci tadi, ku iris hingga menjadi potongan-potongan kecil, melampiaskan rasa sakit yang tiba-tiba muncul pada apel yang tidak bersalah itu. Sia-sia! Rasanya terlalu sesak hingga kemudian butiran air itu jatuh begitu saja.

"Kau menangis? Wae? Apa yang terjadi? Katakan padaku!" Kata Jiyeon Eonni, yang entah sejak kapan memasuki dapur.

Dalam dua bulan terakhir kami hanya tinggal berdua di sebuah pulau yang indah. Sengaja aku menjauhkan diri dari segala rutinitasku selama 10 tahun terakhir. Itu karena aku takut oleh gangguan yang mulai ku terima akhir-akhir ini, jadi kupikir tak ada salahnya untuk menenangkan diri lebih dulu.

Tadinya, aku ingin melarikan diri sendiri, tapi Jiyeon eonni memaksa untuk ikut, karena ia bilang tak tega dan tak tenang jika membiarkanku hanya tinggal sendiri. Jadi ia mengikutiku meski sedang berbadan dua.

"Aniya, mataku perih karena mengiris bawang" sahutku beralasan.

Aku tak ingin sampai Jiyeon Eonni tau apa yang membuatku menangis. Aku tidak ingin ia banyak pikiran disaat ia sedang mengandung. Sudah cukup ia dibuat stress oleh kelakuan para sasaengku yang menyebabkan kami berakhir di Jeju.

"Kau sedang memotong apel Bae, membohongiku eoh?" Katanya sembari memukul bahuku, ia tak suka jika dibohongi, dan itu membuatnya bertingkah anarkis.

Untung saja perutnya sudah sangat membesar, sehingga ia mulai kesulitan bergerak, jadi aku bisa menjauh dengan mudah. Kalau tidak! Ia akan terus mengejar dan memukulku sampai ia puas, atau setidaknya sampai aku mengakui kebohonganku.

Aku mengalihkan perhatiannya, hanya itu yang bisa aku lakukan sekarang. Menanyakan kapan ia akan melahirkan, kemudian menyuruhnya kembali ke Seoul. Karena tidak mungkin ia melahirkan disini disaat Seungho oppa menunggu kepulangan istrinya itu dari Jeju, tempat pelarian kami.

Dan akhirnya setelah berjam-jam membahas ini, Jiyeon eonni mau menuruti keinginanku untuk ia kembali ke Seoul dengan syarat aku harus mengabarinya setiap waktu, dan berkata jujur jika aku kembali mengalami hal aneh.

***

Pagi ini begitu hening, tidak ada teriakan Jiyeon eonni yang kesal karena aku sulit dibangunkan, atau karena aku yang diam-diam memakan camilan manis di belakangnya. Managerku itu sangat bawel padahal aku sedang tidak shooting apapun. Kebiasaannya itu membuat suasana menjadi sangat sepi jika ia tidak ada.

Kemarin, setelah berbicara panjang lebar, Jiyeon eonni akhirnya kembali ke Seoul dengan penerbangan paling akhir. Ya! Aku sendiri sekarang, semoga para sasaeng belum mengetahui keberadaanku.

Aku berjalan ke dapur membuat sarapan untuk diriku sendiri. Hari ini, karena tidak ada managerku yang bawel itu, aku memutuskan untuk sarapan ramen favoritku saja.

Aku menyeruput kuah pedas dari ramen yang ku buat, enak sekali. Terakhir kali aku memakannya kurang lebih 6 bulan lalu. Menyedihkan! Aku tidak bisa memakannya, meskipun aku sangat menyukainya, agensiku yang melarang katanya takut aku menjadi gemuk.

Seharian ini, aku hanya berguling-guling diatas kasurku hingga siang hari, tapi aku sudah mandi kok. Sampai akhirnya, aku mulai merasa lapar.

Aku mengambil ponselku, memesan makanan cepat saji dari salah satu restoran terkenal. Entah kenapa sekarang aku sedang ingin burger, jadi aku memesannya. Aku akan memakan apapun yang aku mau disaat Jiyeon eonni tidak ada.

Kim Taehyung - Bae Suzy (Short Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang