Cool Neighbour

4.1K 460 124
                                    

Disc : Naruto dan segala tokoh pendukung hanya milik Masashi Kishimoto.

Ide cerita ini dari kitsuneramen lalu dikembangin sama aku yang memang gabut. Wkwkwk. Terima kasih idenya kak Kit. Semoga aku berhasil mengeksekusi ide brilian kak Kit. Xixixixi.

Cus!

___________________

|Cool Neighbour





Hinata menaiki tangga menuju apartementnya di lantai empat, ia tengah mendekap beberapa tas kertas berisi sayuran yang diperintahkan Ibunya untuk di beli sepulang kuliah. Untung saja, tidak ada tugas setelah ia berhasil menyelesaikan makalah white biotechnology yang dibebankan padanya. Shino sebagai partnernya saja hanya numpang nama, Hinata akan balas dendam saat presentasi nanti.

Langkah gadis bersurai indigo itu mendadak berhenti, mata amestynya menatap tanpa jeda ketika seorang lelaki bersurai pirang dengan kulit tan eksotis keluar dari pintu apartemen yang berada tepat di sebelah apartemen tempat tinggalnya. Lelaki itu tampak sibuk memindahkan barang, bergerak bulak-balik mengangkat kardus besar.

Tetangga baru kah? Pikir Hinata dalam hati, sudah lama apartemen di sebelahnya kosong. Penghuni terakhirnya di kabarkan minggat setelah tidak berhasil melunasi uang bulanan sewa selama tiga bulan.

Kehadiran Hinata di sadari lelaki yang tampak sedang terengah, barang-barang yang diangkatnya tampak berat, lelaki itu menolehkan kepalanya pada Hinata.

Hinata membeku seketika.

Gadis bersurai indigo itu dihadapkan pada netra biru samudra, sebuah ombak seperti bergerak menyapu dan membuat Hinata tenggelam.

Tak ada lelaki di Jepang yang memiliki warna mata seindah itu. Keren sekali.

"Excuse me?" Lelaki itu mengerutkan dahinya, menatap Hinata yang mematung tidak bergerak. "Can i help you?" Dagu lelaki bersurai pirang itu menunjuk pada beberapa kantung kertas yang Hinata dekap di dadanya. Menawarkan bantuan. Gadis bersurai indigo itu kemudian menggeleng.

Hinata tidak menatap lagi, ia buru-buru memencet kode apartemennya dan hendak masuk tanpa pamit pada lelaki asing itu.

Sepertinya, lelaki itu bukan orang asia. Wajah dan kulitnya sepenuhnya Eropa, bahkan mata biru sapphirenya seperti tokoh fiksi dalam seri novel yang sering ia baca.

"Hai, maaf, aku bisa bahasa Jepang—"

Buk.

Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, gadis bersurai indigo dengan netra unik itu menghilang di balik pintu.

"Siapa Naruto?" Karin menyembul di balik pintu apartemen mereka, Naruto menggidig bahunya menjawab pertanyaan sepupu perempuannya.

"Bagaimana menyapa tetangga dengan cara Jepang? Aku lupa."

Gadis bersurai merah itu mendengus. "Berikan senyum dan menunduk." Katanya. Naruto mengangguk paham.

Sedangkan, Hinata mematung di balik pintu apartementnya, memegang dada sebab jantungnya berdetak tak karuan. Hinata adalah si kutu buku, ia menggemari buku fiksi yang memuat tokoh utama pria bermata biru, khayalannya melalang buana ketika di hadapkan keindahan surealis yang jadi nyata. Hinata buru-buru menggelengkan kepalanya, mencoba mengenyahkan fantasi liarnya.

"Ada apa? Wajahmu pucat, Hinata?" Wanita baru baya yang masih tampak muda dengan surai indigo menatap Hinata. Menelisik wajah kalut anak sematawayannya.

Kumpulan Short Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang